# karena mabuk
Setelah menulis diary gue pun langsung keluar kamar dan langsung menuju dapur, tapi sayang jalan menuju dapur jauh banget, oohh noo… pake turun tangga pula sudah anak tangganya banyak pula. Saat gue berjalan menuju tangga gue pun langsung berhenti ketika melihat Tristan bersama seorang cewek pulang dengan mabuk-mabukan. Gue pun langsung buru-buru turun dari tangga dengan cepat.
“astaga Tristan lo mabuk??”Tanya gue dengan cemas.
“yah sudah lah lo ngapain disini”jawabnya dengan ngelantur.
“lo tau nggak sih lo tuh lagi mabuk, nggak mungkin gue tinggalin lo kaya begini”ucap gue dengan cemas.
“yaudah mendingan lo pergi, lo itu bukan siapa-siapa gue lagi!!!”jawabnya sambil mendorong gue.
Tristan pun tanpa sadar mendorong gue sampai jatuh. Saat gue jatuh asma gue kambuh, dan suster selly datang dan langsung membangunkan gue dari lantai.
“Tristan lo kenapa jadi begini??”Tanya suster selly sambil membangunkan gue.
“ahhh selly sudah mendingan lo bawa cewek penyakitan ini ke kamarnya”jawab Tristan dengan keadaan mabuk berat. Gue pun langung bangun dari lantai, hati gue terasa sakit saat Tristan bicara seperti itu. Muka gue pun menjadi pucat, hidung gue pun mengeluarkan darah.
“astaga lova lo kenapa jadi begini, ayo kamu mendingan duduk dulu di sofa”ucap suster selly sambil membawa gue ke sofa.
“ohh.. ouais tu Carona, prendre Tristan dans sa chambre s'il vous plaît, après que vous pouvez rentrer à la maison”ucap suster selly sambil marah. ( ohh.. ya carona, mendingan kamu bawa tristan ke kamarnya, setelah itu kamu pulang kerumahmu)
Lalu cewek itu pun membawa Tristan kekamarnya. Beberapa menit kemudian cewek itu pun keluar dari kamar Tristan dan langsung keluar dari rumah dokter priss.
“oya sus, cewek itu siapanya Tristan??”Tanya gue dengan sesak nafas.
“ohh, itu namanya carona dia pacarnya Tristan”jawab suster selly.
“what pacar??”ucap gue dengan kaget.
“iya itu pacarnya, emang ada apa??”tanyanya.
“nggak kok” jawab gue dengan singkat. setelah asma gue berhenti gue pun kembali ke kamar untuk tidur.
###
# sekolah baru dan teman baru
Pagi pun tiba gue pun terbangun jam 07.30 gue pun langsung keluar kamar lewat jendela kamar untuk melihat pemandangan di pagi hari.
“wahh… ternyata udara pagi diparis itu sejuk banget, nggak seperti di Jakarta”ucap gue sambil menarik nafas panjang. Tiba-tiba suster selly muncul tiba-tiba.
“cie lagi liat apaan tuh”ucap suster selly dari belakang.
“lagi liat pemandangan yang indah”jawab gue dengan tersenyum.
“oya lova dokter priss bilang, kamu sudah boleh masuk sekolah hari ini. Soalnya dokter priss sudah daftarin kamu sekolah”ucap suster selly.
“yang bener sus??”Tanya gue dengan senang bahagia.
“iya, tapi kamu sekolah di tempat khusus orang Indonesia, kamu mau kan??”Tanya suster selly.
“yah mau dong, dari pada disini sendirian” jawab gue dengan tersenyum.
“yaudah kamu mandi dulu sana,nanti saya yang antar kamu ke sekolah”ucap suster erna.
Gue pun langsung masuk ke dalam toilet, gue pun merasa senang banget, baru aja sampai di paris tapi sudah masuk sekolah diparis. Dan selesai mandi gue pun langsung sarapan, di meja makan ada suster selly, gue dan Tristan. Kami pun langsung sarapan pagi.
“Tristan lo semalam abis dari mana??”Tanya gue dengan penasaran ke Tristan yang asik dengan handphonenya.
“Tristan jawab dong!!”ucap gue kembali dengan nada keras.
“nggak penting” jawabnya dengan cuek sambil sibuk memegang handphonenya.
“oya Tristan nanti lo jemput lova yah di sekolahnya, soalnya gue nggak bisa ada urusan di rumah sakit”ucap suster selly.
“yaudah gue berangkat dulu”ucap Tristan dengan terburu-buru.
