Diyana sepfina

Kamis, 24 November 2016

NOVEL LOVA IS LOVE

novel lova is love by diyana sepfrina


LOVA IS LOVE BY DIYANA SEPFRINA

#Perkenalan diri
                “Diann!!....” teriak bu ambar yang sedang marah karena gue asyik ngobrol. “a..pa.. bu??” jawab gue dengan terbata-bata. “kamu nggak tau dari tadi saya berdiri disini menjelaskan pelajaran ini??!!” ketus bu ambar dengan marah sekali. “ saya tau kok bu,kalo ibu lagi menjelaskan di papan tulis, masa di toilet” jawab gue dengan bercanda hihihi…. “ keluar kamu nggak usah ikut pelajaran ibu” ketus bu ambar dengan muka merah. “ ta..ta..pi.. bu??” jawab gue terbata-bata. “ nggak usah pake tapi-tapi, CEPAT KAMU KELUAR!!!!”ketus bu ambar sambil menyuruh gue keluar.
                Oya guys sampai lupa memperkenalkan diri gue ke kalian semua hihiihi… :D. nama gue MICHELLE DIAN LOVA, tapi jangan lupa yah nama panggilan gue itu  LOVA bukan DIAN. gue anak tunggal.  papah gue Michael Robert dan mama gue Chelin Andita. Makanya nama gue depannya Michelle yaitu singkatan dari nama bonyok gue. oya yang tadi marah-marah nggak jelas itu namanya ibu Ambar beliau adalah guru bahasa Indonesia. Sebernarnya sih beliau orangnya tegas dan baik beliau satu-satunya orang guru batak makanya kalau bicara selalu tegas (maklum orang batak hihiihi…), tapi karena guenya aja anak yang badung suka membuat bu ambar marah (hehehe… )oya guys gue punya 4 sahabat yang sayang bangat sama gue  yaitu shella,sisi, jimmy,agi. Itulah nama sahabat gue, terkadang gue serasa sedih setiap mereka berduan seperti shella sama jimmy,sisi sama agy. Soalnya diantara kami berlima gue sendiri yang belum punya pasangan padahal umur gue udah mau 17( sedihnya jadi diri gue.. L) oya gue anak kelas 11 ipa 1. Kami berlima sekelas dan duduk satu baris. Gue sekolah di SMA negeri favorite. Lanjutin lagi yuk ceritanya.
                “ ya udah bagus lah, mending ke kantin makan.., TERIMA KASIH  ibu” jawab gue dengan gembira. Setelah gue keluar dari kelas karena di usir sama bu ambar ,gue langsung cabut ke kantin seperti biasa sarapan pagi di sekolah.
                Tiba –tiba bell istirahat pun berbunyi gue langsung kembali ke kelas. “ hey guys…J” sambut gue dengan gembira. “ dasar lo hoby amat kali nggak ikut pelajaran bahasa Indonesia” jawab shella dengan cengar-cengir. “ abis gue bosen liat tuh guru ngoceh mulu” jawab gue dengan sedikit kesel. “ gimana di kantin?,udah kenyang belum lo makan di situ??” Tanya jimmy. “ di kantin itu rasanya… manteb bikin perut gue yang kosong jadi terisi penuh” jawab gue dengan bercanda. “ wkwkwk…. Dasar lo! Awas nanti jadi gendut gara-gara kebanyakan makan” ejek agy dengan tertawa terbahak- bahak. “nggak lah gila aja gue gendut,nanti nggak bakalan ada yang mau sama gue” jawab gue dengan canda tawa. “ emang ada yang mau sama lo??” ejek sisi ke gue. “wih gini-gini juga banyak yang naksir sama gue kali” jawab gue dengan bangga. “ siapa tuh yang naksir sama lo??” Tanya sisi. “ nggak tau gue geh,gue cuman bercanda kok hehehe…” jawab gue dengan canda tawa. “ awas nanti ada yang kecantol” ejek jimmy. “apaan yang kecantol tuh??” Tanya agi dengan bercanda. “ apaan sih kalian semua nggak mungkinlah gue ke cantol sama orang- orang di sekolah ini,mukanya nggak ada yang se- level buat gue disini mah” jawab gue dengan canda tawa. “ bukannya nggak se-level, emang banyak yang nggak suka sama lo” ejek agy dengan canda. “yaudah nanti kita berempat cariin cowok buat lo lah  lov, kan gue temen yang baik” kata sisi dengan tersenyum J.
