Diyana sepfina

Rabu, 19 Oktober 2016

SEJARAH BASKET



Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahragabaru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.

Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari.

Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu.

Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.

Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.


PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

>>Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:
• Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
• Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
• Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
• Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
• Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
• Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
• Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
• Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
• Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
• Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
• Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
• Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
• Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebag



TEKNIK PRO PERMAINAN BOLA BASKET

• Fade Away
Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat melakukan shoot, sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik ini lumayan susah dilakukan buat pemain yang baru belajar basket. Bila keseimbangan badan tidak terjaga bisa-bisa terpelanting dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik ini adalah sang legenda basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.

• Hook Shoot

Hook adalah tehnik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh orang yang lebih tinggi dari pemain. Yaitu cara menembak dari samping dengan satu tangan. Jadi jarak antara orang yang menghadang dan pemain bias agak jauh. Belakangan tehnik ini sering dipakai oleh Rony Gunawan Satria Muda Britama waktu melawan Garuda Bandung di Final 2009, dan keakuratan mencapat 80%.

• Jump Shoot
Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang mumpuni.

• Slamdunk
Slamdunk itu paling populert. Sebenarnya cukup simple, yaitu hanya memasukan bola secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ring basket. walaupun simple, tapi untuk orang dengan tinggi 171 cm seperti slam ini hampir mustahil untuk melakukannya karena lompatannya tidak cukup tinggi.



LAPORAN HASIL PENGAMATAN KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM

LAPORAN HASIL PENGAMATAN
KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM



                                         Disusun Oleh kelompok 4:

Alvira Dwi Utami                                       2227150124
Anisa Khayati Nur Kafah                           2227150100
Asri Vidiyauni                                            2227150091           
Diyana Sepfrina                                          2227150104
Muhammad Nazmudin Aqmal                   2227150102
Rina Deswita Maharani                              2227150115
Risa Novianda Firdayanti                           2227150090




PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

PEMUAIAN ZAT
Pemuaian zat cair
Masalah. Bagaimana volume zat cair setelah mengalami pemanasan ?
a.       Tujuan : menguji peristiwa pemuaian pada zat cair
b.      Alat dan bahan
1.      Botol minuman bekas berwarna bening 1 buah
2.      Pewarna secukupnya
3.      Sedotan minuman berwarna putih /bening 1 buah
4.      Baskom/panci 1 buah
5.      Lilin mainan secukupnya
6.      Termometer (jika ada)
c.       Cara kerja
1.      Campurkan pewarna dengan air secukupnya
2.      Masukan cairan berwarna kedalam botol bekas sampai penuh
3.      Tutup botol tersebut dengan lilin
4.      jangan lupa pada waktu menutup botol dengan lilin sertakan sedotan minuman berwarna putih/bening
5.      selanjutnya masukan botol kedalam baskom atau ember yang telah diisi air panas.


Tabel. 2


Waktu

Ketinggian pada sedotan
1 menit pertama
1 cm
1 menit kedua
2 cm
1 menit ke tiga
1,8 cm
1 menit ke empat
1 cm
1 menit ke lima
0,5 cm



Pertanyaan
1.      berapa ketinggian maksimum air pada sedotan ?
jawab : Ketinggian maximum air yang merambat pada pipa : 2 cm.

2.      berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai tinggi maksimum air dalam sedotan ?
jawab : setelah mencapai waktu 1 menit kedua.

3.      buat grafik yang menunjukan hubungan antara waktu dengan ketinggian air pada sedotan



4.      berdasarkan pada grafik tersebut beri penjelasan bagaimana hubungan antara waktu dengan ketinggian air pada sedotan, berikan alasan kenapa terjadi demikian ?
jawab : air botol yang telah diisi air berwarna merah dan ditutup dengan lilin mainan dan sedotan air minum ditengahnya. Botol tersebut dimasukan dalam panci yang berisi air panas. Dalam waktu 5 menit air merambat pada pipa dari lilin mainan dengan ketinggian berubah-ubah. Setelah 5 menit suhu air dalam panci menurun. Hal ini disebabkan karena ada perpindahan kalor / panas dari air dipanci ke air dalam botol lalu ke pipa dan adanya perpindahan kalor dari air dipanci keluar ( ke udara bebas ).