Dan gue pun berangkat bersama suster selly dan supirnya Tristan, dan sesampai di sekolah baru gue yang bernama PARIS SCHOOL FI. Sekolahnya bagus, besar dan keren. Gue pun langsung masuk ke dalam kantor kepseknya bersama suster erni. Dan di kantornya pun gue langsung bertemu dengan kepseknya,dan setelah itu gue pun langsung diajak oleh seorang guru untuk masuk kelas. Dan sesampai di kelas ternyata muridnya cukup sedikit. Yah setengahnya kelas gue yang ada si Jakarta.. dan gue pun langsung menperkenalkan diri di depan teman-teman baru gue.
“hi my name is MICHELLE DIAN LOVA, you can call me lova, I moved from jakarta, thank you”ucap gue sambil memperkenalkan diri.
“lova you can sit down with olive”ucap seorang guru menyuruh gue duduk di bangku kosong. Gue pun langsung duduk di bangku kosong. Dan saat gue duduk seseorang cewek yang sebanng dengan gue pun langsung mengajak gue kenalan sama dia.
“hay gue olive, selamat datang yah di kelas ini”ucap olive cewek yang mengajak gue kenalan.
“iya terima kasih” jawab gue dengan tersenyum manis.
Nggak terasa jam pelajaran pertama kali gue belajar di sekolah ini pun selesai, dan gue pun nggak sangka gue pun begitu dekat dan akrab dengan olive teman pertama gue di paris.
“oya lov yuk bareng gue aja pulangnya naik taxi”ucap olive sambil menatap mata gue.
“ sorry olive gue di jemput sama saudara gue”jawab gue dengan tersenyum.
“yaudah gue bakalan temenin lo sampai lo di jemput”ucap olive dengan tersenyum.
Sudah nggak terasa jam 4 sore dan gue sudah menunggu Tristan hampir sejam tak kunjung datang.
“lova mana saudara lo, kok belum datang?”ucap olive.
“iya nggak tau nih, tadi dia tuh disuruh jemput gue”jawab gue dengan cemberut.
“yaudah nggak usah cemberut, lo ikut gue aja ke apartement gue dari pada lo tunggi disini. Awas aja nanti jamuran..”ucap olive.
“yaudah, tapi nanti lo anterin gue yang pulang, soalnya gue nggak tau jalan disini”jawab gue.
Gue pun ikut olive pulang ke apartementnya, sesampai di apartementnya gue pun langsung di tawarin makan, dan gue pun langsung makan, karena perut gue udah keroncongan.
####
# skype
Dan enggak terasa sudah jam 5 lewat gue pun harus pulang ke rumah dokter priss dan gue pun di temani oleh olive. Sesampai dirumah..
“abis dari mana?, baru di paris aja sudah berani hilang” Tanya Tristan yang asik bermain game ps3.
“abis main, lah lo sendiri kenapa nggak jemput gue”jawab gue dengan kesel.
“asal lo tau gue tuh tadi sudah ke sekolah lo, tapi lo nya sudah nggak ada”ucap Tristan langsung menatap tajam mata gue.
“dan asal lo tau gue tungguin lo tuh hampir satu jam”jawab gue dengan nada keras. Dan sebelun dia bales gue pun langsung cabut ke kamar. Dan gue pun langsung mengambil ipad gue seperti biasa gue pun langsung skypan sama sisi.
“hay sisi..”ucap gue dengan senang gembira.
“hay lova cantik”jawab sisi dengan senang gembira.
“apa kabar sisi?”Tanya gue.
“baik kok, lo apa kabar lova?”balik Tanya sisi.
“baik kok”jawab gue dengan tersenyum manis.
“di sana ada agy, shella, jimmy nggak??”Tanya gue.
“ada tuh mereka lagi main game”jawab sisi. Tiba-tiba agy pun muncul dengan mendadak.
“hay lova lo lagi dimana??”Tanya agy.
“lagi di kamar”jawab gue.
“ada Tristan nggak??”Tanya agy.
“ada dia lagi main ps3 di ruang tv”jawab gue.
“bisa kasih ke Tristan nggak gue pengen ngobrol nih sama Tristan”ucap agy . gue pun langsung keluar kamar dan turun kebawah dan langsung bertemu Tristan yang sedang asik main game, dan gue pun langsung kasih ipad gue ke Tristan.
“nih agy mau ngobrol sama lo”ucap gue sambil menyerahkan ipad.
“diem sih gue lagi asik nih”jawabnya sambil asik bermain ps3.
“lo tuh bisa kali di paused” ucap gue.
“iya, mana sini”jawabnya dengan sinis. Akhirnya Tristan pun mau menerima. Gue pun menunggu ipad gue dan gue pun duduk di samping Tristan.
“weh bro apa kabar?”Tanya agy.
“baik”jawab Tristan dengan singkat. “lo nya apa kabar?”Tanya Tristan.
“baik geh bro,oya disana sudah punya cewek belum??”Tanya agy.
“sudah lah” jawabnya.
“siapa tuh? Cantik nggak??” Tanya agy kembali.
“yah cantik lah, lebih cantik dari mantan gue”jawabnya sambil menatap mata gue. Gue pun langsung menatap muka Tristan dan hati gue pun sakit banget saat dia bicara seperti itu.
“weh lebih cantik tah, namanya siapa??”Tanya agy kembali.
“weh kepo tah bro..”jawab Tristan.
“iya gue lagi kepo bro..”jawab agy.
“namanya carona” ucap Tristan.
“dari namanya sih pasti cantik, oya lo kapan main ke Jakarta bro..??”Tanya agy.
“nggak tau liat aja nanti bro..”jawabnya.
“oya jagain tuh lova, awas lo kalo lova kenapa-kenapa gara-gara lo”ucap agy.
“iya bro..”jawabnya
Tristan dan agy pun masih sibuk ngobrol, gue pun langsung ke kamar. Sesampai dikamar gue pun langsung berbaring di atas tempat tidur, dan gue pun langsung tertidur.
###
#emosi
Dan saat gue bangun ternyata sudah pagi, dan baru kemarin masuk sekolah sekarang sudah libur.
“lova bangun, ayo kita check up ke rumah sakit”ucap suster selly sambil mengetuk pintu kamar dan membangunkan gue.
“iya bentar, lova mandi dulu”jawab gue langsung bangun dari atas tempat tidur. Gue pun mandi untuk check up . selesai mandi gue pun langsung mengambil ransel kecil yang selalu gue bawa jika pergi kemana pun dan langsung turun kebawah. Saat sampai dibawah gue pun langsung duduk di meja makan untuk sarapan dan gue pun ternyata sudah ditunggu oleh Tristan dan suster selly.
“kebiasaan cewek tuh kalo mandi pasti lama”ucap Tristan dengan sinis. Gue pun hanya bisa menudukan kepala.
“yaudah gue keluarin mobil dulu, gue tunggu di mobil” ucap Tristan sambil keluar dari meja makan.
“yaudah sana lo keluarin dulu mobil lo”jawab suster selly.
“oya lova sudah kamu bawa obatmu semuanya”Tanya suster selly.
“sudah”jawab gue dengan singkat. Setelah makan gue pun langsung keluar rumah dan masuk di mobil. Gue pun duduk di tengah sedangkan suster selly duduk bersana Tristan didepan.
“sus, nanti pulang dari rumah sakit lova pengen banget ke menara Eiffel, sus.. boleh yah nanti kesana?”ucap gue.
“what? Lo aja sana yang pergi kesana”jawab Tristan.
“please tan anteri gue”ucap gue dengan meminta mohon.
“mau lo sujud depan gue, gue nggak akan mau titik!!”jawabya sembil menyetir mobil.
Gue pun sampai di rumah sakit, sesampai di rumah sakit gue pun langsung masuk keruangan prof.dr switch dan langsung bertemu dengan dokter tersebut. Hampir sejam konsultasi akhirnya selesai juga, dan gue pun jadi pendiam saat Tristan membantah permintaan gue.
“lova kenapa kamu jadi pendiam gini, kamu sakit??”Tanya suster selly. Gue pun langsung masuk kedalam mobil.
“lova kamu kenapa??”Tanya suster selly dengan cemas. Gue pun hanya menggelengkan kepala.
“sudahlah biarkan cewek seperti itu mah”ucap Tristan dengan menatap mata gue.
“astaga lova muka kamu pucet banget, hidung kamu mimisan”ucap suter selly dengan cemas. Tristan pun langsung ngerem mendadak mobilnya, dan suster erna pun langsung pindah duduk di samping gue.
“Tristan anterin saja ke menara eifel”ucap suster erna ke Tristan.
“sudah sus, nggak usah Tristan kan sibuk ada urusan dia yang lebih perlu, gue bisa kok pergi sendiri ”jawab gue dengan lemas.
“tapi, gara-gara Tristan membantah permintaan kamu, kamu jadi sakit begini”ucap suster selly.
“iya gue anterin ke menara Eiffel, tapi sebentar aja”ucap Tristan sambil membanting stir mobilnya.
“nggak usah! ” jawab gue.
“lo tuh mau nya apaan?? Tadi minta mohon sekarang nggak mau”ucapnya.