                Bell masuk pun berbunyi, seperti biasa setiap hari rabu pelajaran kedua yaitu fisika, fisika pelajaran kesukaan gue, gue paling suka pelajaran tentang menghitung J. “ selamat siang” Tanya bu Reni. Beliau adalah guru fisika,pokoknya nih guru cukup asik sih. “ selamat siang bu” sahut satu kelas. “buka buku kalian hal 21, kalian kerjakan tapi jangan berisik yah” kata bu ambar meyuruh mengerjakan tugas. “ ok.. siap bu” sahut sisi.
                Beberapa menit kemudian. “lova kamu udah selesai??” Tanya bu reni. “ sudah bu” jawab gue dengan tersenyum. “ kalo kamu sudah selesai kamu kerjain gih di papan tulis,biar temen kamu tau jawabanya, abis itu ibu akan menjelaskannya” kata bu ambar dengan tersenyum. “ok.. lah bu J” jawab gue dengan tersenyum. Setelah gue nulis di papan tulis, tiba-tiba.. “ lova, ibu heran sama kamu, kamu itu cantik, manis dan pinter lagi, tapi kenapa kamu belum punya gebetan??? Sedangkan temen-temen kamu udah punya gebetan” Tanya bu ambar. “ ah mungkin masih belum ada  kali bu jodoh yang cocok buat lova” jawab gue dengan tersenyum manis. Akhirnya pelajaran fisika pun selesai, dan tiba tiba toak sekolah berbunyi “selamat siang, pengumuman bagi seluruh siswa dan siswi pelajaran sekarang sudah selesai,mohon maaf kepada seluruhnya karena guru-guru sedang ada rapat, terima kasih” kata suara dari toak tersebut. “asikkk…!!” semua siswa bersahutan dan bergembira.
###
#Galau karena jomblo
                Sesampai dirumah. “bi, lova mau tidur. Nanti kalo ada temen-temen lova kesini bilang suruh kekamar” ucap gue dengan lelah. Sesampai di kamar, gue berfikir “kenapa gue belum dapat cowok yang cocok dengan gue,temen-temen gue semua udah punya pasangan ,apa mungkin selamanya gue bakal jadi jomblo??” ucap gue dalam hati dan pikiran gue sampai sampai gue ketiduran. “ woi bangun udah jam 6 sore!!” ujar seseorang yang membangunkan gue. “ apa sih lo tuh berisik!!” jawab gue dengan lemes “lov bangun, mandi, pantesan aja nggak ada yang mau sama lo, lo aja males mandi dan tukang tidur” ucap shella. “iya gue bangun, yodah kalian keluar dulu gue mau mandi” jawab gue sambil beranjak dari pulau empuk,..lebay…
                Setelah gue mandi seperti biasa makan malam pasti di rumah gue, dasar sahabat gue tuh kaya nggak punya rumah. (Ups hehe,,,..) “ non lova ini makan malamnya” ucap bi inem. Bi inem itu udah gue anggap seperti orang tua gue, soalnya beliau selalu ada di samping gue sejak gue masih kecil,nggak sperti bonyok gue selalu sibuk dengan kerjaannya. “makasi bi” jawab gue dengan tersenyum. “ guys ayo makan” ajak gue ke 4 sahabat gue.
                Tengah malam tiba sahabat gue kembali ke rumah masing-masing,gue pun cabut ke kamar dan mengambil sebuah diary bergambar miky mouse berwarna biru.
Dear diary,
Gue lagi sedih banget, kenapa gue belum dapet seorang pendamping gue, setiap gue melihat shella dengan jimmy, sisi dengan agy. Hati gue terasa sedih sekali,seandainya gue punya pacar mungkin hati gue nggak sesakit ini.
 Dear, doain gue supaya gue dapat pacar. Sudah dulu yah gue mau tidur dulu.
                Sebelum gue tidur seperti biasa gue selalu minum obat, entah sampai kapan gue berhenti, gue terkena penyakit kanker hati , semua ini berawal dari gue lahir. Tapi penyakit gue udah sembuh kok, karena gue udah berobat selama 1 tahun di Singapore itu sampai bener-bener gue sembuh. 
####
# anak baru
                Pagi pun tiba, seperti biasa bangun jam 05.30 wib buat berangkat ke sekolah. Sesampai di gerbang sekolah gue tanpa sengaja menabrak seorang anak. BRUUKK!!. “ hey lo punya mata nggak sih, gue tuh lagi buru-buru, liat buku gue jatuh semua!!” ketus gue dengan kesel. Tiba-tiba ada uluran tangan seseorang ke gue. “ tak usah di bantu, gue bisa bangun sendiri!!” ucap gue dengan nada keras. “hello girl, di bantu malah nolak??”ujar seseorang yang menabrak gue. Gue pun bangkit berdiri dan lari menuju kelas.
                “pagi semuanya” ucap gue memberi sapaan tersenyum di pagi hari. “pagi juga cewek cantik tapi jomblo” sahut sisi sambil mengejek. “hey guys pada tau nggak??” Tanya agy dengan serius. “nggak taulah, emang ada apa??” jawab gue dengan penasaran. “kata wali kelas kita bu ica, kelas kita kedatangan murid baru pindahan dari paris!” ujar agy. “WHAT dari PARIS!!..masa sih, kok gue nggak tau. Gue aja ketua kelas nggak tau??”jawab gue dengan bingung. “lagian lo datang telat sih!” ujar shella. “gue tuh bukan telat, tadi gue tuh jatuh karena menabrak seseorang, tapi herannya gue nggak pernah ngeliat tuh orang??” jawab gue dengan cemberut. “ woii…!!,  bu ica mau datang kesini” ujar seseorang temen kelas gue. Seperti bias ague langsung duduk di bangku  yang ke 2 di pojok,yah walaupun gue duduk sendiri.
                “pagi anak-anak!” ucap bu ica memberi salam. “pagi bu!” sahut satu kelas. “ibu disini ingin menyampaikan sesuatu untuk kalian, pasti kalian senang?”ujar bu ica dengan tersenyum. “ apaan bu??” jawab gue penasaran. “sebentar yah ibu keluar dulu” ujar bu ica sambil keluar kelas. Tiba-tiba bu ica kembali “ nih yang akan ibu sampaikan, ini temen kalian yang baru. Silahkan nak perkenalkan diri kamu” ujar bu ambar. “WHATT?? Itu orang yang tadi gue tabrak!” ucap gue dalam hati.“ hello my name is Tristan avino Aldrich, im fom paris, you can all call me tian. Thank you” ujar seseorang anak baru memperkenalkan dirinya. “wooww sumpah ganteng banget kamu tian”ujar riri musuh gue dari awal masuk sekolah ini. “thank you” jawab anak baru dengan tersenyum. “tian kamu boleh duduk di samping lova” jawab bu ambar dan menyuruhnya duduk. Gue pun tidak sadar tiba-tiba sesorang ada yang duduk di sebelah gue. “hello, lo siapa?? Duduk disini!” ucap gue dengan ketus. “ hey, pretty girl lo yang tadi nabrak gue kan?” jawab anak baru bernama Tristan. “what ever lah!” jawab gue dengan simple. “hey, nama gue Tristan lo bisa panggil gue tian aja” ucap Tristan dengan mengulurkan tangan nya buat perkenalan. “jadi yang lo ceritain tadi pagi, lo nabrak orang tuh ternyata tian?”sahut sisi dari belakang. “diem lah kalian semua, nggak usah ungkit-ungkit lagi!!” ketus gue dengan kesel.
