Diyana sepfina

Rabu, 16 November 2016

RUMUS KELILING SEGIEMPAT,LINGKARAN,PENGUBINAN, RANKAIAN BIDANG DATAR DAN SATUAN UKURAN LUAS


keliling segi empat, keliling lingkaran, pengubinan, rangkaian bidang datar dan satuan ukuran luas.

Nama anggota :
1.     Diyana sepfrina           2227150104
2.     Hilma deviani               2227150113
3.     Maesaroh                      2227150097
4.     Rina deswita maharani  2227150115

A.   Keliling Segi Empat

1.      Persegi panjang
                         Sisi 1 
Sisi 2                                       Sisi 3 
                       Sisi 4 
                        Sisi 4
Sifat  dari persegi panjang memiliki 4 sisi yang saling tegak lurus.panjang , memiliki sisi
yang berhadapan sama panjang dan sejajar. Sehingga Sisi 1 = sisi 4 dan sisi 2 = sisi 3. Konsep keliling dapat kita terapkan yaitu sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4. Jika Sisi 1 = sisi 4 adalah p (panjang) dan  sisi 2 = sisi3 =l (lebar) maka keliling persegipanjang dapat kita tentukan
K= (p + p) + (l + l)
K= (2 x p) + (2 x l)
K= 2 x (p+l) 





2.      Persegi
                    sisi 1 
sisi 2                                 sisi 3
 
                     sisi 4
Sifat dari persegi  adalah memiliki empat sisi yang sama panjang.Sehingga keliling dari persegi adalah jumlah dari keempat sisinya atau sisi 1 + sisi2 + sisi 3+ sisi 4.
Jika sisi 1=sisi 2=sisi3=sisi4=s maka Keliling persegi dapat dirumuskan sebagai berikut
K= s + s + s + s
K= 4 x s

3.      Jajar genjang
                         Sisi 1 
   Sisi 2                               Sisi 3  
                      Sisi 4

Sisi 4
Sifat Jajar genjang memiliki 4 sisi yang terdiri dari sisi 1 yang sejajar dengan sisi 4 dan sisi 2
yang sejajar dengan sisi 3.Keliling Jajaegenjang dapat dengan mudah kita tentukan dengan
menjumlahkan = sisi 1+ sisi 2 + sisi 3 + sisi 4 . Jika kita tentukan bahwa sisi 1 = sisi 4 = a dan sisi 2 = sisi 3 = b maka 
K = (a + a)+ ( b +b)
K = (2 x a) + (2xb)
K = 2x (a +b)    




4.      Belah Ketupat  

   sisi 1                         sisi 2  
  
 sisi 2                           sisi 4 

Sifat  dari belah ketupat memiliki 4 sisi yang sama panjang maka kita dapat menentukan keliling belah ketupat dengan menjumlahkan keempat sisi-sisinya. Keliling belah ketupat = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4. Karena belah ketupat memiliki 4 sisi yang sama panjang, jika sisi 1 = sisi 2 = sisi 3 = sisi 4 = a, maka dapat kita simpulkan  keliling belahketupat adalah
K = a + a + a + a
K = ( 4 x a )  

5.      Layang-layang 
   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4bt1hIJv6Mjzqjw_WZpjwXo8qHNeLUnkJ_LNYtm76bhqS9U1SjlfPaeiP69wuKAwjPkL0KPyE3TciVx7nbip4Q7IQRG3wWjtVOL3LWfPyqmyjN0Q7HGsi9c3ZGH76E5FRZDjlrF3r3fTK/?imgmax=800
Sifat dari layang-layang adalah mempunyai sepasang-sepasang sisi yang sama panjang.
Sehingga dapat kita tentukan bahwa sisi 1 = sisi 3 dan sisi  2 = sisi  4. Keliling layang-layang
dapat kita tentukan dengan menjumlahkan sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4.
Jika sisi 1 = sisi 3 = a dan sisi 2 = sisi 4 = b . Rumus dari keliling layang-layang dapat kita
tentukan sebagai berikut:
K = (a + a) + (b + b)
K= (2 x a) + (2 x b)
K=  2 x (a+b)  


6.      Trapesium sama kaki
                     Sisi 1 
sisi 2                                        sisi 3
 
                       sisi 4    
sisi 4
Sifat dari trapesium memiliki sepasang sisi yang berhadapan sejajar. Jika Anda perhatikan bahwa sisi 1≠ sisi 4 dan sisi 2 = sisi 3. Namun keliling dari trapesium sama kaki dapat kita tentukan dengan menjumlahkan sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4.Jika sisi 1 = a, sisi 2 = sisi 3= b dan sisi 4 = c maka dapat kita rumuskan 
K= a+b+b+c
K=ax2xb+c
K=2xb+(a+c)
 
7.      Trapesium siku-siku
                   sisi 1 
sisi 2                                   sisi 3  
                          sisi 4
sisi 4
Keliling dapat anda tentukan dengan menjumlahkan  sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4. Jika Anda perhatikan sisi 1=sisi 2 dan sisi 3 ≠ sisi 4. Jika Anda memisalkan sisi 1 = sisi 2 = a, sisi 3 = b dan sisi  4 = c maka keliling trapesium dapat kita rumuskan:
K= a + a + b + c
K= 2 xa +(b+c)    





8.      Trapesium sembarang
https://putriindahsari77.files.wordpress.com/2014/04/trapesium-sembarang.jpg
Keliling dapat Anda tentukan dengan menjumlahkan sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4, karena trapesium sebarang maka panjang setiap sisi tidak sama. Jika sisi 1 = a , sisi 2 = b, sisi 3 = c dan sisi 4 = d , maka keliling trapesium dapat kita rumuskan sebagai berikut:
K= a+b+c+d

B.     Keliling Lingkaran
Untuk menentukan konsep keliling lingkaran Anda dapat melakukan suatu percobaan dengan mengukur keliling atau panjang sisi lingkaran. Ketetapan  π (phi) untuk suatu lingkaran adalah 3,14 atau 22/7, kemudian garis tengah atau garis terpanjang mempunyai hubungan dua kali jari-jari suatu lingkaran . 


Oval: Diameter
r          r
 

 




Percobaan Pengukuran Keliling Lingkaran. 
Lingkaran
Diameter
π (phi)
keliling
1
3,5 cm
22/7
11 cm
2
7 cm
22/7
22 cm
3
14 cm
22/7
44 cm

Dari percobaan diatas dapat kita ambila hubungan bahwa operasi yang berlaku diatas adalah operasi perkalian, Anda ambil satu lingkaran, misalnya lingkaran kedua
Keliling = 7cm x 22/7
Keliling = diameter x 22/7
K =  d x 22/7
K = 2.r x 22/7
K = 2 x 22/7 x r
K = 2πr, jika π = 22/7
C.    Pengubinan
Pengubinan adalah penyusunan daerah-daerah segi banyak yang sisinya berimpit sehingga membentuk bidang secara komplit (sempurna = tidak ada bagian yang tidak tertutup). Kita dapat membentuk ubin dengan segitiga-segitiga. Setiap segiempat juga akan membentuk ubin pada bidang. Pengubinan yang dibentuk oleh segi banyak beraturan disebut pengubinan beraturan.

Terdapat 3 (tiga) macam pengubinan, yaitu:
1.       Pengubinan Beraturan
Pengubinan beraturan (regular tessellation), adalah pengubinan dengan satu
macam ubin  (poligon) beraturan yang semuanya kongruen.  Ada tiga macam pengubinan yang termasuk dalam kelompok ini, yang dinotasikan dengan:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq-pnAMvgKZ7Njdi0_crL9V1WGRPUS5NRy2lDetNQ33HXj49kCHBqaac6vk8wgYquvUKeXk3jx2jemgvrC3agUNMYHb2zTXX0tkPt9ZTGoXp9aVwHb0ILyujSymYMLyxLDeaPG3a77iS_H/s1600/pengubinan.png
2.               Pengubinan Semi Beraturan
Pengubinan semi beraturan (semi regular tessellation), yaitu pengubinan yang menggunakan dua atau lebih segi-n beraturan. Pada pengubunan ini setiap titik sudutnya :
  • Bersekutu tiga atau lebih poligon  beraturan 
  • Ada dua atau lebih jenis poligon yang  setiap jenisnya kongruen
  • Panjang sisi semua poligon sama 
  • Urutan siklis jenis poligon yang bersekutu  di setiap titik persekutuan, sama
Ada 8 macam pengubunan semi beraturan, antara lain sebagai berikut :
1.      (3, 3, 3, 3, 6) : empat segitiga sama sisi dan sebuah segi-6 beraturan.
2.      (3, 3, 3, 4, 4) : tiga segitiga sama sisi dan dua buah persegi.
  1. (3, 3, 4, 3, 4) : dua segitiga samasisi, sebuah persegi, sebuah segitiga samasisi, sebuah persegi.
  2. (3, 4, 6, 4) : sebuah segitiga samasisi,  sebuah persegi, sebuah segi-6 beraturan, sebuah persegi.
  3. (4, 8, 8) : sebuah persegi dan dua  octagon beraturan.
  4. (3, 6, 3, 6) : sebuah segitiga samasisi, sebuah segi-6 (heptagon) beraturan, sebuah segitiga samasisi, sebuah segi-6  beraturan.
  5.  (3, 12, 12) : sebuah segitiga samasisi,dan dua buah segi-12  beraturan.
  6. (4, 6, 12) : sebuah persegi, sebuah heptagon beraturan, sebuah segi-12 beraturan.
3.      Pengubinan setengah beraturan  campuran (demi-regular tesselation)
Pada kedua jenis pengubinan dengan ubin  beraturan terdahulu, terdapat kelompok
poligon  yang sama di setiap titik persekutuannya. Artinya, jika di suatu titik sudut A terdapat kelompok  poligon (3, 4, 6, 4), demikian pula yang terjadi di  titik B dan titik-titik sudut persekutuan lainnya.