“kalo di bilangin nggak usah yah nggak usah!! Gue pengen pulang aja”ketus gue. Badan gue pun makin lemas dan hampir pingsan.
“ya ampun, lova kamu itu lagi sakit jangan marah-marah dulu”ucap suster selly.
“lova mama kamu telephone”ucap suster selly Sambil memegang handphone.
“yaudah suster aja yang angkat, lova males dengarnya, oya tolong pakai speakenya ”jawab gue dengan lemes. Suster erna pun langsung mengangkat telephone dari mama.
“halo suster lovanya ada??”Tanya mama.
“ada ini habis konsultasi sama dokter switch di rumah sakit, ini sekarang mau pulang tante”jawab suster selly.
“keadaan lova sekarang gimana?”Tanya mama.
“maaf tante lovanya lagi kurang enak badan”jawab suster selly.
“tolong kasih ke lova dong handphonenya”ucap mama.
“maaf tante, lovanya lagi nggak mau di ganggu”jawab suster selly.
“yaudah bilangin ke lova mama,papa dan grace kangen sama lova”ucap mama.
“iya nanti saya salamin tante”jawab suster selly sambil menutup Telephonenya.
“wah parah lo lov, lo masih benci sama mama lo”ucap Tristan.
“diem nggak usah ikut campur!”jawab gue dengan kesel.
“sus lova pengen makan makan es krim”ucap gue ke suster selly.
“iya” jawab suster erna.
“Tristan nanti mampir dulu ke toko es cream”ucap suster selly menyuruh Tristan.
“iya, tapi nggak pakai lama”jawab Tristan dengan jengkel.
Akhirnya Tristan pun menuruti kemauan gue untuk makan es krim, dan setelah makan es krim kami pun pulang ke rumah dan sampai di rumah gue pun langsung masuk kedalam kamar.
###
#olive
Lalu sesampai dikamar gue pun langsung mengeluarkan novel-novel yang suka gue baca, seperti biasa setiap baca novel gue harus mengunci kamar dan sambil mendengarkan music dengan headset, biar nggak ada yang ganggu… saat gue baca novel dengan asik dan gue pun tak mendengar suara apa pun kecuali music dari handphone gue. Dan saat itu suster selly masuk kekamar gue dengan muka cemas bersama Tristan dengan muka memerah.
“ya,ampun lova, kamu ngapain dikamar pake kunci kamar segala, di kirain kamu kenapa-kenapa”ucap suster selly dengan cemas. Dan gue pun langsung melepas headset yang ada di telinga gue.
“ada apa sus?”Tanya gue dengan bingung.
“woy.. lo tuh bikin orang jantungan aja, lo sadar nggak sih dari tadi gue dan selly panic buat buka kamar ini!!”ketus Tristan dengan nada keras.
“ya maaf, lagi asik baca buku” jawab gue dengan nada pelan.
“maaf-maaf, lo tuh disini itu cuman numpang, jadi jangan bikin ulah, ini bukan rumah lo!!!”ketus Tristan dengan kesal. Setelah Tristan bicara seperti itu, gue pun langsung mengambil tas ransel kecil kesayangan gue dan gue pun langsung pergi dari rumah Tristan.
“lova…kamu mau kemana??”Tanya suster selly dengan cemas dan panic.
“lova mau tenangi diri dulu sus, sumpek kalau ada di rumah terus”jawab gue sambil mengeluarkan air mata. Gue pun langsung cabut, tapi saat di perjalanan gue pun bingung mau kemana? Sedangkan handphone gue ketinggalan di kamar. Tapi untung gue masih inget tempat apartement olive. Saat di perjalanan gue pun terus menangis mengingat kata-kata dari Tristan.
Dan gue pun sampai di depan kamar apartement olive, gue pun langsung memencet bel, dan olive pun langsung membuka puntu apartementnya.
“olive…”ucap gue sambil memeluk olive dan menangis di pelukan olive.
“astaga lova, lo kenapa??”Tanya olive dengan cemas Dan melepas pelukan gue.
“nanti gue ceritain semuanya, gue boleh masuk nggak”jawab gue.
“silahkan…”ucap olive sambil menyuruh gue masuk dan menyuruh gue duduk di sofanya.
“oya, lo kenapa lov??”Tanya olive dengan cemas. Gue pun langsung menceritakan semua kejadian ke olive, dan olive pun langsung memeluk gue.
“astaga lova muka lo pucet amat”ucap olive semakin cemas.
“gue boleh istirahat disini dulu nggak, guenya kecapean soalnya”ucap gue dengan lemas.
