A. Pengertian peserta didik
Peserta didik dalam arti luas dalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar di sekolah. Department Pendidikan Nasional (2003) menegaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melakukan jenjang dan jenis pendidikan.
B. Tahap-tahap dan cirri perkembangan anak
1. Tahap perkembangan biologis
a. Masa prenatal
Pada saat ini anak berada dalam kandungan. Ada 3 fase yaitu :
1) Pengalihan gen dari orang tua bila terjadi gangguan fisik ataupun psikologinya akan terganggu
2) Pembentukan organ tubuh serta jenis kelamin, bila terjadi gangguan , akan mangakibatkan cacat bawaan.
3) Lingkungan, dari kandungan di pengaruhi oelh kondisi psikologi dan fisik sang ibu. Penerimaan dan penolakan anak didalam kandungan berpengaruh pada masa yang akan dating.
b. Masa bayi
1) Infancy (orok) selama 2 minggu sejak lahir:
a) Fase partunatal, yaitu 30menit setelah lahir bayi masih bersatu dan bergantungan seutuhnya pada ibunya.
b) Fase neonatal, yaitu setelah plasenta/ari-ari dipotong, bati mulai berdiri sendiei sebagai individu
2) Babyhood (bayi) 2 tahun setelah masa jabang bayi.
Masa ini pembentukan dasar kepribadian, mengalami pertumbuhan secara cepat, sekaligus ketergantungan dengan ibu berkurang/individualis.
c. Masa kanak-kanak awal
Berlangsung dari umur 2 tahun sampai 6 tahun. Ini masa sulit karena anak menjadi susah dikontrol dan mulai sadar dia biasa melakukan apa pun tanpa bantuan dan merasa tidak harus tunduk pada lingkungan.
d. Masa kanak-kanak akhir
Berlangsung 6 tahun sampai organ seksualnya masak. 12-13 tahun untuk wanita dan 14-14 tahun untuk pria. Anak-anak mulai belajar mandiri, norma-norma absolute kini mnejadi relative dan suka membanding-bandingkan dengan apa yang dia punya dan suka membantah.
e. Masa pubertas
Ditandain dengan masaknya organ reproduksi, secara fisik sudah siap beranak-pinak, kemudian daya tarik terhadap lawan jenis lebih kuat.
f. Masa remaja
Ini adalah masa transisi, yang sangat sulit dari masa sebelumnya. Masa remaja di bagi 2 yaiu : remaja awal sekitar usia 13-17 tahun dan remaja akhir usia sekitar 17-18 tahun. Masa yang sering timbul seperti takut gemuk, ingin punya kumis/jenggot dan banyak yang lainnya, tetapi akhirnya mereda.
g. Masa dewasa awal
Berkisar antara 18-40 tahun. Ini adalah masa pemantapan diri terhadap pola hidup baru/keluarga. Banyak kegiatan yang mulai ditinggalkan, seperti hura-hura, nongkrong.
h. Masa dewasa madya
Berkisar 40-60 tahun, kehidupan umumnya sudah mapan, berkeluarga, dan memiliki beberapa anak. Dalam masa ini, pria dan wanita karier merupakan masa puncak keberhasilan, tapi bermunculanlah berbagai penyakit fisik.
i. Masa usia lanjut
Pada usia 60 ke atas, dimana mensyukuri yang sudah dicapai dari masa sebelumnya. Keadaan fisik sudah jauh menurun, bahkan sudah pension.
2. Tahap perkembangan berdasarkan didaktif
Ada tahap-tahap perkembangan sebagai berikut:
a. Tahap I : dari umur 0 sampai 2 tahun disebut tahap asuhan.
b. Tahap II : dari umur 2 sampai 12 tahun disebut tahap pendidikan jasmani dan latihan-latihan panca indera.
c. Tahap III : dari umur 12 sampai 15 tahun disebut tahap pendidikan akal pikiran.
d. Tahap IV : dari umur 15 sampai 20 tahun disebut tahap pembentukan watak dan pendidikan agama.
3. Tahap perkembangan berdasarkan psikologi
a. Tahap I : mulai umur 0 sampai 3 tahun disebut masa kanak-kanak awal
b. Tahap II : mulai umur 3 sampai 13 tahun disebut masa keserasian sekolah
c. Tahap III : mulai umur 13 sampai akhir masa remaja disebut masa kematangan.
C. Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak
1. Faktor internal
a. Kondisi fisik, faktor biologis yang merujuk pada faktor genetic yang diturunkan oleh orangtuanya. Masa ini oembentukan sel-sel tubuh, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi janin, disamping keunikan yang telah ada pada kedua orantuanya.
b. Kondisi psikis
Kondisi fisik dan psikis sangat berkaitan. Ranah perkembangan individu menyangkut aspek fisik, intelektual yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan social moral.
2. Faktor eksternal
a. Lingkungan fisik, mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, sanitasi atau kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian.
b. Lingkungan non fisik mencakup keluarga, pendidikan dan masyarakat.
D. Implikasi pertumbuhan/perkembangan/kematangan peserta didik terhadap proses pembelajaran.
a. Pertumbunhan dan perkembangan manusia sejak lahir berlangsung dalam lingkungan social yang meliputi semua manusia yang berada dalam lingkungan hidupnya.
b. Interaksi manusia dengan lingkungan sejak lahir menghendaki penguasaan lingkungan maupun penyesuaian diri pada lingkungan
c. Dalam interaksi social, manusia sejak lahir telah menjadi anggota sekelompok social yang dalam hal ini ialah keluarga.
d. Atas dasar keterikatan dan kewajiban social para pendidik, terutama orang tua, maka anak senantiasa berusaha menciptakan lingkungan fisik, soaial serta lingkungan psikis yang sebaik-baiknya bagi proses pertumbumbuhan dan perkembangan.
e. Setelah umur kronologis mencapai lingkungan tertentu, anak telah mencapai berbagai
tingkat kematangan intelektual, sosial, emosional, serta kemampuan jasmani
yang lain.
tingkat kematangan intelektual, sosial, emosional, serta kemampuan jasmani
yang lain.
f. Kematangan sosial merupakan landasan bagi kematangan intelektual, karena
perkembangan kecerdasan berlangsung dalam lingkungan sosial tersebut.
perkembangan kecerdasan berlangsung dalam lingkungan sosial tersebut.
g. Kematangan emosional melandasi kematangan sosial dan kematangan intelektual,
karena sebagian besar tingkah laku manusia dikuasai atau ditentukan oleh
kondisi perasaannya.
karena sebagian besar tingkah laku manusia dikuasai atau ditentukan oleh
kondisi perasaannya.
h. Kematangan jasmani merupakan dasar yang melandasi semua kematangan sebagimana
dimaksudkan di atas.
dimaksudkan di atas.
i. Pendidik yang berkecimpung dalam pengasuhan anak dalam perkembangan di masa kanak-kanak hendaklah memperhatikan keterkaitan antara berbagai segi kematangan jasmani dan rohani anak dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif.
j. Hasil-hasil belajar yang mendasari hidup bermasyarakat banyak dicapai oleh
anak dalam keluarga terutama semasa masih kanak-kanak, yaitu sikap dan pola tingkah laku terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
anak dalam keluarga terutama semasa masih kanak-kanak, yaitu sikap dan pola tingkah laku terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
k. Iklim emosional yang menjiwai keluarga itu meliputi: hubungan emosional antara keluarga, kadar kebebasan menyatakan diri dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
l. Seorang anak dimana anak sekolah adalah seorang realis yang hendak mengenal kenyataan di sekitarnya menurut keadaan senyatanya atau objektif apa adanya.
m. Padaumumnya anak masa sekolah dan masa remaja mengalami pertumbuhan jasmani yang semakin kuat dan sehat. Sedangkan dalam segi ruhani ia mengalami perkembangan pengetahuan dan kemampuan berpikir yang pesat pula karena ditunjang oleh hasrat belajar yang sehat serta ingatan yang kuat.
Pemahamanguru terhadap minat dan perhatian peserta didik akan sangat bermanfaat dalam perencanaan program-program pendidikan maupun pengajaran.
n. Karakteristik umum pertumbuhan/perkembangan peserta didik ialah ditandai
dengan: Kegelisahan, pertentangan, keinginan mencoba segala sesuatu, menghayal dan aktivitas berkelompok.
dengan: Kegelisahan, pertentangan, keinginan mencoba segala sesuatu, menghayal dan aktivitas berkelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar