Diyana sepfina

Rabu, 30 November 2016

FILSAFAT DAN TEOLOGI

Pepatah lama mengatakan “banyak jalan menuju Roma”, Untuk menggambarkan tentang cara atau metode apapun dalam mencapai segala tujuan. Sebuah tujuan kaitanya dengan pembahasan ini adalah untuk mengungkap hakikat realitas yaitu kebenaran sejati. Diantara jalan untuk mencapai tujuan tersebut seperti yang telah dikelompokkan oleh pemikir Islam terdahulu adalah melalui ilmu agama (irfan, teologi) dan filsafat. Adapula pemikir lain yang pandanganya lebih empiris mengelompokkan-Nya menjadi ilmu sains, filsafat dan mistik. Yang masing-masing cabang ilmu ini memiliki metode tersendiri dalam menemukan hakikat ilmu atau kebenaran sejati.
Telah kita ketahui bahwa Islam sebagai agama yang memiliki banyak dimensi, yaitu dimensi keimanan, akal pikiran, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, sejarah, dan masih banyak lagi. Namun agar kita mengetahui berbagai dimensi tersebut jelas memerlukan berbagai pendekatan yang digali dari berbagai disiplin ilmu. Filsafat dan teologi atau yang biasa disebut ilmu kalam adalah dua disiplin ilmu yang sama-sama membahas kebenaran dan sama-sama memakai mediasi rasional untuk membahas kebenaran agama. Maka dari itu tentu akan sangat menarik jika kita bisa mengkaji lebih dalam tentang metode kedua disiplin ilmu ini didalam mengungkap kebenaran.
Teologi adalah disiplin ilmu yang mencoba merefleksikan hubungan Allah dan manusia. Manusia berteologi karena ingin memahami imannya dengan cara lebih baik, dan ingin mempertanggungjawabkannya: “aku tahu kepada siapa aku percaya”. Teologi bukan agama dan tidak sama dengan Ajaran Agama. Dalam teologi, adanya unsur penyelidikan akal terhadap isi iman yang diharapkan memberi sumbangan substansial untuk integrasi akal dan iman, iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan imtaq (iman dan taqwa), yang pada gilirannya sangat bermanfaat bagi hidup manusia masa kini.
Tentu saja pengertian ini akan menjelaskan juga tentang makna filsafat didalam islam, yang artinya teologi adalah filsafat metafisika agama islam. Karena mediasi dan metode yang digunakan hampir sama atau bersinggungan, yaitu mediasi akal untuk mengklarifikasi kebenaran iman yang dilandasi pada firman tuhan yaitu wahyu, sehingga dalam hal-hal tertentu terjadi hubungan timbal balik yang cukup baik antara teologi dan filsafat.
Hubungan timbal balik ini bukan berarti keduanya bisa terus berjalan harmonis. Yang sering muncul justru perbedaan-perbedaan, ketegangan dan pertentangan, bahkan itu terjadi sejak awal. Setidaknya ini bisa dilihat pada perdebatan antara Abu Sa`id al-Syirafi (893-979 M) seorang teolog Muktazilah dengan Abu Bisyr Matta (870-940 M), guru filsafat al-Farabi yang beraliran Nestorian, sebagaimana yang dikemukakan Oliver Leaman, adalah bukti nyata akan hal itu, meski isi perdebatan tersebut sebenarnya baru menyangkut persoalan bahasa dan logika. Hinga pada akhirnya pertentangan antara teologi dan filsfat ini semakin memanas pada masa Al-Ghazali (1058-1111 M). Al-Ghazali mengkritik filsafat paripatetik didalam karyanya yang paling fenomenal yaitu Tahafut al-falasifah, yang mengakibatkan sebagian besar umat islam pada waktu itu mengkafirkan filsafat.
1.      Pengartian Metodologi
Sebelum membahas metodologi filsafat dan ilmu kalam lebih jauh, alangkah baiknya kita membahas definisi dan pengertian metodologi terlebih dahulu. Secara etimologi metodologi berasal dari bahasa yunani yaitu“metodos” dan “logos”, kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. logos artinya ilmu. Sehingga dapat diartikan metodologi adalah ilmu-ilmu atau cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji.
Pembahasan metodologi didalam pembahasan disiplin ilmu juga akan mengarah pada metode penelitian, dan dalam pembahasan ini metode yang dimaksut bukanlah metode yang sudah meluas pada pembahasan metode penelitian melainkan perbandingan metodologi filsafat dan kalam secara umum yaitu cara atau pendekatan yang menjadi ciri khas atau pembeda antara filsafat dan agama.
2.      Metodologi Filsafat
Sokrates mengatakan bahwa peranan filsafat adalah berpegang teguh pada ilmu pengetahuan melalui usaha penjelasan konsep-konsep. Pernyataan ini menunjukkan bahwa filsafat adalah ilmu yang menekankan pada kebenaran rasional melaui metode argumentatif untuk menjelaskan konsep-konsep dalam usahanya menemukan kebenaran. Secara umum Filsafat adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu dengan menggunakan media akal atau argument rasional secara radikal, sistematis dan mendalam. Dan pendekatan yang dipakai tentu saja adalah pendekatan rasional yang dilandaskan pada prinsip yang paling utama yaitu prinsip logika. Logika adalah jalan menemukan premis yang paling kuat atau premis aksiomatis. Premis aksiomatis adalah premis yang tidak lagi memerlukan alasan. Prinsip logika ini pada akhirnya merujuk pada berbagai premis aksioma, namun dari segala prinsip yang ada, prinsip yang paling fundamental atau prinsip super aksiomatis adalah prinsip non-kontradiksi.