5.      Apa yang akan terjadi terhadap tinggi air pada sedotan jika waktu semakin lama?
Jawab : tinggi air pada sedotan jika waktu semakin lama tinggi air tersebut semakin menurun.

6.      Pada praktikum tersebut ada berapa macam proses perpindahan kalor yang terjadi?
a)      Dari air di panci ke air warna dalam botol.
b)      Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum ).
c)      Dari air di panci ke udara luar.
d)     Dari air di panci ke panci tersebut.
Pemuaian Gas
a.       Tujuan
Menguji peristiwa pemuaian pada gas
b.      Alat dan bahan
1.      Botol minuman bekas 1 buah
2.      Lilin 1 buah
3.      Sedotan minuman secukupnya
4.      Baskom/panci 1 buah
5.      Lillin mainan secukupnya
c.       Cara kerja
1.      Siapkan botol kosong, sumbat botol dengan lilin, jangan lupa sertakan sedotan ketika menyumbat botol dengan lilin
2.      Siapkan air dalam baskom/ember
3.      Masukan ujung botol yang ada sedotannya kedalam ember yang berisi air, amati apa yang terjadi pada air dalam ember
4.      Bakar dasar botol dengan menggunakan lilin, sementara dasar botol dibakar, ujung yang lainnya yang ada sedotannya dimasukan kedalam air dalam ember tersebut, amati apa yang terjadi. Catat waktu antara dasar botol mulai dibakar sampai muncul gelembung pada air

Tabel.2
No
perlakuan
Hasil pengamatan ( deskripsikan )

1
Ujung botol yang ada sedotan dimasukan kedalam ember yang mengandung air

Tidak muncul gelembung

2
Dasar botol dibakar, ujung botol yang ada sedotannya dimasukan kedalam ember yang berisi air

Setelah 30 detik muncul gelembung



Pertanyaan
1.      Berapa lama setelah pemanasan timbul gelembung air, jelaskan mengapa terjadi demikian ?
Jawab : setelah 30 detik muncul gelembung, karena benda gas akan memuai jika dipanaskan / diberi panas ( kalor ).

2.      Apakah ketika dasar botol dibakar timbul gelembung ? coba anda jelaskan mengapa terjadi demikian?

Jawab : ya, karena benda gas akan memuai jika dipanaskan / diberi panas ( kalor ).

Minggu, 16 Oktober 2016

METODE, MODEL, DAN PENDEKATAN IPA

METODE, MODEL, DAN PENDEKATAN IPA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan IPA kelas rendah SD




Kelompok 1 :
Alvira
Ainun Juwita (2227150089)
Diyana Sepfrina (2227150104)
Irda Kusmiah (2227150118)
Resa
Wira
Kelas III C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2016


KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga tugas makalah ini dapat di selesaikan dengan baik. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan IPA SD Kelas Rendah.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambahkan pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambahkan isi makalah agar menjadi lebh baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Serang, September 2016
Penyusun



 BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pendekatan Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Jika pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran terangkai menjadi satu kesatuan maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa saja macam-macam Pendekatan Pembelajaran?
2.      Apa yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran? serta pembagiannya
3.      Apa yang dimaksud dengan Model pembelajaran serta pembagiannya?
1.3  Tujuan
1.       Mendeskripsikan macam-macam pendekatan pembelajaran untuk peserta didik
2.       Mengetahui pengertian metode pembelajaran serta pembagiannya.
3.       Mengetahui pengertian model pembelajaran serta pembagiannya.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Metode Pembelajaran IPA
2.1.1  pengertian pembelajaran metode IPA
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.  Atau pengertian lainnya yaitu teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar dan menyajikn bahan pelajaran pada siswa di dalam kelas, baik secara individual maupun secara kelompok / klasikan, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Menurut Nana Sudjana metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.
Sedangkan M. Sobri Sutikno menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.