“yaudah, lo tidur di tempat tidur aja”ajak olive sambil membawa gue ke kamar tidurnya. Gue pun langsung berbaring di atas tempat tidurnya dan gue pun langsung tertidur. Dan olive pun langsung membangunkan gue.
“lova bangun sudah jam 7 malam”ucap olive sambil membangunkan gue.
“ya ampun gue bisa di marahin sama Tristan nih, olive anterin gue pulang, gue takut pulang nanti di marahin sama tristan”jawab gue sambil bangkit dari tempat tidur. Olive pun langsung mengantarkan gue pulang.
“olive sampai sini aja yah, soalnya gue takut nanti Tristan marah ke lo”ucap gue dengan cemas.
“iya-iya, jaga kesehatan lo yah”jawab olive. Gue pun langsung masuk kedalam rumah tiba-tiba Tristan memeganng tangan gue dengan erat.
“abis dari mana,cewek kok pulang malam, inget ini bukan di rumah lo, dan bukan Negara lo jadi jagan seperti di rumah lo atau di Negara lo”ucap Tristan dengan nada keras.
“gak penting buat lo”jawab gue dengan lemes.
“inget lo itu disini untuk berobat bukan untuk main..main, cewek lemah!”ucapnya sambil menatap tajam mat ague. Gue pun langsung melepas tangan gue dari genggaman tangan Tristan, tapi Tristan malah semakin menarik tangan gue sampai bunyi dan terkilir.
“aaawww…”ucap gue sambil memegang tangan gue yang ditarik oleh Tristan.
“Tristan gue heran sama lo kenapa lo itu berubah dengan cepat, lo inget nggak waktu kita main basket gue langsung jatuh sakit dan lo inget nggak waktu itu lo cemas banget kalo gue sakit, tapi sekarang lo selalu membuat gue sakit!!!”ketus gue sambil menatap matanya dengan tajam, tiba-tiba hidung gue mengeluarkan darah kembali.
“lova hidung lo dan muka lo pucet sekali”ucap Tristan dengan cemas.
“nggak usah peduli sama gue”jawab gue dengan nada pelan sambil menghapus darah di hidung. Tristan pun langsung melepas genggaman tangannya, dan gue pun langsung masuk kedalam rumah dengan memegang tangan gue yang terkilir.BRUKKK…….!!! gue pun jatuh pingsan ketika mau naik ke anak tangga.
Gue pun tersadar sudah ada di rumah sakit, dan di temanin oleh Tristan yang sedang tidur sambil memegang tangan gue yang terkilir.( oowww… so sweet :D ) Lalu gue pun pelan-pelan melepas tangan Tristan dari tangan gue. Dan Tristan pun terbangun.
“lo sudah sadar??”Tanya Tristan dengan cemas. Gue pun hanya menatap matanya. Gue pun hanya bisa diam.
“how you state, is passable?”Tanya Tristan dengan cemas. Gue pun hanya diam dan menatap matanya.
“ok, you do not want to answer. I'm sorry, if I was nasty with you”ucapnya sambil keluar kamar ruang perawatan. Gue pun langsung memanggilnya “Tristan iya gue maafin lo”jawab gue dengan lemes.
Tristan pun tetap keluar dari kamar rawat inap yang gue tempati. Gue pun memanggil- manggil Tristan, Tristan pun tak mendengarnya. Setelah Tristan pergi, dia pun tak kembali lagi untuk menjaga gue di rumah sakit sampai akhirnya gue keluar dari rumah sakit.
###
#baikan
Gue pun pulang dari rumah sakit tiba-tiba tersedia lengkap hidangan di meja makan.
“welcome pretty girl”ucap Tristan dengan muka bahagia.
“tristan???”jawab gue dengan kaget.
“yes, ayo duduk sini gue buat makanan buat lo” ucap tristan dengan menyuruh gue duduk.
“ciiee yang udah baikan”ejek suster selly.
“makasih tristan” jawab gue dengan tersenyum manis.
Selesai makan gue pun langsung masuk kekamar untuk mandi, sebelum gue mandi gue pun langsung mengeluarkan diary.
Dear ..
Hari ini lova senang banget ternyata tristan membuat surprise untuk gue, padahal gue kira tristan bakal pergi untuk selama-lamanya…
TRISTAN… gue sayang banget sama lo!! Andaikan waktu bisa di ubah, gue pengen seperti dulu lagi kita selalu berdua, canda dan tawa berdua, dan gue paling kangen kalo lo perhatian sama gue, seperti waktu itu ketika asma gue kumat!
|
Setelah menulis diary gue pun langsung buru-buru mandi, setelah mandi gue pun langsung keluar dari kamar.