Prinsip aksiomatis atau prinsip non-kontradiksi inilah yang menjadi landasan dasar rasionalitas filsafat untuk menemukan kebenaran atau supreme dari prinsip-prinsip lain baik agama, kehidupan, mazhab, logika  dan ilmu-ilmu lain yang semuanya diturunkan dari prinsip ini. hukum non-kontradiksi menetapkan bahwa semua hal atau semua prinsip berawal dari prinsip ada dan tiada. Prinsip aksiomatis juga termasuk khodiyah badihiyah atau pengetahuan yang semua orang meyakininya. Prinsip khodiyah badihiyah inilah yang melahirkan pengtahuan-pengetahuan lain, yaitu prinsip-prinsip non-aksiomatis atau khodiyah nadhoriyah.
Ketersusunan yang dijalin melalui logika dari prinsip-prinsip non-aksiomatis hingga koheren kepada prinsip-prinsip aksiomatis yang nantinya akan menghasilkan konklusi yang benar. Benar itu berarti nyambung atau koheren atau valit, inilah yang biasa disebut penalaran, inferensi, khiyas, argumentasi atau silogisme. Bagaimana kita mengukur kebenaran adalah dengan logika penalaran atau ber-argumentasi. Premis non-aksiomatis ini menghasilkan ilmu, sains ataupun agama. Didalam penerapanya premis ini terbagi menjadi dua yaitu yang fisik dan metafisik, contoh premis metafisik adalah “Cinta itu menyakitkan” dan contoh premis fisik adalah “air itu cair”.
Prinsip aksiomatis selanjutnya adalah sebab-akibat namun aksiomatis ini bisa dibedakan menjadi dua pula yaitu yang pertama adalah aksiomatis dari sebab dan aksiomatis dari akibat. Hukum aksiomatis sebab-akibat ini termasuk hukum aksiomatis sekunder dan termasuk hukum aksiomatis kedua setelah hukum aksiomatis non-kontradiksi. Premis-premis ini terbagi menjadi banyak, dan jika dibukukan maka bisa disebut Ilmu. Premis aksiomatis ini didalam Epistemology dijadikan dasar pengetahuan benar atau salah. Pengetahuan aksiomatis ini termasuk pengetahuan husuli karena adanya elemen-elemen konsep.
3.      Metodologi Kalam
Ilmu kalam sering juga disebut sebagai ilmu teologi, namun pengertian teologi sangat luas. Karena dalam pembahasan ilmu lain seperti filsafat misalnya, juga memiliki cabang tentang pembahasan teologi. Tentu teologi yang dimaksut disini bukanlah teologi filsafat, melainkan teologi sebagaimana arti ilmu kalam. Sedangkan pengertian ilmu kalam itu sendiri adalah ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan dengan bukti-bukti yang yakin. Ini menjelaskan bahwa ilmu kalam bersumber pada kebenaran yang telah diyakini atau juga wahyu.
Ilmu kalam adalah ilmu yang menggunakan logika –disamping menggunakan argumentasi-argumentasinaqliah– berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama, yang sangat tampak nilai-nilai apologinya. Pada dasarnya ilmu ini menggunakan metode dealektika (jadaliah) dikenal juga dengan istilahdialog keagamaan. Sebagai sebuah dialog keagamaan, ilmu kalam berisi keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang dipertahankan melalui argumen-argumen rasional. Sebagian ilmuwan bahkan mengatakan bahwa ilmu ini berisi keyakinan-keyakinan kebenaran, praktek dan pelaksanaan ajaran agama, serta pengalaman keagamaan yang dijelaskan dengan pendekatan rasional.
Pendekatan ilmu kalam memunculkan pandangan-pandangan yang berbeda, karena ilmu kalam bertolak atau berlandaskan pada keyakinan dan wahyu. Sementara keyakina dan penafsiran wahyu ini berbeda-beda atau bisa dibilang subjektif. Hal inilah yang mengakibatkan munculnya mazhab-mazhab kalam. Maka pendekatan ilmu kalam untuk melihat Islam dari sisi ketuhanan, mau tidak mau harus bertolak dari pandangan mazhab – mazhab kalam tersebut.
            Contoh dari pendekatan ilmu kalam misalnya, seorang peneliti menyimpulkan bahwa Islam adalah agama yang anti–demokrasi, karena jika melihat dari pandangan mazhab Syi’ah Imamiyah, bahwa seorang pemimpin itu harus berdasarkan petunjuk Allah swt, bukan pilihan manusia.
Dengan demikian, pendekatan ilmu kalam pada dasarnya adalah menilai agama berdasarkan pandangan mazhab tertentu. Akibatnya, kesimpulan yang dihasilkan akan berbeda jika kita mengadopsi pandangan dari mazhab lain. Maka saya rasa, hal paling penting ketika melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan Teologis adalah menyebutkan pandangan mazhab mana yang kita jadikan sebagai rujukan, agar tidak terjadi peng-general-an yang dapat menimbulkan pemahaman yang keliru.