2.1.2     Macam-macam Metode Pembelajaran IPA
1. Metode ceramah
       Metode ceramah merupakan suatu metode yang digunakan untuk menjelaskan materi secara verbal dan biasanya memiliki alat bantu visual. Hubungan guru dengan anak didik lebih banyak bersifat lisan.
Langkah-langkah dalam melakukan metode caramah :
1)            Mendefinisikan istilah-istilah tertentu.
2)  Pembuatan bagian-bagian atau su-sub bagian.
3)  Pembuatan ikhtisar dalam bentuk pengungkapan dari inti pembicaraan.
4)   Mengajukan dan memecahkan keberatan-keberatan dan memberikan kesempatan kepada guru untuk menjawab dan mengklarifikasikan jika ada salah pengertian.
Kelebihan metode ceramah
1)  Guru mudah menguasai kelas.
2)  Mudah mengorganisasikan tempat duduk atau kelas.
3)  Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
4)  Mudah melaksanakan dan mempersiapkannya.
5)  Guru mudah menerangkan dengan  baik.
6)  Fleksibel, dalam arti bahwa jika waktu yang sedikit dapat dipersingkat, dan mengambil yang penting-penting saja.
Kekurangan metode ceramah :
1)   Anak didik cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan kurang tepat dalam mengambil kesimpulan.
2)  Mudah terjadi verbalisme.
3) Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya.
4)  Bila selalu digunakan dan terlalu lama membosankan.
5)  Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali.

2.     Metode Tanya Jawab
            Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami meteri tersebut. Atau lebih lengkap lagi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan  pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi  verbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
Langkah-langkah tanya jawab :
1) membuat daftar pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2) Mengajukan pertanyaan.
3)  Membuat kesimpulan
Kelebihan metode tanya jawab :
1)  Dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.
2)    Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara.
3)  Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan cara berfikir termasuk daya ingatan.
4)  Mengembangkan kebenaran dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengungkapkan pendapat.
Kelemahan metode tanya jawab :
1)   Siswa merasa takut, apalagi bila kurang dapat mendorong siswa untuk berani.
2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami siswa,
3)  Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai 2 atau 3 orang.
4) Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan
pertanyaan pada setiap siswa.

3.    Metode Diskusi
       Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi. Metode diskusi merupakan suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan.
Jenis-jenis diskusi :
1)            Diskusi kelas, jika melibatkan seluruh siswa dan diskusi dipimpin oleh guru.
2)            Diskusi kelompok, terdiri dari 3-6 orang.
a.             Buzz grup : diskusi dadakan,membicarakan bahan yang baru diajarkan.
b.            Syndikat grup : tiap kelompok dengan tugas masing-masing dan dilaporkan di depan kelas.
3)            Brain storming yaitu pengumpulan pendapat atau saran.
Kelebihan metode diskusi :
1)            Siswa memperoleh kesempatan untuk berfikir.
2)            Siswa mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya secara bebas.
3)            Siswa belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.
4)            Diskusi dapat menumbuhkan partisipatif aktif dikalangan siswa.
5)            Diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapat orang lain.
6)            Dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Kekurangan metode diskusi :
1)            Diskusi terlalu menyerap waktu.
2)            Pada umumnya siswa tidak terlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan waktu diskusi dengan baik, maka kecenderungan mereka tidak sanggup berdiskusi.
3)            Kadang-kadang guru tidak sanggup memahami cara-cara melaksanakan diskusi, maka kecenderungannya diskusi tanya jawab.

4. Metode pemberian tugas
       Metode pemberian tugas  adalah cara mengajar atau cara penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Bisa dikatakan bahwa metode pemberian tugas adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan tugas tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam materi pelajaran dan dapat pula mengevaluasi materi yang telah dipelajari. Sehingga, siswa akan terangsang untuk belajar.
Langkah-langkah metode pemberian tugas :
1)            Guru menyiapkan tugas dan menyediakan buku sumber.
2)            Guru menmberikan tugas kepada siswa dan menyebutkan manfaatnya.
3)            Tugas harus dikerjakan oleh siswa
Kelebihan metode pemberian tugas :
1)            Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
2)            Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi ini siswa harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
3)            Memberikan kebiasaan untuk giat belajar.
4)            Memberikan tugas siswa untuk sifat yang praktis.
Kelemahan metode pemberian tugas :
1)            Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan meniru pekerjaan orang lain.
2)            Karena perbedaan individu, maka tugas apabila diberikan secara umum mungkin beberapa orang diantaranya merasa sukar sedang kan sebagian lainnya merasa mudah menyelesaikan tugas tersebut.
3)            Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka ketenangan mental para siswa menjadi terpengaruh.

5.    Metode Demonstrasi
       Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Langkah-langkah melakukan metode demonstrasi :
1)            Guru menyiapkan bahan demonstrasi yang akan dilakukan dan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2)            Guru mencoba alat terlebih dahulu.
3)            Guru memberi penjelasan serta ilustrasi kepada siswa tentang demonstrasi yang dilakukan.
4)            Kegiatan demonstrasi ditindak lanjuti dengan berdiskusi antar siswa dan kemudian siswa mencobakan alat demonstrasi.
5)            Kelebihan metode demonstrasi :
6)            Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati.
7)            Dapat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
8)            Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
9)            Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatanya.
10)        Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
11)        Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.
Kekurangan metode demonstrasi :
1)            Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal seperti itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
2)            Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
3)            Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

7.    Metode Eksperimen
       Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Langkah-langkah melakukan metode eksperimen :
1)            Guru menyiapkan alat untuk percobaan, dan harus sesuai dengan tujuan.
2)            Sebelumnya guru menguji coba alat yang akan digunakan.
3)            Guru memberikan lembar kegiatan siswa, dan menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh siswa.
4)            Guru membantu dan membimbing siswa saat melakukan percobaan.
5)            Percobaan ditindak lanjuti dengan diskusi antar siswa.






2.2  Model Pembelajaran IPA
2.2.1  Pengertian Model Pembelajaran IPA
Model-model pembelajaran merupakan langkah dan prosedur yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Model pembelajaran adalah contoh, acuan atau ragam desain kegiatan pembelajaran yang dibuat oleh guru untuk meningkatkan proses (efesien, cepat, bermakna) dan hasil (efektif, meningkat) pembelajaran secara optimal, bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khusus oleh guru dikelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi peserta didik dengan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum yang telah ditetapkan.

Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menemukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.
2.3  Pendekatan Pembelajaran IPA
2.3.1 Pengertian pendekatan pembelajaran IPA
         Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.
2.3.2 macam-macam pendekatan pembelajaran IPA
1.                     Pendekatan Konsep       
Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan konsep
1.    Siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan memahami konsep-konsep yang terkandung didalamnya.
2.    Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi sasaran utama pembelajaran.
Kelebihan:
1. Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep
2. Siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan beberapa metode
Kelemahan
1.      Pendekatan ini kurang memperhatikan aspek student centre.
2.      Guru terlalu dominan dan siswa tidak dibimbing untuk memahami konsep.

2.         Pendekatan Lingkungan
            Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan lingkungan:
1.      Guru menjelaskan materi sambil memberikan contoh permasalahan yang dekat dengan lingkungan.
Kelebihan:
1.      Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.
2.      Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan

3.      Pendekatan Inkuiri         
            Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian (Dettrick, G.W. 2001).
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan Inkuiri:
            Guru merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk menggunakan prosedur yang digunakan para ahli penelitian untuk mengenal masalah, mengajukan pertanyaan, mengemukakan langkah-langkah penelitian, memberikan pemaparan yang ajeg, membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang pengalaman.
Kelebihan:
1.      Membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para tim ahli.
Kelemahan: Kurang menguasai teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti.
            Pendekatan Inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpimpin dan inkuiri bebas atau terbuka. Perbedaan keduanya terletak pada siapa yang mengjukan pertanyaan dan apa tujuan dari kegiatannya.

4.      Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Proses:
1.    Penalaran yang bermula dari umum kekeadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajukan aturan prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh atau penerapan penerapan aturan prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
2.    Mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses atau langkah-langkah ilmiah seperti melakukan pengamatan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.
Kelebihan:
1.    Siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.
2.    Siswa memiliki keterampilan dalam melakukan pengamatan, penafsiran data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.
Kelemahan:
Bagi siswa yang pasif, pendekatan ini kurang efektif sebab menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.

5.      Pendekatan Heuristik
     Kata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu “heuristik”yang berarti saya menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta psikologis yang muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi. Metode Heuristik ini dipopulerkan oleh profesor Amstrong pada abad ke 19 . menurut metode ini peserta didik sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan.
Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Heuristik:
1.      Siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah
2.      Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal yang ditemukan.
Kelebihan:
1.      Siswa merasakan pembelajaran itu bermakna.
2.      Siswa merespon hal-hal baru
3.      Siswa bersemangat untuk melakukan eksperimen dn berbagai penelitian.
Kelemahan:
1.      Siswa yang kurang aktif akan sulit untuk mengikuti pembelajaran
2.      Siswa akan merasa kebenaran tentang sesuatu yang baru ditemukannya belum pasti.
3.      Siswa bersifat individual, karena siswa cenderung melakukan segala sesuatunya sendiri.

6. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)           
Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995).
Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Kooperatif:
1.   Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.
2.  Guru hanya memberikan materi kepada siswa, sehingga siswa dapat mendiskusikan materi tersebut bersama kelompoknya.
Kelebihan:
1.   Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu).
2.   Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-teman sebaya.
3.    Siswa lebih cepat memahami materi, karena siswa terlibat langsung dalam materi.
Kelemahan :
Siswa yang tidak aktif merasa terkucilkan saat belajar bersama kelompok.

7. Pendekatan Interaktif
            Dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan interaktif:
1.   Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
2.   Guru perlu mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi   suatu kegiatan yang spesifik.
3.   Melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
Kelebihan:
1.      Siswa ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran
2.      Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk mengajukan pertanyaan.
Kelemahan:
Tidak semua pertanyaan siswa yang digunakan untuk penyelidikan.

8. Pendekatan Pemecahan Masalah
            Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada dua versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi pentunjuk.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan pemecahan masalah:
1.  Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat memecahkan permasalahan melalui praktikum atau pengamatan.
Kelebihan:
Siswa dituntut untuk dapat merancang pemecahan masalah sendiri
Kelemahan:
Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.

9. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM).
            Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telah dikembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat (S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan dari Science, Technlogy and Society. Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat (Depdikbud, 1992).
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat:
Guru mengembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Kelebihan:
1.   siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat
2.  Siswa akan lebih lama mengingat informasi yang diterima.
Kelemahan:
1.   Pemecahan masalah dalam pendekatan STM ini lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah – langkah ilmiah
2.  Guru dianggap sebagai fasilitator

10.    Pendekatan Terpadu (Integrated Approach)
            Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur pembelajaran yang dipadukan dapat berupa konsep dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain, atau dapat juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode lain.
Langkah-langkah menggunakan pendekatan terpadu:
1.  Guru memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran.
2.  Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain.
Kelebihan:
1.      Meningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara
pandang.
2.      Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model      pembelajaran.
Kelemahan: Siswa yang pasif akan sulit memahami pembelajaran.

