METODE, MODEL, DAN PENDEKATAN IPA
Diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah pendidikan IPA kelas rendah SD
Kelompok 1 :
Alvira
Ainun
Juwita (2227150089)
Diyana
Sepfrina (2227150104)
Irda
Kusmiah (2227150118)
Resa
Wira
Kelas
III C
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga tugas
makalah ini dapat di selesaikan dengan baik. Tidak lupa kami juga mengucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan IPA SD Kelas Rendah.
Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambahkan pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambahkan
isi makalah agar menjadi lebh baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Serang,
September 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendekatan
Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. Terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada guru (teacher centered approach).
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Jika pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran
terangkai menjadi satu kesatuan maka terbentuklah apa yang disebut
dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas
oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa saja macam-macam Pendekatan Pembelajaran?
2.
Apa yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran? serta pembagiannya
3.
Apa yang dimaksud dengan Model pembelajaran serta pembagiannya?
1.3
Tujuan
1.
Mendeskripsikan macam-macam pendekatan pembelajaran untuk peserta didik
2.
Mengetahui pengertian metode pembelajaran serta pembagiannya.
3.
Mengetahui pengertian model pembelajaran serta pembagiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Pembelajaran IPA
2.1.1 pengertian pembelajaran metode IPA
Metode mengajar adalah suatu
pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau
instruktur. Atau pengertian lainnya yaitu teknik penyajian yang dikuasai
oleh guru untuk mengajar dan menyajikn bahan pelajaran pada siswa di dalam
kelas, baik secara individual maupun secara kelompok / klasikan, agar pelajaran
itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Menurut Nana Sudjana metode pembelajaran
adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.
Sedangkan M. Sobri Sutikno menyatakan,
“Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang
dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam
upaya untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan
definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi
yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa
untuk mencapai tujuan.
2.1.2
Macam-macam
Metode Pembelajaran IPA
1. Metode ceramah
Metode ceramah merupakan suatu metode yang digunakan untuk menjelaskan materi
secara verbal dan biasanya memiliki alat bantu visual. Hubungan guru dengan
anak didik lebih banyak bersifat lisan.
Langkah-langkah dalam melakukan
metode caramah :
1)
Mendefinisikan
istilah-istilah tertentu.
2)
Pembuatan bagian-bagian atau su-sub bagian.
3) Pembuatan ikhtisar dalam bentuk pengungkapan
dari inti pembicaraan.
4) Mengajukan
dan memecahkan keberatan-keberatan dan memberikan kesempatan kepada guru untuk
menjawab dan mengklarifikasikan jika ada salah pengertian.
Kelebihan
metode ceramah
1) Guru mudah menguasai kelas.
2) Mudah mengorganisasikan tempat duduk atau
kelas.
3) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
4) Mudah melaksanakan dan mempersiapkannya.
5) Guru mudah menerangkan dengan baik.
6) Fleksibel, dalam arti bahwa jika waktu yang
sedikit dapat dipersingkat, dan mengambil yang penting-penting saja.
Kekurangan
metode ceramah :
1)
Anak didik cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan kurang tepat dalam
mengambil kesimpulan.
2) Mudah terjadi verbalisme.
3)
Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya.
4)
Bila selalu digunakan dan terlalu lama membosankan.
5)
Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar
sekali.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan menghasilkan
pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami meteri tersebut. Atau
lebih lengkap lagi, metode tanya jawab adalah interaksi
dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi
verbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu
juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
Langkah-langkah
tanya jawab :
1)
membuat daftar pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2)
Mengajukan pertanyaan.
3) Membuat kesimpulan
Kelebihan
metode tanya jawab :
1) Dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.
2)
Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan
pikiran melalui berbicara.
3) Merangsang siswa untuk melatih dan
mengembangkan cara berfikir termasuk daya ingatan.
4)
Mengembangkan kebenaran dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengungkapkan pendapat.
Kelemahan metode tanya jawab :
1)
Siswa merasa takut, apalagi bila kurang dapat mendorong siswa untuk berani.
2)
Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah
dipahami siswa,
3) Waktu sering banyak terbuang, terutama
apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai 2 atau 3 orang.