“hey lova, lo mau anterin gue nggak ke mini market??” Tanya tristan sambil memegang handphonenya.
“berdua??”Tanya gue sambil mengerutkan dahi.
“oya aja tuh selly”jawab tristan sambil menyuruh gue memanggil suster selly.
“oya gue tunggu di mobil yah” ucap tristan sambil membawa kunci mobil.
“iya” jawab gue dengan tersenyum, gue pun langsung memanggil suster selly dan menariknya ke dalam mobil.
“yaampun lova, mau kemana??” Tanya suster selly dengan bingung.
“tau tuh tristan ngajakin ke mini market”jawab gue.
Memakan waktu 20 menit, akhirnya sampai juga di mini market. Sesampai mini market gue pun langsung menggandeng tangan suster selly sambil menemani tristan menyari barang-barang yang ingin dia beli di mini market ini. Nggak terasa terasa sudah sore kami pun langsung pulang kerumah. Sesampai di rumah gue pun langsung tertidur di sofa karena kecapean.
###
#ulang tahun ku
Pagi pun tiba gue pun langsung berangkat kesekolah, sesampai sekolah gue pun langsung masuk kelas, dan tiba-tiba bel masuk pun berbunyi berulang ulang “kring….kring…”
“hay lova….”ucap olive sambil memukul bahu gue.
“apa olive??”jawab gue.
“happy birthday lova!!!” teriak olive dengan gembira.
“kok lo tau hari ini ulang tahun gue??”Tanya gue dengan gembira.
“yah tau dong”jawab olive dengan tersenyum.
“thank you olive”ucap gue sambil memeluknya.
Tiba-tiba mrs. Merry pun dateng mrs merry adalah guru bahasa perancis, beliau orangnya sangat baik dan selalu akrab dengan murid-murid di sekolah ini.
“bonjour” ucap mrs. Merry. (selamat pagi)
“bonjour mrs. Merry” sahut seluruh murid di kelas.
Pelajaran bahasa perancis pun selesai, gue pun mulai mengerti sedikit arti dari bahasa perancis. Dan tiba-tiba ada seorang anak lelaki cukup cakep masuk kekelas. Yah.. sepertinya sih anak baru. Lalu anak itu pun memperkenalkan diri kepada semua anak di kelas.
“hy my name is willy.. I’m from Jakarta in Indonesia ,thank you” ucap seorang anak baru yang memakai kaca mata kotak kecil. Anaknya sih lumayan cakep tapi.. di hati gue cuman ada tristan!
“ok willy lova you sit there behind the empty chair” ucap seorang guru menyuruhnya duduk. Setelah anak baru itu duduk, tiba..tiba…
“hy gue olive..”ucap olive dengan menyulurkan tangannya untuk berkenalan dengan anak baru tersebut. Dan sepertinya olive suka dengan anak yang bernama willy.
“willy” jawab anak baru dengan singkat.
Ternyata bermain sama willy itu menyenangkan, willy adalah anak yang lucu, kocak, baik, pokonya anaknya seru abis. Setelah pelajaran sekolah selesai willy dan olive mengajak gue ke menara Eiffel dan ini adalah hal yang gue ingin kan selamat ini. Sesampai di parkiran mobil willy dan olive langsung menarik erat tangan gue.
“ayoo… lova”ucap willy sambil menarik tangan gue. Kami pun berlari-leri untuk sampai di bawah menara Eiffel.
“wahhh…. Indah banget!!” ucap gue dengan menangis bahagia melihat Eiffel dari dekat.
“lov emang lo belum pernah ke sini??”Tanya olive.
“belum..”jawab gue sambil menggelengkan kepala. Tiba-tiba willy pun menghilang..
“oya willy mana live?”Tanya gue.
“ohh tadi dia bilang mau pergi sebentar dulu”jawab olive. Lalu olive pun mengajak gue duduk di bangku dekat menara Eiffel. Dan tiba..tiba…
“happy birthday to you… happy birthday to you…”sebuah nyanyian yang muncul di belakang gue. Gue pun langsung menengok ke balakang ternyata willy yang memberi gue surprise.
“happy birthday lova” ucap willy sambil membawa kue tart dengan lilin berangka 17.
“thank you willy… thank you olive…”kalian memang teman terbaik ku”ucap ku dengan menagis bahagia.
“ayo dong tiup lilinnya, tapi sebelum meniup harus make a wish dulu” ucap willy.
“semoga di umur lova yang ke 17, lova mendapatkan kebahagiaan”ucap gue dalam hati saat make a wish. Lalu gue pun meniup lilin dengan bahagia sekali.