Pada pengubinan demi-reguler, jika pada suatu  titik sudut persekutuan terdapat kelompok poligon  tertentu, maka pada titik sudut lainnya terdapat  juga kelompok yang sama, tetapi di samping  itu ada juga titik sudut lain yang kelompok  poligonnya berbeda dari model pertama.. Jadi  dalam pengubinan sebuah bidang datar dengan  demi-reguler ada lebih dari satu model kelompok  poligon beraturan di titik-titik sudut persekutuan yang berbeda. Perhatikan salah satu contohnya  pada Gambar di bawah ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFBYfr2cAJRwINCHBZVuPWZjuG8hz1KEzSQz4j5XECtvUaxdhnVVnk5ED92HsZAshLwqx1KHWPDPWMhDy7uDG-zInjt3kQScKgkvjROMRZZtBr-NsW6Eff1oHKU0K7c1psU7yuQcbGl5zs/s1600/pengubinan_demireguler.png
Pada Gambar di atas tersebut terdapat dua macam  kelompok poligon yaitu kelompok (3, 12, 12) dan kelompok (3, 4, 3, 12), yang jika pengubinannya  dikembangkan dapat menutup seluruh bidang  datar. 
Pengubinan demi-reguler pada Gambar di atas  dilambangkan dengan (3, 4, 3, 12) / (3, 12, 12).
Untuk menentukan pengubinan bangun-bangun segibanyak beraturan, kita harus memahami besar setiap sudut pada segi banyak beraturan. Kita telah mengetahui bahwa jumlah ukuran sudut segitiga adalah 180º  dan besar ukuran sudut satu lingkaran penuh  adalah 360º. Meskipun demikian, mungkin banyak diantara kita belum mengetahui besar  ukuran setiap sudut dalam segi banyak beratuarn, yaitu sebagai berikut:
  • Segitiga beraturan (segitiga sama sisi). Karena jumlah ukuran sudut dalam segitiga beraturan adalah 180, besar ukuran setiap sudutnya adalah 60º
  • Segiempat beraturan (persegi). Karena segiempat beraturan dapat dibangun dari dua segitiga, maka jumlah ukuran sudut dalam segiempat itu adalah 2 x 180º  = 360º. Dengan demikian, besar ukururan setiap sudutnya adalah 90º
  • Segilima beraturan. Gambar di atas adalah segilima beraturan yang dibagi menjadi lima buah segitiga kongruen. Setiap segitiga itu mempunyai jumlah ukuran sudut 180º, akibatnya, lima buah segitiga mempunyai jumlah ukuran sudut 5 x 180º  = 900º. Ukuran sudut ini menunjukkan gabungan antara jumlah ukuran segilima beraturan dan besar sudut pusatnya (sudut yang ada di tengah-tengah segilima). Karena ukuran sudut pusat itu adalah 360º, jumlah  ukuran segilima beraturan itu adalah 900º – 360º = 540º. Dengan demikian, besar setiap  sudut dalam segilima beraturan adalah 540º  : 5 = 108º. 
  • Segienam beraturan. Gambar di atas adalah segienam beraturan yang dibagi menjadi enam buah segitiga  kongruen. Setiap segitiga itu mempunyai jumlah ukuran sudut 180º, akibatnya, enam buah segitiga mempunyai jumlah ukuran sudut 6 x 180º = 1080º. Ukuran sudut ini  menunjukkan gabungan antara jumlah ukuran segienam beraturan dan besar sudut  pusatnya (sudut yang ada di tengah-tengah segienam). Karena ukuran sudut pusat itu adalah 360, jumlah ukuran segienam beraturan itu adalah 1080º – 360º = 720º. Dengan demikian, besar setiap sudut dalam segienam beraturan adalah 720º : 6º = 120º. 
Dari hasil nomor 1 sampai dengan nomor 4 di atas, kita dapan memperoleh pola  untuk mencari besar steiap sudut segibanyak beraturan. Pola itu adalah sebagai berikut: 
Ukuran setiap sudut pusat segi-n beraturan adalah 360/n Tabel berikut menunjukan jumlah ukuran sudut dalam segi-n beraturan.
Segi n beraturan
Jumlah ukuran sudut dalam segi-n beraturan
Ukuran setiap sudut dalam segi-n beraturan
3
1 x 180o
(1 x 180 ) : 3 = 600
4
2 x 180o
(2 x 180 ) : 4 = 900
5
3 x 180o
(3 x 180) : 5 = 1080
6
4 x 180o
(4 x 180) : 6 = 1200
7
5 x 180o
(5 x 180) : 7 = 128 4/70
8
6 x 180o
(6 x 180) : 8 = 1350
9
7 x 1800
(7 x 180) : 9 = 140º
10
8 x 1800
(8 x 180) : 10 = 144º
Segi-n beraturan
(n – 2) x 180º
((n – 2) / n) x 180º