FILSAFAT; PENGERTIAN, PERAN, MANFAAT FILSAFAT PENDIDIKAN


A. Pengertian Filsafat pendidikan    
1. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan
Pentingnya filsafat
2. Filsafat pendidikan pelu dipelajari sebab, dengan filsafat kita bisa memilih teori dan metode yang sesui, dengan filsafat kita bisa lebih kritik dalam ilmu, dan bisa memahai konsep ilmu dengan jelas, dan sebagainya
B. Peran filsafat dalam Pendidikan
Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu Pendidikan,Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik.
C. Manfaat pendidikan 
Manfaat pendidikan , Secara umum manfaat pendidikan berorientasi pada kecakapan hidup bagi peserta didik adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara. Jika hal itu dapat dicapai, maka faktor ketergantungan terhadap lapangan pekerjaan yang sudah ada dapat diturunkan, yang berarti produktivitas nasional akan meningkat secara bertahap.
Tujuan pendidikan, ecara umum pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya di masa datang . Secara khusus pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup bertujuan untuk :
·         mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan proplem yang dihadapi.
·         merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam menghadapi kehidupan dimas mendatang.
·         memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan prinsip pedidikan berbasis luas.
·         mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah, dengan memberi peluang pemanfaatan sumberdaya yang ada di masyarakat, sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
·         Isi pendidikan, mencerdaskan warga Negara sesui dengan potensi atau pirah manusia
D. Fungsi filsafat Pendidikan
Memahami persoalan pendidikan secara umum,merumuskanya dalam gambaran pokok sebagai pelengkap yang ada dan hubungannya dengan factor lain.
·         Penetu arah dan pedoman
·         Memberi norma dan pertimbangan
·         Filsafat memberikan landasan yang mendasar bagi perkembangan ilmu
·         Ilmu memberikan bahan untuk berbagai pemikiran para filsuf.


Pengembangan Kurikulum merupakan salah satu aplikasi dari ilmu yang telah dikaji Sehingga harapan terbesar semuanya dapat membantu manusia dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

FILSAFAT; PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unusur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur itu dapat digambarkan sebagai berikut Proses Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri peserta didik itu (antara lain bakat, minat, kemampuan, keadaan jasmani,). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar (yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan) setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu. Dalam rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikan dapat berupa lulusan dari lembaga pendidikan (sekolah) tertentu.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan pula bahwa, “Pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan/sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur/jenjang. Kurikulum dan peralatan/fasilitas. P.H. Combs (1982) mengemukakan dua belas komponen pendidikan seperti berikut:
      1.            Tujuan dan Prioritas
Fungsinya mengarahkan kegiatan sistem. Hal ini merupakan informasi tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaannya.
      2.              Peserta Didik
Fungsinya ialah belajar. Diharapkan peserta didik mengalami proses perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan umum pendidikan.

      3.            Manajemen atau Pengelolaan
Fungsinya mengkoordinasikan, mengarahkan, dan menilai sistem pendidikan. Komponen ini bersumber pada sistem nilai dan cita-cita yang merupakan informasi tentang pola kepemimpinan dalam pengelolaan sistem pendidikan.

      4.            Struktur dan Jadwal Waktu
Fungsinya mengatur pembagian waktu dan kegiatan.

      5.            Isi dan Bahan Pengajaran
Fungsinya untuk menggambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik.

      6.            Guru dan Pelaksana
Fungsinya menyediakan bahan pelajaran dan menyelenggarakan proses belajar untuk peserta didik.
      7.            Alat Bantu Belajar
Fungsinya untuk memungkinkan terjadinya proses pendidikan yang lebih menarik dan lebih bervariasi.
      8.            Fasilitas
Fungsinya untuk tempat terselenggaranya proses pendidikan.
      9.            Teknologi
Fungsinya memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan. Yang dimaksud dengan teknologi ialah semua teknik yang digunakan sehingga sistem pendidikan berjalan dengan efisien dan efektif.
  10.            Pengawasan Mutu
Fungsinya membina peraturan-peraturan dan standar pendidikan.
  11.            Penelitian
Fungsinya untuk memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan penampilan sistem pendidikan.