                Nggak terasa pelajaran hari ini selesai, gue pun lagsung kembali kerumah, tapi sebelum balik gue selalu menunggu supir gue datang. “busettt… om ujang lama amat, nggak sepeti biasa!!” ucap dari bibir gue dengan nada kesel. Gue pun langsung mengambil handphone dari kantong baju gue dan langsung menghubungi om ujang “nomor yang anda tuju sedang tidak aktiv coba lah bebepa saat lagi” uca seseorang dari handphone. “ sial nomornya nggak aktiv!!” jawab gue dengn kesel. Gue pun langsung menghubungi telepon rumah. “tiiit…tiiit…tiiit…haloo selamat sore ini siapa yah??” jawab seseorang dari telepon yaitu bi inem. “bi ini saya lova, om ujangnya ada nggak bi??”Tanya gue dengan kesel. “ nggak ada non, tadi dia bilang mau jemput non lova??” jawab bi inem. “oh yaudah deh bi,bi coba hubungin om ujang yah” ucap gue di telepon genggam. “iya nanti bibi hubungin om ujang”jawab bi inem di telepon genggam.
“hey pretty girl ngapain lo disini, awas nanti jamuran” ucap seseorang dari dalam mobil.
 “yah suka-suka gue dong mau ngapain disini!!” ketus gue.
 “nungguin jemputan yah?? Lo tuh cantik-cantik tapi jutek!”jawabnya  
“berisik amat sih lo!!” jawab gue dengan kesel.
“yodah dari pada lo disini jamuran nungguin jemputan lo, mending lo bareng sama gue, nanti gue anterin lo pulang, tenang ajaa...”ucapnya dengan tersenyum .
“nggak perlu gue bisa pulang sendiri naik taksi!” jawab gue.
“ayolah bareng gue aja, emang ada taksi gitu???” tanyanya.
“yah ada lah” jawab gue.
“yah pasti ada, tapi lo mau nungguin taksi disini? Liat ke atas awan udah mau mendung tuh” ucapnya
“nggak usah!!” ketus gue.
                Tristan pun keluar dari dalam mobilnya, dia langsung menarik tangan gue untuk masuk kedalam mobilnya.
“ayolah, mungkin ini bisa jadi tanda minta maaf gue ke lo” ucapnya.
“apasih lo tuh nggak usah megang-megang gue!!”jawab gue dengan kesel.
“okey gue nggak akan megang lo, tapi gue harap lo mau tawaran gue”ucapnya.
“iya gue mau!!”jawab gue dengan kesel.
                Akhirnya gue masuk kedalam mobilnya, gue duduk di depan dan di sampingnya. Dia pun masuk dan langsung mengendarai mobilnya.
“hey pretty girl, nama lo lova kan ??” ucapnya.
“iya” jawab gue singkat.
“nama yang cantik, orangnya juga cantik” ucap dari bibirnya.
“maksudnya??,lo jangan macam-macam sama gue yah!! Oya dan satu lagi, lo jangan panggil gue pretty girl!!!” ketus gue dengan melotot.
“dasar wanita aneh, di bilang pretty girl nggak mau, gue nggak akan minta macam-macam, gue hanya minta satu macam” ucapnya dengan menatap mata gue.
“ maksud lo apa??” ketus gue.
“yah gue minta ke lo temenin gue makan malam” jawabnya.
“gue nggak bisa!!, gue mau pulang, gue pengen mandi!!” ketus gue dengan keras.
“ yah pastinya lo mandi dulu, tapi lo mandi bukan di rumah lo, melainkan di rumah gue!” jawabnya dengan serius.
“aahh gila lo!!,gue pengennya mandi dirumah” ketus gue dengan melotot.
“nggak usah melotot juga kali, gue nggak bakal apa-apain lo kok suuerr….!!!” Jawabnya sambil menatap mat ague dengan serius.
“yaudah cuman makan malam aja kan??” Tanya gue.
“iya” jawabnya.