“thank you olive…thank you willy… gue nggak sangka gue mendapatkan kejutan di bawah menara Eiffel”ucap gue dengan menangis bahagia.
“sama sama lova” jawab olive dan willy dengan serentak.
“ tapi, tristan…”ucap gue dengan mengeluarkan air mata.
“siapa tristan?? Pacar lo tah lov??”Tanya willy.
“tristan itu mantan dia waktu di jakarta, trus lova itu tinggal di rumahnya tristan, trus lova itu sayang banget sama tristan, tapi tristan suka bentak-bentakin dia sampai jatuh sakit”bisik olive ke telinga willy.
“lov yaudah lah kan masih ada gue dan olive yang sayang sama lo”ucap willy sambil menghapus air mata gue.
“kalian memang teman gue yang paling baik”ucap gue sambil memeluk olive dan willy.
###
# sebuah hadiah yang tak akan di lupakan
Nggak terasa waktu sudah pukul 9 malam, gue pun langsung pulang ke rumah dengan di antar oleh olive dan willy. Saat sampai rumah gue langsung menaruh tas si ruang tv setelah itu gue pun langsung menuju kamar gue, sesampai di depan pintu kamar tiba..tiba..
“abis dari mana??”Tanya seseorang yang memegang bahu gue dari belakang.
“cari angin”jawab gue sambil membalikan tubuh ke belakang. Ternya orang yang memegang bahu gue adalah tristan.
“kok cari angin sampai jam segini??”Tanya tristan dengan mata tajam.
“yaudah gue capek”jawab gue sambil membalikan badan kembali . tiba- tiba tristan menarik tangan gue dengan erat sekali.
“lo tau, peraturan dirumah ini?!!”Tanya tristan dengan nada keras.
“nggak”jawab gue dengan singkat.
“peraturannya yaitu perempuan itu nggak boleh pulang malam-malam! Apa lagi masih pakai baju seragam!!” ucap tristan dengan nada keras.
“oya, waktu itu aja gue pernah liat lo pulang jam 1 malam bersama wanita terus pelukan dan pulang dengan keadaan mabuk”jawab gue dengan kesel.
“lo tau disini lo itu untuk berobat bukan untuk kelayapan sampai jam segini” ucap tristan sambil menarik tangan gue kedalam kamar. Lalu tristan pun mengunci kamar gue.
“tritan buka!!!.... tristan bukaa!!!” ucap gue dengan nada keras. Tristan pun tak mau membuka pintu kamar. Sampai-sampai asma gue kumat lagi.
“tristan buka!...tristan…please buka!”ucap gue dengan pelan dan sesak napas sambil meminta mohon kepada tristan. Lalu gue pun langsung mengeluarkan handphone dan langsung mengirim pesan sms ke tristan.
Tristan…
Please buka!!
Kalo nggak mau, tolong ambilkan obat asma di tas sekolah gue yang ada di ruang tv
|
“tristan please buka… kalo kamu nggak buka tolong ambilkan tas gue yang ada di ruang tamu”ucap gue dengan tubuh semakin lemah. BRUK… hp gue pun terjatuh dari tangan gue yang nggak kuat memegangnya. Lalu tiba-tiba terdengar suara orang yang membuka pintu kamar. BRUUKKK…. !!!Gue pun terjatuh dan tak sadarkan diri.
Lalu gue pun terbangun dan sudah berada di rumah sakit yang selalu gue datengin. Saat gue tersadar seperti biasa tristan selalu ada di samping gue sambil memegang tangan gue dengan erat.
“tristan bangun..”ucap gue sambil membangunkan tristan.
“hah… iya lo udah sadar??”Tanya tristan dengan cemas sambil menghelus rambut gue.
“tristan muka lo pucet amat, kamu demam??”Tanya gue dengan cemas sambil memegang tangannya.
“nggak apa-apa Cuma kecapean aja kok” jawab tristan dengan tersenyum.
“oya lova, maafin gue yang semalam teman lo yang bernama olive dan willy semalam datang kerumah mau kasih buku novel , mereka bilang semuanya ke gue semalam. Lov lo kenapa nggak bilang jujur ke gue kalau kamu abis merayakan ulang tahun lo yang ke 17 “ucap tristan sambil memegang jari-jari tangan gue.
“oya kemarin gue liat lo di menara Eiffel barsama pacar lo, sorry kemarin gue nggak mau ganggu lo sama cewek lo yang lagi asik berduaan”ucap gue dengan tubuh lemas.
“tapi kan, gue jadi salah sangka sama lo”ucapnya. Tiba..tiba .. seorang dokter cantik datang menghampiri gue yaitu dokter Pricilla.