·         Biaya
Fungsinya melancarkan proses pendidikan dan menjadi petunjuk tentang tingkat efesiensi sistem pendidikan.
Pendidikan sebagai suatu sistem dapat pula digambarkan dalam bentuk model dasar input-output berikut ini.Segala sesuatu yang masuk dalam sistem dan berperan dalam proses pendidikan disebut masukan pendidikan. Lingkungan hidup menjadi sumber masukan pendidikan. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pendidikan diantaranya: filsafat negara, agama, sosial, kebudayaan, ekonomi, politik, dan demografi. Ketujuh faktor ini merupakan supra sistem pendidikan.Jadi, pendidikan sebagai suatu sistem berada bersama, terikat, dan tertenun di dalam supra sistemnya yang terdiri dari tujuh sistem tersebut. Berarti membangun suatu lembaga pendidikan baru atau memperbaiki lembaga pendidikan lama, tidak dapat memisahkan diri dari supra sistem tersebut.

PENTINGNYA BELAJAR FILSAFAT

Pernahkah anda bertanya dalam hati, apa tujuan hidup ini? Atau mengajukan pertanyaan, mengapa saya ada? Memang, agama memberikan jawaban. Namun, apakah anda puas dengan jawaban yang diberikan agama?
Jika anda tidak puas dengan jawaban dari agama, ataupun dari tradisi anda, maka belajar filsafat adalah sesuatu yang mesti anda lakukan. Setidaknya dengan mempelajari filsafat, anda bisa menemukan metode yang lebih tepat untuk memahami dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut.
Berpikir
Filsafat, pada hemat saya, bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat adalah suatu tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk berpikir secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup, apakah Tuhan ada, bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana hidup yang baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan sistematis.
Untuk catatan, filsafat sudah ada lebih dari 2000 tahun, dan belum bisa (tidak akan pernah bisa) memberikan jawaban yang pasti dan mutlak, karena filsafat tidak memberikan jawaban mutlak, melainkan menawarkan alternatif cara berpikir.
Ketika belajar filsafat, anda akan berjumpa dengan pemikiran para filsuf besar sepanjang sejarah manusia. Sebut saja nama-nama pemikir besar itu, seperti Plato, Aristoteles, Immanuel Kant, Thomas Aquinas, dan Jacques Derrida. Pemikiran mereka telah membentuk dunia, sebagaimana kita pahami sekarang ini.
Beberapa mata kuliah yang diajarkan adalah filsafat moral, filsafat ilmu pengetahuan, filsafat budaya, filsafat politik, filsafat sejarah, logika, eksistensialisme, dan sebagainya. Anda juga akan diajak memikirkan soal keadilan global, teori-teori demokrasi, dan etika biomedis. Untuk para profesional, filsafat juga amat berguna untuk memperluas wawasan berpikir.
Kemampuan-kemampuan Penting
Dengan belajar filsafat, anda akan mendapatkan beberapa ketrampilan berikut; memikirkan suatu masalah secara mendalam dan kritis, membentuk argumen dalam bentuk lisan maupun tulisan secara sistematis dan kritis, mengkomunikasikan ide secara efektif, dan mampu berpikir secara logis dalam menangani masalah-masalah kehidupan yang selalu tak terduga
.
            Dengan belajar filsafat, anda akan dilatih menjadi manusia yang utuh, yakni yang mampu berpikir mendalam, rasional, komunikatif. Apapun profesi anda, kemampuan-kemampuan ini amat dibutuhkan. Di sisi lain, dengan belajar filsafat, anda juga akan memiliki pengetahuan yang luas, yang merentang lebih dari 2000 tahun sejarah manusia.