1.      Segi banyak Beraturan dan Pengubinan
Bangun datar dapat ditutupi oleh bangun datar (segibanyak) dengan cara pemasangan tertentu, Sfat dari bangun datar yersebut harus kongruen (sama dan sebangun) dengan bangun bangun datar yang dipasang.
Pemasangan atau penyusunan bangun datar dengan bangun-bangun datar lain (segibanyak) yang sisinya berimpit disebut pengubinan. 



Bangun Datar yang akan dipasang disebut pola atau bangun dasar.
a.       Pengubinan dengan persegi
 





Gb 1                     

                                          Gb 2                                        Gb 3
1.      Gambar pola segibanyak berbentuk persegi
2.      Bangun datar yang akan ditutupi
3.      Bangun datar hasil pengubinan

b.      Pengubinan dengan segitiga siku-siku
 






                       
c.       Pengubinan dengan segitiga lancip sama sisi

 











d.      Pengubinan dengan trapesium sama kaki

 







e.       Pengubinan dengan persegi panjang
 





f.       Pengubinan dengan jajar genjang
 















D.    Satuan Ukur Luas.
Pengertian luas adalah sesuatu yang menyatakan besarnya daerah lengkungan (kurva)
tertutup sederhana, daerahnya  adalah kurva tertutup sederhana digabung dengan bagian di dalamnya.
Sebagai satuan luas yang baku kita dapat membuat guntingan dari kertas yang berukuran 1 x 1 cm (1 cm2 ). Dengan satuan luas ini kita dapat membandingkan dengan bidang datar lain
misalnya persegi dengan sisi 2 cm, 3 cm dan 4 cm. Dengan satuan ukuran luas tersebut maka dapat kita tentukan luasnya yaitu 4 cm2, 9 cm2 dan 16 cm2 

                1cm  luasnya 1 x 1 cm = 1cm2


    1cm




a.       Perbandingan dengan sisi 2 cm
1cm                                     
 2cm.  Luas = 2 x 2 cm = 4cm2
   1 cm
                                                2 cm
b.      Perbandingan dengan sisi 3 cm 
1cm                                                             

    1cm                                                                   3cm   Luasnya = 3 x 3 cm = 9cm2


                                                                3cm
c.       Perbandingan dengan sisi 4 cm
 


1cm
1cm
4cm



Kelompok 9
Bab 7           : keliling segi empat, keliling lingkaran, pengubinan, rangkaian bidang datar dan satuan ukuran luas.
Nama anggota :
1.     Diyana sepfrina           2227150104
2.     Hilma deviani               2227150113
3.     Maesaroh                      2227150097
4.     Rina deswita maharani  2227150115

A.   Keliling Segi Empat

1.      Persegi panjang
                         Sisi 1 
Sisi 2                                       Sisi 3 
                       Sisi 4 
                        Sisi 4
Sifat  dari persegi panjang memiliki 4 sisi yang saling tegak lurus.panjang , memiliki sisi
yang berhadapan sama panjang dan sejajar. Sehingga Sisi 1 = sisi 4 dan sisi 2 = sisi 3. Konsep keliling dapat kita terapkan yaitu sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4. Jika Sisi 1 = sisi 4 adalah p (panjang) dan  sisi 2 = sisi3 =l (lebar) maka keliling persegipanjang dapat kita tentukan
K= (p + p) + (l + l)
K= (2 x p) + (2 x l)
K= 2 x (p+l) 