###
# Rumah Tristan
                Akhirnya sampai di rumah Tristan. Gue pun seperti orang yang nggak pernah liat rumah sebesar ini.(malum orang kampong)
“ini rumah lo??”Tanya gue.
“iya emang kenapa?”jawabnya.
                Tristan pun keluar dari mobil, dan dia membukakan pintu mobilnya buat gue,macam anak pejabat aja di bukain pintu mobilnya…(asyikk)
“yaudah, ayo keluar dari mobil” ucapnya sambil menarik tangan gue dengan erat.
                Gue pun keluar dari dalam mobil dan Gue pun langsung ditarik ke dalam rumahnya, di dalam rumahnya gue melihat banyak foto-foto keluarganya, gue pun langsung berhenti.
“ini foto siapa??cantik banget!!” Tanya gue.
“ ini foto kakak gue, dia bernama lova diandri  tapi dia udah nggak ada dia pergi karena sakit! “ jawabnya dengan sedih.
“emang kakak lo sakit apa??” Tanya gue dengan sedih.
“kakak gue terkena penyakit sirosis hati” jawabnya dengan sedih.
                Hati gue pun terasa sakit, ketika dia berbicara kakaknya meninggal karena kanker hati.
“makanya gue manggil lo itu pretty girl, soalnya nama lo sama kakak gue sama, dulu juga kakak gue, gue panggil pretty girl” ucapnya dengan memegang kedua tangan gue dan menantap gue, yah kaya orang pacaran dah…
“oohh sorry banget yah kalo kaya begini,terserah lo aja lo mau panggil gue pretty girl” jawab gue dengan saling bertatapan.
“yaudahlah, ayo sini lo gue anterin ke kamar kakak gue” ucapnya langsung menarik perhatian ke tempat lain.
“ehh bentar, ini siapa?? Ini papah dan mama kamu yah??” Tanya gue dengan tersenyum.
“iya ini mami dan papi gue, nah kaya gini kek, sekali aja lo tersenyum di depan gue, jangan marah-marah mulu” ejeknya.
“Papi dan mami lo dokter yah??” Tanya gue kembali.
“iya papi dokter penyakit jantung dan mami dokter penyakit dalam” jawabnya.
“yaudahlah lo tujukin aja kamar kakak lo dimana, abis rumah lo seperti hotel, gede banget!” ucap gue sampai bingung.
“yah lo bisa aja, tapi di rumah gede gini, setiap hari gue hanya sendiri, paling cuman pembantu dan tukang kebun doang..” jawabnya
                Gue pun di tunjukin ke kamar kakaknya,gue pun lagsung masuk kedalam dan buru-buru untuk mandi, karena gue nggak boleh telat mandi. Akhirnya gue selesai mandi, badan gue udah nggak lengket lagi. Gue pun langsung turun ke bawah dan duduk di ruang tamu. Sambil menunggu Tristan selesai mandi.
“ buset cowok tuh mandinya lama banget, gue piker hanya cewek yang mandinya lama” ucap dari bibir gue.
“kata siapa cowok lama mandinya, gue udah selesai dari tadi kali, gue tuh abis dari dapur bikin jus dulu buat tamu yang cantik”jawab Tristan dari dapur.
“gue kirain. Hahaha….” Jawab gue sambil tertawa.
“ nih minum dulu jus nya, biar tubuhnya seger” ucapnya sambil menyodorkan jusnya ke mulut gue.
“ yaudah ayo katanya mau makan malam” Tanya gue.
“yah baju lo ganti juga geh, masa masih pakaian sekolah?” jawabnya dengan canda
“abis lo nggak mau anterin gue balik ke rumah” jawab gue dengan cemberut.
“yah nggak usah cemberut geh, nanti cantiknya hilang loh!” ucapnya dengan memandang mat ague.
“apa sih lo tuh!!” ketus gue.
“ yaudah lo pake baju kakak gue aja, di lemarinya banyak baju yang cantik-cantik, tubuh kak lova  seperti lo kok” jawabnya.