Kemampuan berpikir logis dan abstrak, kemampuan untuk membentuk argumen secara rasional dan kritis, serta kemampuan untuk menyampaikan ide secara efektif, kritis, dan rasional, akan membuat anda mampu berkarya di berbagai bidang, mulai dari bidang informasi-komunikasi, jurnalistik, penerbitan, konsultan, pendidikan, agamawan, ataupun menjadi wirausaha.
Para pengacara, praktisi hukum, praktisi pendidikan, pemuka agama, maupun praktisi bisnis akan mendapatkan wawasan yang amat luas, yang amat berguna untuk mengembangkan diri dan profesi mereka. Jika anda sungguh ingin mendalami filsafat, anda bisa melanjutkan studi sampai pada level master dan doktoral, dan kemudian mengajar di bidang filsafat.
Kemampuan-kemampuan Khusus
Dengan belajar filsafat, anda akan mampu melihat masalah dari berbagai sisi, berpikir kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan diri, serta mampu berpikir fleksibel di dalam menata hidup yang terus berubah.
Filsafat mengajak anda untuk memahami dan mempertanyakan ide-ide tentang kehidupan, tentang nilai-nilai hidup, dan tentang pengalaman kita sebagai manusia. Berbagai konsep yang akrab dengan hidup kita, seperti tentang kebenaran, akal budi, dan keberadaan kita sebagai manusia, juga dibahas dengan kritis, rasional, serta mendalam.
Filsafat itu bersifat terbuka. Sekali lagi, filsafat tidak memberikan jawaban mutlak yang berlaku sepanjang masa. Filsafat menggugat, mempertanyakan, dan mengubah dirinya sendiri. Ini semua sesuai dengan semangat pendidikan yang sejati.
Filsafat mengajarkan kita untuk melakukan analisis, dan mengemukakan ide dengan jelas serta rasional. Filsafat mengajarkan kita untuk mengembangkan serta mempertahankan pendapat secara sehat, bukan dengan kekuatan otot, atau kekuatan otoritas politik semata.
Filsafat adalah komponen penting kepemimpinan. Dengan belajar berpikir secara logis, seimbang, kritis, sistematis, dan komunikatif, anda akan menjadi seorang pemimpin ideal, yang amat dibutuhkan oleh berbagai bidang di Indonesia sekarang ini. Jadi tunggu apa lagi? Mari belajar filsafat!

PENGERTIAN DAN LINGKUP FILSAFAT AGAMA

A. Pendekatan Etimologis
Istilah  filsafat  berasal dari kata philein/philos + sophos/sophia= cinta/teman + bijaksana/kebijaksanaan. Filsafat berarti mencintai kebijaksanaan. Belajar filsafat berarti belajar untuk, minimal, mencintai hal-hal yang bijaksana, atau kalau mungkin untuk menjadi bijaksana.
Bijaksana atau kebijaksanaan adalah karakteristik tertentu dari suatu sikap/perilaku. Sikap/perilaku bijaksana adalah yang mengindikasikan adanya motivasi sinergis dari berbagai unsur ruhaniah manusia. Apabila unsur ruhaniah manusia itu, minimal, meliputi akal-emosi-keinginan, maka motivasi sinergis  ratio-emosi-kehendak, akan memunculkan sikap perilaku lahir yang bijaksana. Belajar filsafat berarti belajar olah akal-emosi-kehendak, yakni belajar untuk mensinergika potensi ratio-emosi-keinginan dalam rangka menentukan pilihan sikap/perilaku.
B. Pendekatan Terminologis
Istilah filsafat secara terminologi -dilihat dari konteks penggunaannya- memiliki beberapa arti. Pertama, filsafat berarti pandangan hidup, yakni suatu cara pandang seseorang tentang kehidupan yang dadasarkan pada suatu prinsip atau nilai tertentu yang diyakini kebenarannya. Filsafat, dalam hal ni, bersifat praktis, yakni merupakan praktek kehidupan, yang semua orang melakukannya.
Kedua , filsafat berarti metode atau cara berfikir. Cara berfikir filsafati bersifat khas berbeda dengan cara berfikir orang awam atau bahkan berbeda dengan cara berfikir para spesialis. Kekhasan berfikir filsafati ditandai dengan penekanan pada tiga hal; yakni radikalitas, komprehensivitas dan integralitas. Radikalitas berfikir filsafat ditandai dengan kemampuan berfikir secara mendalam dalam rangka menemukan hakikat suatu persoalan. Berfikir radikal dapat dilakukan apabila minimal beberapa syarat berikut dipenuhi, yakni adanya sikap yang bebas, kritis, argumentatif, luas wawasan , terbuka.
Komprehensivitas berfikir filsafati adalah kemampuan dan kemauan memikirkan segala aspek yang terkait dengan suatu persoalan, karena sesungguhnya setiap hal/persoalan tidak berdiri sendiri sebagai satu variabel saja, tetapi selalu terkait dengan banyak variabel. Sedang, integralitas berfikir filsafat adalah kemampuan mensistematisasi berbagai variabel dari suatu persoalan/hal sebagai suatu keutuhan. Filsafat dalam arti metode berfikir maka bersifat teoritis, dari metode berfikir yang demikian lalu muncul ilmu filsafat.
Selain dua arti  di atas, filsafat masih mempunyai banyak arti. Filsafat dapat diartikan sebagai kelompok persoalan tentang nilai. Filsafat juga dapat diartikan sebagai suatu analisis tentang bahasa dan makna istilah, atau filsafat dapat juga diartikan sebagai suatu kelompok teori, dan lain sebagainya.