2.      Persegi
                    sisi 1 
sisi 2                                 sisi 3
 
                     sisi 4
Sifat dari persegi  adalah memiliki empat sisi yang sama panjang.Sehingga keliling dari persegi adalah jumlah dari keempat sisinya atau sisi 1 + sisi2 + sisi 3+ sisi 4.
Jika sisi 1=sisi 2=sisi3=sisi4=s maka Keliling persegi dapat dirumuskan sebagai berikut
K= s + s + s + s
K= 4 x s

3.      Jajar genjang
                         Sisi 1 
   Sisi 2                               Sisi 3  
                      Sisi 4

Sisi 4
Sifat Jajar genjang memiliki 4 sisi yang terdiri dari sisi 1 yang sejajar dengan sisi 4 dan sisi 2
yang sejajar dengan sisi 3.Keliling Jajaegenjang dapat dengan mudah kita tentukan dengan
menjumlahkan = sisi 1+ sisi 2 + sisi 3 + sisi 4 . Jika kita tentukan bahwa sisi 1 = sisi 4 = a dan sisi 2 = sisi 3 = b maka 
K = (a + a)+ ( b +b)
K = (2 x a) + (2xb)
K = 2x (a +b)    




4.      Belah Ketupat  

   sisi 1                         sisi 2  
  
 sisi 2                           sisi 4 

Sifat  dari belah ketupat memiliki 4 sisi yang sama panjang maka kita dapat menentukan keliling belah ketupat dengan menjumlahkan keempat sisi-sisinya. Keliling belah ketupat = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4. Karena belah ketupat memiliki 4 sisi yang sama panjang, jika sisi 1 = sisi 2 = sisi 3 = sisi 4 = a, maka dapat kita simpulkan  keliling belahketupat adalah
K = a + a + a + a
K = ( 4 x a )  

5.      Layang-layang 
   https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4bt1hIJv6Mjzqjw_WZpjwXo8qHNeLUnkJ_LNYtm76bhqS9U1SjlfPaeiP69wuKAwjPkL0KPyE3TciVx7nbip4Q7IQRG3wWjtVOL3LWfPyqmyjN0Q7HGsi9c3ZGH76E5FRZDjlrF3r3fTK/?imgmax=800
Sifat dari layang-layang adalah mempunyai sepasang-sepasang sisi yang sama panjang.
Sehingga dapat kita tentukan bahwa sisi 1 = sisi 3 dan sisi  2 = sisi  4. Keliling layang-layang
dapat kita tentukan dengan menjumlahkan sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4.
Jika sisi 1 = sisi 3 = a dan sisi 2 = sisi 4 = b . Rumus dari keliling layang-layang dapat kita
tentukan sebagai berikut:
K = (a + a) + (b + b)
K= (2 x a) + (2 x b)
K=  2 x (a+b)  


6.      Trapesium sama kaki
                     Sisi 1 
sisi 2                                        sisi 3
 
                       sisi 4    
sisi 4
Sifat dari trapesium memiliki sepasang sisi yang berhadapan sejajar. Jika Anda perhatikan bahwa sisi 1≠ sisi 4 dan sisi 2 = sisi 3. Namun keliling dari trapesium sama kaki dapat kita tentukan dengan menjumlahkan sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4.Jika sisi 1 = a, sisi 2 = sisi 3= b dan sisi 4 = c maka dapat kita rumuskan 
K= a+b+b+c
K=ax2xb+c
K=2xb+(a+c)
 
7.      Trapesium siku-siku
                   sisi 1 
sisi 2                                   sisi 3  
                          sisi 4
sisi 4
Keliling dapat anda tentukan dengan menjumlahkan  sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4. Jika Anda perhatikan sisi 1=sisi 2 dan sisi 3 ≠ sisi 4. Jika Anda memisalkan sisi 1 = sisi 2 = a, sisi 3 = b dan sisi  4 = c maka keliling trapesium dapat kita rumuskan:
K= a + a + b + c
K= 2 xa +(b+c)    