4)
Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan
pertanyaan
pada setiap siswa.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian
materi. Metode diskusi merupakan suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan
masalah untuk mengambil kesimpulan.
Jenis-jenis
diskusi :
1)
Diskusi
kelas, jika melibatkan seluruh siswa dan diskusi dipimpin oleh guru.
2)
Diskusi
kelompok, terdiri dari 3-6 orang.
a.
Buzz
grup : diskusi dadakan,membicarakan bahan yang baru diajarkan.
b.
Syndikat
grup : tiap kelompok dengan tugas masing-masing dan dilaporkan di depan kelas.
3)
Brain
storming yaitu pengumpulan pendapat atau saran.
Kelebihan metode diskusi :
1)
Siswa
memperoleh kesempatan untuk berfikir.
2)
Siswa
mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya secara bebas.
3)
Siswa
belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.
4)
Diskusi
dapat menumbuhkan partisipatif aktif dikalangan siswa.
5)
Diskusi
dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapat orang lain.
6)
Dengan
diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Kekurangan metode diskusi :
1)
Diskusi
terlalu menyerap waktu.
2)
Pada
umumnya siswa tidak terlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan waktu
diskusi dengan baik, maka kecenderungan mereka tidak sanggup berdiskusi.
3)
Kadang-kadang
guru tidak sanggup memahami cara-cara melaksanakan diskusi, maka kecenderungannya
diskusi tanya jawab.
4. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau cara penyajian materi
melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Bisa dikatakan bahwa
metode pemberian tugas adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan
memberikan tugas tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam materi
pelajaran dan dapat pula mengevaluasi materi yang telah dipelajari. Sehingga,
siswa akan terangsang untuk belajar.
Langkah-langkah
metode pemberian tugas :
1)
Guru
menyiapkan tugas dan menyediakan buku sumber.
2)
Guru
menmberikan tugas kepada siswa dan menyebutkan manfaatnya.
3)
Tugas
harus dikerjakan oleh siswa
Kelebihan
metode pemberian tugas :
1)
Baik
sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
2)
Memupuk
rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi ini siswa harus
mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
3)
Memberikan
kebiasaan untuk giat belajar.
4)
Memberikan
tugas siswa untuk sifat yang praktis.
Kelemahan
metode pemberian tugas :
1)
Tidak
jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan meniru pekerjaan orang
lain.
2)
Karena
perbedaan individu, maka tugas apabila diberikan secara umum mungkin beberapa
orang diantaranya merasa sukar sedang kan sebagian lainnya merasa mudah
menyelesaikan tugas tersebut.
3)
Apabila
tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka ketenangan mental
para siswa menjadi terpengaruh.
5. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda
tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Langkah-langkah
melakukan metode demonstrasi :
1)
Guru
menyiapkan bahan demonstrasi yang akan dilakukan dan harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
2)
Guru
mencoba alat terlebih dahulu.
3)
Guru
memberi penjelasan serta ilustrasi kepada siswa tentang demonstrasi yang
dilakukan.
4)
Kegiatan
demonstrasi ditindak lanjuti dengan berdiskusi antar siswa dan kemudian siswa
mencobakan alat demonstrasi.
5)
Kelebihan
metode demonstrasi :
6)
Perhatian
murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga
hal yang penting itu dapat diamati.
7)
Dapat
membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang
sama.
8)
Ekonomis
dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat
diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
9)
Dapat
mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau
mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil
pengamatanya.
10)
Karena
gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan
yang banyak.
11)
Beberapa
persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu
proses demonstrasi.
Kekurangan
metode demonstrasi :
1)
Metode
ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan
hal seperti itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
2)
Fasilitas
seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan
baik.
3)
Demonstrasi
memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan waktu
yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran
lain.
7. Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari.
Langkah-langkah
melakukan metode eksperimen :
1)
Guru
menyiapkan alat untuk percobaan, dan harus sesuai dengan tujuan.
2)
Sebelumnya
guru menguji coba alat yang akan digunakan.
3)
Guru
memberikan lembar kegiatan siswa, dan menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh
siswa.