“hai dokter cantik.. kapan dokter kesini??” Tanya gue dengan tersenyum.
“baru 2 jam yang lalu”jawabnya.
“dokter datang ke mari sama siapa??”Tanya gue kembali.
“sama keluarga mu, cantik”jawab dokter priss.
“maksudnya?? Sama orang yang mengaku jadi orang tua lova??”Tanya gue.
“iya sama papa, mama dan adikmu”jawab suster priss.
Tiba-tiba papah, mama dan grace pun datang ke kamar rawat gue.
“hay sayang”ucap mama sambil memeluk gue.
“isshh,… apa sih ini peluk..peluk!!”ucap gue dengan kesal.
“sayang ..kamu masih marah sama mama??”Tanya mama. Gue pun hanya bisa diam. Dan tristan pun berkenalan sama orang tua gue.
“maaf tante mamanya lova??”Tanya tristan.
“iya saya mamanya”jawab mama,” kamu siapa??”Tanya mama
“saya tristan anak dari dokter Pricilla”jawab tristan sambil berjabatan tangan.
“ohh ini yang namanya tristan anak dari Pricilla?? Kamu ganteng banget yah”ucap mama sambil memuji.
“ahh tante bisa aja”jawab tristan.
Lalu dokter priss pun memanggil mama untuk ke kantor dokter priss, mama pun keluar dari kamar inap.
“sayang, gimana keadaan mu??”Tanya papa sambil memegang rambut gue.
“liat aja sendiri, dan nggak usah pegang-pegang”jawab gue dengan nada kesel dan gue pun langsung duduk di kasur.
“lova kamu kenapa sih?? “Tanya papa dengan nada keras. Gue pun langsung membuang muka gue dan dan tak ingin menjawab.
PLAKK…!!!!! Sebuah tamparan dari seorang papa “lova kamu dengan papa nggak sih??” ucap papah yang sehabis menampar gue sampai separuh muka gue bengkak.
“terima kasih anda telah memberi hadiah di umur lova yang ke 17, seudah lengkap semua orang yang lova sayang sudah menampar lova, ini hadiah nggak akan lova lupakan”ucap gue dengan lemas sambil memegang pipi yang habis menerima hadiah tamparan. BRUKK…!!!! Gue pun langsung terjatuh dari atas tempat tidur sampai infus yang menempel di tangan gue pun terlepas dan mengeluarkan darah.
###
#stadium 4
Pagi pun tiba, gue pun sudah siuman. Dan tak seperti biasa tristan tidak menunggu gue sampai siuman, lalu tiba-tiba tristan pun datang.
“hay lova sudah siuman??”Tanya tristan dengan memegang tangan gue.
“habis dari mana??”Tanya gue.
“sorry semalam gue nggak bisa temani lo sampai siuman, soalnya semalam gue habis jalan sama carona”jawab tristan.
“ohh, yaudah kalau lo pacaran sama carona lo jangan pernah pegang tangan gue”ucap gue sambil membuang muka.
“kok marah??”tanyanya.
“yah gue nggak mau,nanti carona liat bisa jadi masalah”jawab gue.
“ok, oya tadi ada kiriman datang ke rumah, bentar yah gue ambil dulu di dalam mobil, habis kirimannya besar banget”ucap tristan, tristan pun langsung mengambil kiriman yang ada di dalam mobilnya. Beberapa menit kemudian tristan pun kembali membawa kiriman..
“eehh.. ini kiriman besar sekali”ucap tristan sambil membawa kiriman.
“ehhh… awas jatuh!”ucap gue dengan muka cemas.
“ini dia kirimannya, katanya sih dari Jakarta Indonesia, coba lo buka aja dulu”ucap tristan menyuruh gue untuk membuka kiriman kotak besar.
“wah, ini di dalam kotaknya ada 4 isi kotak lagi, dan tertulis dari pengirimnya, ternyata yang ngirim agi, jimmy, sisi, dan shella”ucap gue dengan gembira. Gue pun langsung membuka semua kotak, ternyata semuanya adalah hadiah ulang tahun gue.
“tan, tolong ambilin ipad gue dong”ucap gue.
“buat apa??”Tanya tristan.
“mau bilang terima kasih buat sisi, shella, agy, jimmy”jawab gue.
“oya nih pake punya gue aja, sorry ipad lo gue taruh dikamar lo waktu itu”ucap tristan sambil mengeluarkan ipadnya dari dalam tasnya.
maaf novel ini belum saya selesaikan. saya kan menyelesaikanya di lain hari terima kasih.