11.    Pendekatan Induktif
Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris Prancis Bacon (1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit sebanyak mungkin.
Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Induktif:
     1.  Guru mengajak siswa agar dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan.
Kelebihan:
Siswa dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit sebanyak mungkin.
Kelemahan:
Tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.

12.    Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi
            Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran adalah penguasaan kompetensi oleh peserta; (2). Proses pembelajaran harus memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan; (3) Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu peserta dengan peserta lain tidak ada ketergantungan; (4). Harus tersedia program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.

Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi:
1.      Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus memperhatikan penguasaan kompetensi oleh siwa.
2.      Guru harus menyesuaikan proses pembelajaran dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan
3.      Guru menyedikan program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
Kelebihan:
1.      Kegiatan pembelajaran lebih difokuskan pada penguasaan kompetensi oleh peserta.
2.      Tersedia program pengayaan dan perbaikan.
Kelemahan:
Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu siswa dengan siswa lain tidak ada ketergantungan.

13.    Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas
            Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas dapat diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa.
Langkah-langkah menggunakan pendekatan manajemen kelas:
1.      Guru mengontrol situasi belajar siswa
2.      Mengarahkan kegiatan belajar bagi siswa
3.      Menjembatani perbedaan perbedaan belajar siswa.
Kelebihan:
Terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa.
Kelemahan:
Siswa tidak bisa belajar mandiri sebab telah terbiasa dikontrol dan diarahkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.



14.    Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual
            Pembelajaran di mana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran disesuaikan dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara vertikal maupun perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristiknya, bakat, dan minat nya.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual:
1.      Menyesuaikan sistem pembelajaran dengan perbedaan individual siswa.
Kelebihan:
 Siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristik, bakat, dan minatnya.
Kelemahan:
 Guru kesulitan dalam menyesuaikan sistem pembelajaran dengan perbedaan individual sebab siswa memiliki karakter yang bervariasi.

15.    Pendekatan konstruktivis
            Teori belajar konstruktivis beranjak dari psikologi perkembangan intelektual Piaget yang memandang belajar sebagai proses pengaturan sendiri (self regulation)yang dilakukan seseorang dalam mengatasi konflik kognitif. Konflik kognitif timbul pada saat terjadi ketidak selarasan (disequilibrasi) antara informasi yang di terima siswa karena struktur kognitif yang telah dimilikinya. Adapun pengaturan sendiri adalah proses internal unuk mencapai ekquilibrasi atau keselarasan yang dilakukan melaui dwi fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan konstruktivis:
1. Guru mengajak siswa agar dapat membina konsep sendiri atas materi yang telah diajarkan.
2. Menghubung kaitkan perkara yang dipelajari dengan pengetahuan yang ada pada siswa.
Kelebihan:
 Pembelajaran menjadi bermakna sebab siswa dapat membina konsep sendiri atas materi yang telah diajarkan.
Kelemahan:
 kesulitan dalam membina konsep sendiri, jika siswa kurang paham terhadap materi yang telah diajarkan.

16.   Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh.
Menurut Jollife et. al.(2001: 32), secara tradisional pembelajaran jarak jauh adalah merupakan pembelajaran di mana secara geografis siswa (pembelajar) berada jauh dari fasilitator (guru) dan bekerja atau belajar secara mandiri melalui serangkaian bahan-bahan pembelajaran.Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran. Namun dewasa ini, konsep pembelajaran jarak jauh telah berkembang luas.

Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh:
3        Guru memberikan bahan-bahan pembelajaran pada siswa secara tidak langsung,
misalnya melalui email.
4        Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau tutorial
ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran.
Kelebihan:
 Pemakaian waktu lebih efisien, karena siswa dapat mengerjakan tugas dimanapun ia berada.
Kelemahan: Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran













BAB III
PENUTUP
4.1     Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa model  pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan- bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, pendekatan dan strategi  pembelajaran. Strategi pembelajarna sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu






        



DAFTAR PUSTAKA