4)
Guru
membantu dan membimbing siswa saat melakukan percobaan.
5)
Percobaan
ditindak lanjuti dengan diskusi antar siswa.
2.2
Model
Pembelajaran IPA
2.2.1
Pengertian
Model Pembelajaran IPA
Model-model pembelajaran merupakan langkah dan prosedur yang efektif
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Model pembelajaran adalah contoh,
acuan atau ragam desain kegiatan pembelajaran yang dibuat oleh guru untuk
meningkatkan proses (efesien, cepat, bermakna) dan hasil (efektif, meningkat)
pembelajaran secara optimal, bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khusus oleh guru dikelas. Dalam model
pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi peserta didik dengan
pendekatan, metode dan teknik pembelajaran
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik
dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh
maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan
bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara
khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya
secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memiliki
keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang
efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum
yang telah ditetapkan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di
Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka
pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian
(penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menemukan sumber-sumber
literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep
atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan
teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru
pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran
tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja
masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran
versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model
pembelajaran yang telah ada.
2.3
Pendekatan
Pembelajaran IPA
2.3.1 Pengertian pendekatan
pembelajaran IPA
Pendekatan pembelajaran
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan
pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih
pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam
perencanaan pembelajaran.
2.3.2 macam-macam pendekatan pembelajaran IPA
1.
Pendekatan
Konsep
Pendekatan
konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung menyajikan konsep
tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu
diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa,
pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan konsep
1.
Siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan memahami konsep-konsep yang
terkandung didalamnya.
2.
Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang
menjadi sasaran utama pembelajaran.
Kelebihan:
1.
Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep
2. Siswa dibimbing
untuk memahami konsep dengan beberapa metode
Kelemahan
1.
Pendekatan ini kurang memperhatikan aspek student centre.
2.
Guru terlalu dominan dan siswa tidak dibimbing untuk memahami konsep.
2.
Pendekatan
Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu
proses belajar mengajar.
Langkah-langkah
dalam menggunakan pendekatan lingkungan:
1.
Guru menjelaskan materi sambil memberikan contoh permasalahan yang dekat dengan
lingkungan.
Kelebihan:
1.
Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.
2.
Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering
digunakan pendekatan lingkungan
3. Pendekatan Inkuiri
Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti
membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika
berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan
oleh para ahli penelitian (Dettrick, G.W. 2001).
Langkah-langkah
dalam menggunakan pendekatan Inkuiri:
Guru merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk
menggunakan prosedur yang digunakan para ahli penelitian untuk mengenal
masalah, mengajukan pertanyaan, mengemukakan langkah-langkah penelitian,
memberikan pemaparan yang ajeg, membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang
pengalaman.
Kelebihan:
1.
Membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika
berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan
oleh para tim ahli.
Kelemahan:
Kurang menguasai teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti.
Pendekatan Inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpimpin dan inkuiri bebas atau
terbuka. Perbedaan keduanya terletak pada siapa yang mengjukan pertanyaan dan
apa tujuan dari kegiatannya.
4. Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran
memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau
penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
Langkah-langkah
dalam menggunakan Pendekatan Proses:
1.
Penalaran yang bermula dari umum kekeadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran
yang bermula dengan menyajukan aturan prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh
atau penerapan penerapan aturan prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
2.
Mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses atau langkah-langkah
ilmiah seperti melakukan pengamatan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan
hasil pengamatan.
Kelebihan:
1.
Siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.
2.
Siswa memiliki keterampilan dalam melakukan pengamatan, penafsiran data, dan
mengkomunikasikan hasil pengamatan.
Kelemahan:
Bagi
siswa yang pasif, pendekatan ini kurang efektif sebab menuntut keterlibatan
langsung siswa dalam kegiatan belajar.
5. Pendekatan Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu “heuristik”yang berarti saya
menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta psikologis yang
muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi.
Metode Heuristik ini dipopulerkan oleh profesor Amstrong pada abad ke 19 .
menurut metode ini peserta didik sendiri yang harus menemukan fakta ilmu
pengetahuan.