2.Filsafat Agama dan cakupan kajian
Terdapat berbagai batasan tentang filsafat agama dalam berbagai literatur. Harun Nasution (1973: 4) membedakan dua bentuk kajian filsafati tentang agama. Pertama, membahas dasar-dasar agama secara analitis dan kritis dengan maksud untuk menyatakan kebenaran suatu ajaran agama atau minimal untuk menjelaskan bahwa ajaran agama bukanlah sesuatu yang mustahil dan bertentangan dengan logika. Kedua,memikirkan dasar-dasar agama secara analitis dan kritis tanpa terikat pada ajaran agama tertentu dan tanpa terikat pula untuk membenarkan ajaran agama tertentu.
Aslam Hadi (1986:8) juga mengidentifikasi ada dua bentuk kajian filsafati tentang agama. Pertama, filsafat agama membicarakan kepercayaan atau kebenaran agama. Hal ini terjadi terutama pada abad tengah dan pada filsafat Islam serta filsafat India, tetapi tidak lagi dibicarakan pada filsafat saat ini.  Kedua, filsafat agama merupakan kajian terhadap hal-hal fundamental dari agama, inilah yang dikaji dalam filsafat agama dewasa ini.
Kattsof (1996: 444) membedakan antara filsafat keagamaan dengan filsafat agama. Filsafat keagamaan adalah suatu filsafat yang disusun berdasarkan ajaran dan kepercayaan agama tertentu sebagai pendirian-pendirian hakiki.. Sedang, Filsafat agama adalah suatu penyelidikan yang bersifat kritis tentang agama berdasarkan makna istilah-istilah, bahan bukti, dan prinsip-prinsip verifikasi.
Yang dimaksud filsafat agama dalam tulisan ini adalah filsafat agama dalam pengertian yang kedua menurut pendapat harun Nasution, Aslam Hadi, maupun Kattsof. Filsafat agama pada pokoknya adalah pemikiran filsafati tentang agama, sama halnya filsafat seni adalah pemikiran filsafat tentang seni (Nolan, 1984: 413).
3. Perbedaan filsafat agama dengan teologi
Tema-tema pokok atau fundamental agama adalah juga merupakan objek kajian dalam teologi. Sementara, teologi adalah kajian yang sungguh-sungguh berbeda dengan filsafat agama. Untuk lebih memperjelas apa yang dimaksud dengan filsafat agama, kiranya perlu dijelaskan perbedaaan filsafat agama dengan teologi.

Terdapat dua perbedaan pokok antara Filsafat agama dengan teologi (Harun Nasution, 1973: 4).Pertama,filsafat agama tidak membahas dasar-dasar ajaran dari agama tertentu, tetapi dasar-dasar agama pada umumnya. Sementara, teologi membahas dasar-dasar ajaran agama tertentu. Kedua, filsafat agama tidak terikat pada dasar-dasar agama tertentu, filsafat agama bermaksud menyatakan kebenaran atau ketidakbenaran dasar-dasar agama. Sementara, teologi sudah menerima dasar ajaran agama sebagai kebenaran. Teologi hanyalah sebatas upaya memberikan penjelasan atau interpretasi tentang dasar-dasar agama, atau upaya mencari legalitas rasional atas ajaran agama tertentu.

OBAT UNTUK DIABETES SECARA ALAMI

Diabetes atau biasa orang indonesia menyebutnya dengan penyakit kencing manis, adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya insulin, hal ini dikarenakan karena tubuh tidak mampu memanfaatkan insulin. Jika penyakit ini tidak segera di obati maka akan menimbulkan tanda tanda seperti turunnya berat badan. ciri ciri lainyya seperti penglihatan semakin kabur, luka sulit sembuh, sakit kepala dan gatal.
obat diabetesJika semakin diabaikan efek buruknya penyakit ini dapat menimbulkan resiko komplikasi penyakit yang cukup lama. Untuk itu nitips.com akan memberikan beberapa obat diabetes alami dari bahan tradisional alami yang bisa Anda buat di rumah. Berikut beberapa obat diabetes yang bisa Anda manfaatkan
1. Mengkudu
Buah mengkudu banyak mengandung Proxeroni yang merupakan zat yang dapat membtuk alkaloid yang berfunsi untuk membuka pori pori sel, sehingga nutrisi akan mudah menyerap ke dalam tubuh. Kemampuan inilah yang membuat mengkudu cukup baik untuk dijadikan obat diabetes. caranya
  • Ambil 1 buah mengkudu
  • Kemudian diblender, setelah itu peras airnya
  • Masukkan air atau ekstrak mengkudu ke dalam gelas
  • Jika Anda tidak tahan dengan rasa dan baunya, Anda juga bisa manambahkan sedikit madu