“yaudah, tapi gue nggak ngerti, mending lo cariin tuh baju yang cocok buat gue” ucap gue sambil menarik tangannya.
“yaudah” jawabnya.
                Tristan  pun memilih baju buat gue, yaitu baju kemeja barwarna biru dan celana levis berwarna biru, soalnya gue paling nggak suka pakaian yang aneh-aneh.
####
#Makan malam dan diary..
                Kami berdua pun sampai di restaurant seafood, restaurant yang paling terkenal mahalnya. Sesampainya kami pun duduk di depan alunan music classic. Tristan pun langsung memilih menu makanan.
“lo mau apa??” tanyanya
“ gue bingung, gue mau makan apa?? Soalnya gue nggak bisa makan sea food L” jawab gue dengan bingung.
“oya, kami juga punya menu kok yang terbuat bukan dari sea food” ucap seorang pelayan.
“ok, saya mau pesan cumi bakar dan kerang bakar” ujar Tristan ke seorang pelayan.
“ok, saya juga mau ayam bakar aja deh”  ujar gue ke seorang pelayan.
                Beberapa menit kemudian makanan yang kami pesan pun datang.
“selamat makan” ucap gue.
“ selamat makan juga pretty girl” jawab Tristan.
                Seperti biasa selesai makan gue selalu minum obat, soalnya kalo gue lupa bakal bahaya buat gueL.
“obat apa tuh pretty girl” Tanya Tristan.
“ohh cuman vitamin aja kok” jawab gue dengan berbohong.
                Beberapa menit kami pun menyantaikan diri dengan mendengar alunan music yang sangat indah.
“pulang yuk!” ajak gue dengan mata mengantuk.
“yaudah yuk pulang, mata lo udah ngantuk yah??” jawabnya dan bertanya.
“iya” jawab gue.
                Gue dan Tristan pun masuk ke mobil, Tristan pun langsung menyetir mobil dan mengatarkan gue pulang ke rumah. Setelah menempuh perjalanan 45 menit akhirnya sampai juga di depan rumah.
“tristan makasih yahJ”ucap gue dengan tersenyum manis.
“sekali lagi lo coba ulangin”jawabnya
“Tristan makasih yah” ucap gue kembali dengan perlahan-lahan.
“baru pertama kalinya lo nyebut nama gue” jawabnya sambil menatap tajam ke gue
“ahh… sorry baru kali ini  nyebut nama lo “ jawab gue dengan tersenyum.
“yaudah gue balik dulu yah, good night” ucapnya sambil melambaikan tangan.
“  good night” jawab gue sambil melambaikan tangan.
       Lalu setelah Tristan pulang Gue pun langsung lari menuju kamar dengan senyum-senyum sendiri. Sesampai di kamar gue langsung mengambil diary.
Dear diary,
Kenapa hati ini terasa aneh setiap gue dekat dengan Tristan??..
Kenapa setiap Tristan menatap mata gue, hati gue terasa makin  aneh??..
Apa lagi saat dia manggil “pretty girl” rasanya gue seperti wanita paling cantik..
Tapi itu semua nggak mungkin, setelah gue mendengar katanya kakaknya meninggal gara-gara penyakit kanker hati!
Gue nggak mau membuat Tristan sedih lagi, karena orang dia sayang sudah pergi.
Mungkin apakah ini ????...
Dear bantu gue dong apa maksud ini???..
Gue bingung,..
Dear, lova kangen sama mama dan papa udah 5 tahun papa dan mama nggak pernah kasih kabar…padahal 5 bulan lagi gue ulang tahun ke 17, udah 10 tahun gue ulang tahun nggak pernah dapet pelukan dari mama dan papa..
Tapi gue beruntung punya sahabat yang sayang sama gue, dan kamu dear..
Dear good night semoga mimpi indah yah dadah…. JJ  
###
               
# Sekolah..
                Pagii pun tiba, tapi kali ini gue bangun kesiangan tepat jam 06.15 wib. Gue pun terburu-buru,sampai lupa minum susu.