Langkah-langkah
dalam menggunakan Pendekatan Heuristik:
1.
Siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang
fenomena ilmiah
2.
Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal yang
ditemukan.
Kelebihan:
1.
Siswa merasakan pembelajaran itu bermakna.
2.
Siswa merespon hal-hal baru
3.
Siswa bersemangat untuk melakukan eksperimen dn berbagai penelitian.
Kelemahan:
1.
Siswa yang kurang aktif akan sulit untuk mengikuti pembelajaran
2.
Siswa akan merasa kebenaran tentang sesuatu yang baru ditemukannya belum pasti.
3.
Siswa bersifat individual, karena siswa cenderung melakukan segala sesuatunya
sendiri.
6. Pendekatan Pembelajaran
Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran
kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan
bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari
4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995).
Langkah-langkah
dalam menggunakan Pendekatan Kooperatif:
1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dimana
satu kelompok terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.
2. Guru hanya memberikan materi kepada siswa,
sehingga siswa dapat mendiskusikan materi tersebut bersama kelompoknya.
Kelebihan:
1. Belajar kooperatif menekankan pada kerja
kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu).
2. Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk
belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-teman
sebaya.
3. Siswa
lebih cepat memahami materi, karena siswa terlibat langsung dalam materi.
Kelemahan
:
Siswa
yang tidak aktif merasa terkucilkan saat belajar bersama kelompok.
7. Pendekatan
Interaktif
Dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa
untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang
berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
Langkah-langkah
dalam menggunakan pendekatan interaktif:
1. Memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
2.
Guru perlu mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yang spesifik.
3. Melakukan
penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
Kelebihan:
1.
Siswa ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran
2.
Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk mengajukan pertanyaan.
Kelemahan:
Tidak
semua pertanyaan siswa yang digunakan untuk penyelidikan.
8. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan
melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada
dua versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur
yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian
pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah
yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan
hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi pentunjuk.
Langkah-langkah
dalam menggunakan pendekatan pemecahan masalah:
1. Guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk dapat memecahkan permasalahan melalui praktikum
atau pengamatan.
Kelebihan:
Siswa
dituntut untuk dapat merancang pemecahan masalah sendiri
Kelemahan:
Guru
berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.
9. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM).
Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telah
dikembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan
Masyarakat (S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan dari Science,
Technlogy and Society. Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari
konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan
bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat (Depdikbud, 1992).
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat:
Guru
mengembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan
Masyarakat
Kelebihan:
1. siswa tidak hanya mempelajari
konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan
bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat
2. Siswa
akan lebih lama mengingat informasi yang diterima.
Kelemahan:
1. Pemecahan
masalah dalam pendekatan STM ini lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan
sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah – langkah ilmiah
2. Guru
dianggap sebagai fasilitator
10. Pendekatan Terpadu (Integrated
Approach)
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih
dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur pembelajaran yang dipadukan dapat
berupa konsep dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata
pelajaran lain, atau dapat juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode
lain.
Langkah-langkah
menggunakan pendekatan terpadu:
1. Guru
memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran.
2. Pemaduan dilakukan
dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain.
Kelebihan:
1. Meningkatan wawasan karena satu
pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara
pandang.
2. Pendekatan terpadu dapat
diimplementasikan dalam berbagai model
pembelajaran.
Kelemahan:
Siswa yang pasif akan sulit memahami pembelajaran.
11. Pendekatan Induktif
Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris
Prancis Bacon (1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan
dari fakta yang konkrit sebanyak mungkin.
Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya
kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada
representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Induktif:
1.
Guru mengajak siswa agar dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit yang
berkaitan dengan materi yang telah diajarkan.
Kelebihan:
Siswa
dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit sebanyak mungkin.
Kelemahan:
Tepat
atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif
bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena
keseluruhan.
12. Pendekatan Pembelajaran Berbasis
Kompetensi
Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran
adalah penguasaan kompetensi oleh peserta; (2). Proses pembelajaran harus
memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan;
(3) Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu peserta dengan
peserta lain tidak ada ketergantungan; (4). Harus tersedia program pengayaan
(enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial)
bagi peserta yang lebih lamban.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi:
1.
Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus memperhatikan penguasaan kompetensi
oleh siwa.
2.
Guru harus menyesuaikan proses pembelajaran dengan kondisi dimana kompetensi
tersebut akan digunakan
3.
Guru menyedikan program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat
dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
Kelebihan:
1.
Kegiatan pembelajaran lebih difokuskan pada penguasaan kompetensi oleh peserta.
2.
Tersedia program pengayaan dan perbaikan.
Kelemahan:
Aktivitas
pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu siswa dengan siswa lain tidak
ada ketergantungan.
13. Pendekatan Pembelajaran Manajemen
Kelas
Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas dapat
diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin terciptanya
iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa.
Langkah-langkah
menggunakan pendekatan manajemen kelas:
1.
Guru mengontrol situasi belajar siswa
2.
Mengarahkan kegiatan belajar bagi siswa
3.
Menjembatani perbedaan perbedaan belajar siswa.
Kelebihan:
Terciptanya
iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa.
Kelemahan:
Siswa
tidak bisa belajar mandiri sebab telah terbiasa dikontrol dan diarahkan oleh
guru dalam kegiatan pembelajaran.
14. Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan
Perbedaan Individual
Pembelajaran di mana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran disesuaikan
dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara vertikal maupun
perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan
karakteristiknya, bakat, dan minat nya.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual:
1.
Menyesuaikan sistem pembelajaran dengan perbedaan individual siswa.
Kelebihan:
Siswa
bebas belajar sesuai dengan karakteristik, bakat, dan minatnya.
Kelemahan:
Guru
kesulitan dalam menyesuaikan sistem pembelajaran dengan perbedaan individual
sebab siswa memiliki karakter yang bervariasi.
15. Pendekatan konstruktivis
Teori belajar konstruktivis beranjak dari psikologi perkembangan intelektual
Piaget yang memandang belajar sebagai proses pengaturan sendiri (self
regulation)yang dilakukan seseorang dalam mengatasi konflik kognitif. Konflik
kognitif timbul pada saat terjadi ketidak selarasan (disequilibrasi) antara
informasi yang di terima siswa karena struktur kognitif yang telah dimilikinya.
Adapun pengaturan sendiri adalah proses internal unuk mencapai ekquilibrasi
atau keselarasan yang dilakukan melaui dwi fungsi yaitu organisasi dan
adaptasi.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan konstruktivis:
1. Guru mengajak siswa agar dapat
membina konsep sendiri atas materi yang telah diajarkan.
2. Menghubung
kaitkan perkara yang dipelajari dengan pengetahuan yang ada pada siswa.
Kelebihan:
Pembelajaran menjadi bermakna sebab siswa
dapat membina konsep sendiri atas materi yang telah diajarkan.
Kelemahan:
kesulitan dalam membina konsep sendiri, jika
siswa kurang paham terhadap materi yang telah diajarkan.
16. Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh.
Menurut Jollife et. al.(2001: 32), secara tradisional
pembelajaran jarak jauh adalah merupakan pembelajaran di mana secara geografis
siswa (pembelajar) berada jauh dari fasilitator (guru) dan bekerja atau belajar
secara mandiri melalui serangkaian bahan-bahan pembelajaran.Dukungan yang
diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau tutorial ketika mereka
menemukan kesulitan dalam pembelajaran. Namun dewasa ini, konsep pembelajaran
jarak jauh telah berkembang luas.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Jarak
Jauh:
3
Guru
memberikan bahan-bahan pembelajaran pada siswa secara tidak langsung,
misalnya melalui email.
4
Dukungan
yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau tutorial
ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran.
Kelebihan:
Pemakaian waktu lebih efisien, karena siswa
dapat mengerjakan tugas dimanapun ia berada.
Kelemahan: Siswa mengalami
kesulitan dalam memahami materi pembelajaran
BAB
III
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari
pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan- bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran
di kelas atau yang lain. Ditinjau dari
cara penyajian dan cara pengolahannya,
pendekatan dan strategi pembelajaran.
Strategi pembelajarna sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu
DAFTAR
PUSTAKA