8.      Trapesium sembarang
https://putriindahsari77.files.wordpress.com/2014/04/trapesium-sembarang.jpg
Keliling dapat Anda tentukan dengan menjumlahkan sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4, karena trapesium sebarang maka panjang setiap sisi tidak sama. Jika sisi 1 = a , sisi 2 = b, sisi 3 = c dan sisi 4 = d , maka keliling trapesium dapat kita rumuskan sebagai berikut:
K= a+b+c+d

B.     Keliling Lingkaran
Untuk menentukan konsep keliling lingkaran Anda dapat melakukan suatu percobaan dengan mengukur keliling atau panjang sisi lingkaran. Ketetapan  π (phi) untuk suatu lingkaran adalah 3,14 atau 22/7, kemudian garis tengah atau garis terpanjang mempunyai hubungan dua kali jari-jari suatu lingkaran . 


Oval: Diameter
r          r
 

 



Percobaan Pengukuran Keliling Lingkaran. 
Lingkaran
Diameter
π (phi)
keliling
1
3,5 cm
22/7
11 cm
2
7 cm
22/7
22 cm
3
14 cm
22/7
44 cm

Dari percobaan diatas dapat kita ambila hubungan bahwa operasi yang berlaku diatas adalah operasi perkalian, Anda ambil satu lingkaran, misalnya lingkaran kedua
Keliling = 7cm x 22/7
Keliling = diameter x 22/7
K =  d x 22/7
K = 2.r x 22/7
K = 2 x 22/7 x r
K = 2πr, jika π = 22/7
C.    Pengubinan
Pengubinan adalah penyusunan daerah-daerah segi banyak yang sisinya berimpit sehingga membentuk bidang secara komplit (sempurna = tidak ada bagian yang tidak tertutup). Kita dapat membentuk ubin dengan segitiga-segitiga. Setiap segiempat juga akan membentuk ubin pada bidang. Pengubinan yang dibentuk oleh segi banyak beraturan disebut pengubinan beraturan.

Terdapat 3 (tiga) macam pengubinan, yaitu:
1.       Pengubinan Beraturan
Pengubinan beraturan (regular tessellation), adalah pengubinan dengan satu
macam ubin  (poligon) beraturan yang semuanya kongruen.  Ada tiga macam pengubinan yang termasuk dalam kelompok ini, yang dinotasikan dengan:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq-pnAMvgKZ7Njdi0_crL9V1WGRPUS5NRy2lDetNQ33HXj49kCHBqaac6vk8wgYquvUKeXk3jx2jemgvrC3agUNMYHb2zTXX0tkPt9ZTGoXp9aVwHb0ILyujSymYMLyxLDeaPG3a77iS_H/s1600/pengubinan.png
2.               Pengubinan Semi Beraturan
Pengubinan semi beraturan (semi regular tessellation), yaitu pengubinan yang menggunakan dua atau lebih segi-n beraturan. Pada pengubunan ini setiap titik sudutnya :
  • Bersekutu tiga atau lebih poligon  beraturan 
  • Ada dua atau lebih jenis poligon yang  setiap jenisnya kongruen
  • Panjang sisi semua poligon sama 
  • Urutan siklis jenis poligon yang bersekutu  di setiap titik persekutuan, sama
Ada 8 macam pengubunan semi beraturan, antara lain sebagai berikut :
1.      (3, 3, 3, 3, 6) : empat segitiga sama sisi dan sebuah segi-6 beraturan.
2.      (3, 3, 3, 4, 4) : tiga segitiga sama sisi dan dua buah persegi.
  1. (3, 3, 4, 3, 4) : dua segitiga samasisi, sebuah persegi, sebuah segitiga samasisi, sebuah persegi.
  2. (3, 4, 6, 4) : sebuah segitiga samasisi,  sebuah persegi, sebuah segi-6 beraturan, sebuah persegi.
  3. (4, 8, 8) : sebuah persegi dan dua  octagon beraturan.
  4. (3, 6, 3, 6) : sebuah segitiga samasisi, sebuah segi-6 (heptagon) beraturan, sebuah segitiga samasisi, sebuah segi-6  beraturan.
  5.  (3, 12, 12) : sebuah segitiga samasisi,dan dua buah segi-12  beraturan.
  6. (4, 6, 12) : sebuah persegi, sebuah heptagon beraturan, sebuah segi-12 beraturan.
3.      Pengubinan setengah beraturan  campuran (demi-regular tesselation)
Pada kedua jenis pengubinan dengan ubin  beraturan terdahulu, terdapat kelompok
poligon  yang sama di setiap titik persekutuannya. Artinya, jika di suatu titik sudut A terdapat kelompok  poligon (3, 4, 6, 4), demikian pula yang terjadi di  titik B dan titik-titik sudut persekutuan lainnya.