2. Mengobati diabetes dengan kunyit

Kunyit sangat mudah ditemukan di sekitar kita. Oleh karena itu, ini bisa menjadi obat diabetes alami yang paling mudah digunakan. Karena sudah tidak asing dengan tanaman yang satu ini, maka kunyit bisa dijadikan solusi alternatif untuk mengobati penyakit gula darah atau diabetes. Cara menggunakannya.
  • ambil 1 rimpang kunyit dan tambahkan dengan setengah sendok garam.
  • Kemudian rebus dalam satu liter air hingga air mendidih.
  • Saring air rebusan tersebut dan biarkan agar dingin.
  • Setelah dingin, minumlah air rebusan kunyit tersebut cukup setengah gelas saja.
  • Minumlah secara teratur dua kali dalam satu minggu.
Dengan cara ini, kadar gula darah penderita diabetes akan stabil sehingga mencegah komplikasi penyakit lainnya.

3. Mengobati diabetes dengan tanaman mahkota dewa

Tanaman herbal lainnya yang mampu atasi penyakit diabetes adalah tanaman mahkota dewa. Bahkan kepopuleran tanaman mahkota dewa belakangan ini semakin naik karena manfaatnya yang begitu penting dalam pengobatan berbagai penyakit. Untuk mengobati penyakit diabetes dengan tanaman mahkota dewa juga tidak sulit.
  • Siapkan 3 hingga 5 potong tangkai tanaman mahkota dewa.
  • Kemudian tambahkan 3 lembar daun salam dan cuci hingga bersih.
  • Rebus menggunakan air 3 gelas dan terus rebus agar mendidih sampai air hanya tersisa setengah gelas.
  • Minumlah air rebusan tersebut setiap hari agar penyakit diabetes bisa diatasi.
Obat tradisional ini cukup ampuh untuk mengobati diabetes dan kencing manis. Anda dapat mencoba tips membuat obat diabetes alami ini sendiri di rumah.

4. Mengobati penyakit diabetes dengan tanaman brotowali

Ini merupakan tanaman obat yang sudah dikenal sejak lama. Rasanya yang pahit sering dibuat untuk campuran jamu sehingga sangat khas. Khasiatnya yang ampuh untuk mengatasi berbagai penyakit membuatnya semakin populer di kalangan masyarakat. Salah satu manfaatnya yang cukup ajaib yaitu untuk menyembuhkan penyakit gula darah ini. Resep pengobatan diabetes dengan tanaman brotowali juga sangat mudah dibuat. Caranya.
  • ambil batang tanaman brotowali kira-kira sebesar jari atau 10cm.
  • Tambahkan satu genggam akar pepaya dan rebus kedua bahan alami tersebut.
  • Rebus hingga mendidih dan biarkan agar dingin baru minum air rebusan tersebut untuk mengobati penyakit diabetes.
5. Daun kemangi
Daun kemangi merupakan tanaman alami yang dapat mengatasi masalah penyakit diabetes. Kemangi merupakan daun yang biasa digunakan sebagai lalapan dan biasa dimakan dengan menggunakan sambal. Dan lebih ikmat lagi, kemangi yang disandingkan dengan akan lele pasti akan sangat menggoda selera. Namun dibalik itu, manfaat daun kemangi juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit gula darah. Daun kemangi memiliki suatu kandungan yang dapat membantu proses sekresi insulin pada tubuh, jadi kadar gula darah akan tetap stabil. Cara mengonsumsinya pun seperti biasa dan cukup digunakan sebagai lalapan. Karena kemangi dikonsumsi dalam keadaan mentah, maka pastikan kebersihannya terjaga.
6. Buncis
Buncis juga menjadi salah satu obat herbal diabetes kering yang cukup efektif. hal ini karena kandungan B-sitosterol pada buncis bisa mempercepat produksi insulin di dalam tubuh, namun tetap menjaga insulin tetap normal di dalam tubuh. Buncis obat diabetes ini mampu mengurangi gula darah jika Anda bisa mengolahnya dengan benar. Berikut cara membuat obat diabetes alami dari Buncis :
  • Siapkan 1/2 Kg yang sudah dicuci bersih
  • Kemudian buncis di rebus menggunakan 2 gelas air.
  • Setelah mendidih angkat buncis dan masukkan ke dalam gelas.
  • Minum ramuan alami tersebut pagi dan malam sebelum tidur.
Jika Anda tidak mau repot, Anda juga bisa memakannya secara mentah atau menjadikan buncis sebagai jus, namun jangan ditambahkan gula.