“bi lova pergi dulu yah, jagain tuh rumah” ucap gue sambil masuk kedalam mobil.
“yang semangat  belajarnya yah non, jangan lupa sebelum pelajaran olah raga sarapan dulu”ujar bi inem
“oke siap bi J” jawab gue dengan tersenyum.
“om ujang ayo, lova udah telat nih cepetan” ujar gue ke supir pribadi gue.
“ok non,tancapp…”jawab om ujang sambil menyetir mobil.
                Sesampai di sekolah bell pun langsung berbunyi, “syukurlah belum telat banget,gue harus buru-buru kekelas sebelum pak arif masuk” ucap dalam hati.
“hay guys selamat pagi” seperti biasa memberi salam di pagi hari.
“pagi cewek mbloo…  ”ejek  sisi.
“ayo keluar kelas kita sekarang olah raga dulu”ucap seorang guru olah raga, oya guys guru olah raga nya bernama pak arif, beliau masih muda, yah lumayan cakep sih gurunya.. tapi gue nggak mungkin suka sama guru!! (perlu di catet dan di inget! ).
“lov lo kemana kemarin?? Kata bi inem lo pergi sama Tristan si anak baru”bisik shella ke telinga.
“ssttttt…. apa sih! ”bisik gue.
“oya lo kemana kemarin seharian nggak keliatan??”ujar jimmy.
“gue kemarin pergi, sorry yah guys” jawab gue sambil mengikat tali sepatu .
“pergi kemana??”Tanya agy.
“ke toko buku” jawab gue.
“bukannya lo pergi sama si Tristan yah??”sahut sisi dengan keceplosan.
“ciee,…!!” sahut agy,shella,dan jimmy.
“kemarin aja jutek sama tian, eehhh…malam malah pergi sama tian” ujar sisi.
“pergi kemana lo sama Tristan ??”ujar shella dengan canda.
“kemarin sih gue di ajak makan malam, gara-gara kelamaan nungguin om ujang lama datang”jawab gue dengan muka merah.
“awas nanti jadian wkwkwkw…”ucap agy dengan canda tawa.
“apa sih lo tuh gy, ayolah kita keluar udah di panggil tuh sama pak arif”jawab gue langsung mengalih pembicaraan.
###
# Basket ball
                Lalu Gue dan sahabat gue pun cabut kelapangan, tapi gue heran dari tadi nggak ngeliat Tristan.
“kenapa lo dari  tadi kaya orang panic aja?” Tanya sisi.
“nggak kenapa-kenapa kok” jawab gue dengan bingung.
“oh.. gue tau lo nyari Tristan kan??tanya sisi kembali. Gue pun hanya bisa menganggukan kepala.
“toh Tristan lagi di suruh ambil bola basket”ucap sisi kembali. Hati gue terasa lega ternyata ada Tristan.
“materi kita hari ini yaitu main basket, putri lawan putri.. putra lawan putra..,ayo bagi tim”ujar pak arif dengan menyuruh murid-muridnya.
“guys..kita satu tim kan”ucap gue. Tim gue ada sisi,shella, ari, jessi, mimi dan anisa.
“anisa lo jadi cadangan ya” ujar gue ke anisa.
“oke..oke..”jawab anisa.
                Dan berikut juga dengan tim putra  ada agy, jimmy, Tristan, riqky, aji. Mereka satu tim,tapi mereka bukan lawan gue, mereka yah lawan tim cowoklah, cewek lawan tim ceweklah. Pertandingan pun dimulai…
“ayo lov lempar bolanya ke gue” ucap sisi di ujung sebelah kanan gue.
“oke si.. tangkap” jawab gue dengan melempar bola ke sisi, sisi pun mendrible bola dan menggiring ke ring. Sebelum sampai di bawah ring sisi melempar bola ke gue.
“lov, tangkap bolanya!”ujar sisi dengan melempar bola ke gue.
“oke” jawab gue sambil menangkap bola. Gue pun langsung melakukan lay up ke ring, sampai bolanya masuk ke ring.