Pada pengubinan demi-reguler, jika pada suatu  titik sudut persekutuan terdapat kelompok poligon  tertentu, maka pada titik sudut lainnya terdapat  juga kelompok yang sama, tetapi di samping  itu ada juga titik sudut lain yang kelompok  poligonnya berbeda dari model pertama.. Jadi  dalam pengubinan sebuah bidang datar dengan  demi-reguler ada lebih dari satu model kelompok  poligon beraturan di titik-titik sudut persekutuan yang berbeda. Perhatikan salah satu contohnya  pada Gambar di bawah ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFBYfr2cAJRwINCHBZVuPWZjuG8hz1KEzSQz4j5XECtvUaxdhnVVnk5ED92HsZAshLwqx1KHWPDPWMhDy7uDG-zInjt3kQScKgkvjROMRZZtBr-NsW6Eff1oHKU0K7c1psU7yuQcbGl5zs/s1600/pengubinan_demireguler.png
Pada Gambar di atas tersebut terdapat dua macam  kelompok poligon yaitu kelompok (3, 12, 12) dan kelompok (3, 4, 3, 12), yang jika pengubinannya  dikembangkan dapat menutup seluruh bidang  datar. 
Pengubinan demi-reguler pada Gambar di atas  dilambangkan dengan (3, 4, 3, 12) / (3, 12, 12).
Untuk menentukan pengubinan bangun-bangun segibanyak beraturan, kita harus memahami besar setiap sudut pada segi banyak beraturan. Kita telah mengetahui bahwa jumlah ukuran sudut segitiga adalah 180º  dan besar ukuran sudut satu lingkaran penuh  adalah 360º. Meskipun demikian, mungkin banyak diantara kita belum mengetahui besar  ukuran setiap sudut dalam segi banyak beratuarn, yaitu sebagai berikut:
  • Segitiga beraturan (segitiga sama sisi). Karena jumlah ukuran sudut dalam segitiga beraturan adalah 180, besar ukuran setiap sudutnya adalah 60º
  • Segiempat beraturan (persegi). Karena segiempat beraturan dapat dibangun dari dua segitiga, maka jumlah ukuran sudut dalam segiempat itu adalah 2 x 180º  = 360º. Dengan demikian, besar ukururan setiap sudutnya adalah 90º
  • Segilima beraturan. Gambar di atas adalah segilima beraturan yang dibagi menjadi lima buah segitiga kongruen. Setiap segitiga itu mempunyai jumlah ukuran sudut 180º, akibatnya, lima buah segitiga mempunyai jumlah ukuran sudut 5 x 180º  = 900º. Ukuran sudut ini menunjukkan gabungan antara jumlah ukuran segilima beraturan dan besar sudut pusatnya (sudut yang ada di tengah-tengah segilima). Karena ukuran sudut pusat itu adalah 360º, jumlah  ukuran segilima beraturan itu adalah 900º – 360º = 540º. Dengan demikian, besar setiap  sudut dalam segilima beraturan adalah 540º  : 5 = 108º. 
  • Segienam beraturan. Gambar di atas adalah segienam beraturan yang dibagi menjadi enam buah segitiga  kongruen. Setiap segitiga itu mempunyai jumlah ukuran sudut 180º, akibatnya, enam buah segitiga mempunyai jumlah ukuran sudut 6 x 180º = 1080º. Ukuran sudut ini  menunjukkan gabungan antara jumlah ukuran segienam beraturan dan besar sudut  pusatnya (sudut yang ada di tengah-tengah segienam). Karena ukuran sudut pusat itu adalah 360, jumlah ukuran segienam beraturan itu adalah 1080º – 360º = 720º. Dengan demikian, besar setiap sudut dalam segienam beraturan adalah 720º : 6º = 120º. 
Dari hasil nomor 1 sampai dengan nomor 4 di atas, kita dapan memperoleh pola  untuk mencari besar steiap sudut segibanyak beraturan. Pola itu adalah sebagai berikut: 
Ukuran setiap sudut pusat segi-n beraturan adalah 360/n Tabel berikut menunjukan jumlah ukuran sudut dalam segi-n beraturan.
Segi n beraturan
Jumlah ukuran sudut dalam segi-n beraturan
Ukuran setiap sudut dalam segi-n beraturan
3
1 x 180o
(1 x 180 ) : 3 = 600
4
2 x 180o
(2 x 180 ) : 4 = 900
5
3 x 180o
(3 x 180) : 5 = 1080
6
4 x 180o
(4 x 180) : 6 = 1200
7
5 x 180o
(5 x 180) : 7 = 128 4/70
8
6 x 180o
(6 x 180) : 8 = 1350
9
7 x 1800
(7 x 180) : 9 = 140º
10
8 x 1800
(8 x 180) : 10 = 144º
Segi-n beraturan
(n – 2) x 180º
((n – 2) / n) x 180º

1.      Segi banyak Beraturan dan Pengubinan
Bangun datar dapat ditutupi oleh bangun datar (segibanyak) dengan cara pemasangan tertentu, Sfat dari bangun datar yersebut harus kongruen (sama dan sebangun) dengan bangun bangun datar yang dipasang.
Pemasangan atau penyusunan bangun datar dengan bangun-bangun datar lain (segibanyak) yang sisinya berimpit disebut pengubinan. 



Bangun Datar yang akan dipasang disebut pola atau bangun dasar.
a.       Pengubinan dengan persegi
 




Gb 1                     

                                          Gb 2                                        Gb 3
1.      Gambar pola segibanyak berbentuk persegi
2.      Bangun datar yang akan ditutupi
3.      Bangun datar hasil pengubinan

b.      Pengubinan dengan segitiga siku-siku
 





                       
c.       Pengubinan dengan segitiga lancip sama sisi

 










d.      Pengubinan dengan trapesium sama kaki

 






e.       Pengubinan dengan persegi panjang
 




f.       Pengubinan dengan jajar genjang
 














D.    Satuan Ukur Luas.
Pengertian luas adalah sesuatu yang menyatakan besarnya daerah lengkungan (kurva)
tertutup sederhana, daerahnya  adalah kurva tertutup sederhana digabung dengan bagian di dalamnya.
Sebagai satuan luas yang baku kita dapat membuat guntingan dari kertas yang berukuran 1 x 1 cm (1 cm2 ). Dengan satuan luas ini kita dapat membandingkan dengan bidang datar lain
misalnya persegi dengan sisi 2 cm, 3 cm dan 4 cm. Dengan satuan ukuran luas tersebut maka dapat kita tentukan luasnya yaitu 4 cm2, 9 cm2 dan 16 cm2 

                1cm  luasnya 1 x 1 cm = 1cm2


    1cm




a.       Perbandingan dengan sisi 2 cm
1cm                                     
 2cm.  Luas = 2 x 2 cm = 4cm2
   1 cm
                                                2 cm
b.      Perbandingan dengan sisi 3 cm 
1cm                                                             

    1cm                                                                   3cm   Luasnya = 3 x 3 cm = 9cm2


                                                                3cm
c.       Perbandingan dengan sisi 4 cm
 

1cm
1cm
4cm



4cm
Luasnya = 4 x 4 cm = 16cm2





Satuan Pengukuran luas dengan satuan ukuran baku
Luas
Km2
hm2
dam2
m2
dm2
cm2
mm2
km2
1
100
1002
1003
1004
1005
1006
hm2
100-1
1
100
1002
1003
1004
1005
dam2
100-2
100-1
1
100
1002
1003
1004
m2
100-3
100-2
100-1
1
100
1002
1003
dm2
100-4
100-3
100-2
100-1
1
100
1002
cm2
100-5
100-4
100-3
100-2
100-1
1
100
mm2
100-6
100-5
100-4
100-3
100-2
100-1
1
            1 are  =   100 m2
1 hektar =  10.000 m2
1 hektar =  1 hm2
1 m2   =   1 ca
1 dam2  =  1 are4cm
Luasnya = 4 x 4 cm = 16cm2





Satuan Pengukuran luas dengan satuan ukuran baku
Luas
Km2
hm2
dam2
m2
dm2
cm2
mm2
km2
1
100
1002
1003
1004
1005
1006
hm2
100-1
1
100
1002
1003
1004
1005
dam2
100-2
100-1
1
100
1002
1003
1004
m2
100-3
100-2
100-1
1
100
1002
1003
dm2
100-4
100-3
100-2
100-1
1
100
1002
cm2
100-5
100-4
100-3
100-2
100-1
1
100
mm2
100-6
100-5
100-4
100-3
100-2
100-1
1
            1 are  =   100 m2
1 hektar =  10.000 m2
1 hektar =  1 hm2
1 m2   =   1 ca

1 dam2  =  1 are

Tidak ada komentar:

Posting Komentar