Cara Mengobati Diabetes Secara Alami

Cara Mengobati Diabetes Secara Alami
Cara Mengobati Diabetes Secara Alami ~Menderita penyakit ini memang sangat menyiksa, karena dengan terkenanya penyakit ini kita sangat dibatasi dalam kegiatan sehari – hari, hingga dalam mengkonsumsi makanan pun kita sangat dibatasi. Memang benar penyakit ini bisa menjadi penyakit turunan, tapi penyakit diabetes juga dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat yang banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar gula tinggi / kita tidak bisa mengontrol makanan yang kita konsumsi, kita jarang melakukan olahraga, dan kehidupan sehari – hari lainnya yang dapat menyebabkan orang terkena penyakit diabetes. Tapi jangan khawatir untuk anda penderita diabetes, karena kami punya solusi yang paling tepat untuk anda.
Diabetes Itu Adalah …
         Cara Mengobati Diabetes Secara Alami ~Diabetes merupakan penyakit yang terjadi akibat gangguang sistem endokrin yang menyebabkan tingkat glukosa / gula dalam tubuh kita menjadi tidak normal (berlebih). Semua itu terjadi karena jumlah insulin didalam darah tidak mencukupi ataupun sel – sel tubuh tidak memberikan respon terhadapinisulin, sehingga gula tidak dapat masuk kedalam sel – sel tubuh manusia dan tidak bisa digunakan oleh tubuh manusia untuk bekerja secara normal. Diabetes type ini disebut diabetes melitus atau sering disebut kencing manis.

Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh :
§  Tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang telah dihasilkn oleh pankreas, atau
§  Organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup untuk membantu gula masuk kedalam sel – sel darah, ataupun
§  Kedua hal tersebut terjadi didalam tubuh kita sehingga kita terkena penyakit diabetes melitus

Faktor – faktor yang dapat menyebabkan seseorang menderita diabetes :
§  Faktor keturunan
§  Obesitas / kegemukan yang biasanya terjadi pada usia 40 tahunan
§  Terjadi kerusakan pada sistem pankreas
§  Tingkat / kadar kolesterol yang tinggi
§  Gaya hidup yang tidak sehat yang kebanyakan mengkonsumsi makanan instant / junk food
§  Tekanan darah yang tinggi
§  Sering merokok dan stress
§  Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat

Cara Mengobati Diabetes Secara Alami ~ Penderita diabetes biasanya sering terlihat lemah, lemas dan tidak bertenaga, semua itu karena tubuh kekurangan energi yang disewbabkan oleg terganggunya sistem metabolisme karbohidrat.

Berikut gejala umum yang dirasakan oleh penderita diabetes :
§  Mudah lapar dan menjadi banyak makan
§  Gampang haus dan banyak minum
§  Banyak buang air kecil terutama pada malam hari
§  Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak
§  Penglihatanh menjadi kabur
§  Sering pusing dan mual
§  Mudah terkena infeksi pada kulit
§  Mudah mengantuk dan mudah lelah
§  Berat badan menurun terus menerus
§  Jika tergores oleh sesuatu benda yang menyebabkan luka, maka luka itu sangat susah untuk sembuh bahkan bisa menjadi lebih besar
§  Sering merasa kesemutan dan gatal – gatal pada daerah kaki dan tangan
§  Kordinasi gerak anggota tubuh terganggu

Cara Mengobati Diabetes Secara Alami ~ Gejala – gejala tersebut terjadi karena kadar gula darah yang tinggi sehingga menyebabkan ginjal menghasilkan air kemih dengan jumlah yang berlebihan yang bertujuan untuk mengencerkan glukosa / gula sehingga penderita menjadi sering buang air kecil. Dan karena itu penderita jadi banyak minum karena proses tersebut yang menyebabkan rasa haus yang tak terkendali oleh penderita. Akibat proses tersebut pulalah kalori dalam tubuh penderita menjadi berkurang sehingga menyebabkan penurunan pada berat badan penderita dan menyebabkan nafsu makan yang meningkat. Oleh sebab itu untuk para penderita diabetes disarankan untuk bisa mengatur pola makan dan banyak melakukan olahraga, semua itu untuk mempertahankan kadar gula yang normal pada darah

Makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes adalah :
§  Apel , aprikot dan pir
§  Ikan makarel, sarden dan salmon
§  Labu dan biji rami
§  Sayuran dan bauh – buahan
§  Oat
§  Roti gandum dan ubi jalar
§  Beras merah

Makan tersebut dianjurkan karena dianggap dapat memberikan asupan zat yang sangat dibutuhkan penderita diabetes, tanpa membahayakan kesehatan. Selain jenis makanan, penderita diabetes juga harus memperhatikan porsi makanan dan pola/ jadwal makannya. Dengan memperhatikan ketiga hal tersebut, kemungkinan meningkatnya kadar gula dalam darah dapat diminimalisir.
Pantangan – pantangan makanan untuk penderita diabetes :
§  Nasi putih
§  Kentang
§  Pasta putih
§  Saus tomat
§  Roti
§  Pemanis buatan
§  Minuman berenergi
§  Makanan atau minuman yang mengandung kafein
§  Nangka dan durian

§  Makanan yang banyak mengandung gula