“uyee… masuk” teriak sisi dan tim gue.
                Permainan pun sudah 15 menit dan di beri istirahat selama 5 menit.
“keren lo lov masukin 3 bola ke ring”ucap shella sambil menepuk bahu gue.
“hahaha…” jawab gue
                Tiba-tiba Tristan mengampiri gue. “lo main keren banget, dari tadi gue perhatiin lo main tau..” ucap Tristan sambil memberi gue 2 jempol.
“makasih” jawab gue tersenyum.
“lov, babak 2 lo nggak usah main lagi, nanti asma lo kumat”ujar shella menyuruh buat duduk.
“ nggak bakalan kok,kan udah lama nggak pernah kambuh lagi”jawab gue dengan tersenyum.
“yodah lov, lo nggak usah main” ujar Tristan.
“ gue pengen main!!”jawab gue dengan kesel.
“ayo permainan di mulai, semuanya kembali ke lapangan masing-masing!!” ujar pak arif.
                Permainan babak kedua pun di mulai…
“ayo shella lempar bolanya ke gue”ujar gue menyuruh shella melemparkan bolanya.
“oke,tangkap yah” jawabnya sambil melempar bola ke gue. Gue pun langsung shut dari bawah ring. Sampai bola masuk ke ring, akhirnya gue berhasil.
“thanks lova”ucap sisi.
                Permainan pun sudah berjalan 7 menit. Gue pun merasa tubuh gue udah lemes, asma gue kambuh, gue pun langsung ke tengah lapangan sambil melihat temen tim gue main basket. Tiba-tiba seorang menyentuh gue dari belakang.
“lov, lo kenapa?? asma lo kambuh?? mending lo istirahat aja dulu!”ucap seseorang yaitu Tristan dari belakang gue.
“nggak apa-apa kok ini mah cuma sebentar”jawab gue dengan napas sesak.
“hey kalian berdua jangan pacaran di tengah lapangan!!” ucap pak arif
“pak saya di gantiin dulu aja pak” jawab Tristan.
“tan udah lo main aja nanti lo di marahin sama pak arif”ujar gue menyuruh main.
“gue udah di ganti ko, tenang aja!” jawabnya dengan perhatian.
“lo bawa obat asma lo nggak?? Ucapnya dengan cemas.
“coba tolong ambilin tas  gue di kelas”jawab gue menyuruhnya.
                Tristan pun langsung lari ke kelas mengambil tas gue, dan dengan sekilat Tristan datang.
“nih tas lo!”ujar Tristan sambil mengasih tas ke gue.
                Gue pun lansung mengambil, tapi entah kenapa obatnya nggak ada. “obatnya nggak ada??”ujar gue dengan schok.
“masa nggak ada??”jawabnya dengan cemas.
“gue lupa obatnya ketinggalan di lemari, tadi pagi terburu-buru”jawab gue dengan semakin lemes.
“oh my god!” jawabnya dengan cemas.
                BRUUKK!!! Gue jatuh pingsan di bahu Tristan.  Dan gue terbangun dengan berbaring di tempat tidur yng ada di ruang UKS.
“lov gimana keadaannya?? Masih sesak dadanya??”kata Tristan dengan cemas.
“masih sesak nafas gue” jawab gue dengan lemes.
“nih obat lo.. waktu lo pingsan , gue suruh agy buat ambil obat lo”ujar Tristan dengan cemas.
“makasih yah J”jawab gue sambil menyemprotkan obat ke mulut gue.
“tan lo kenapa sih perhatian banget sama gue??”Tanya gue.
“se..benarnya gue sayang banget sama lo lov” jawab Tristan dengan terbata-bata.
“maksud lo?, gue nggak ngertii??” Tanya gue.
“ Yes, you would not be my girl friend?” jawabnya dengan tatapan tajam.
“hhmm…sepertinya gue nggak bisa bales hari ini!”ucap gue dengan mamandangnya.
“ohh ok i will wait for you..” jawabnya.
“aaaaaaaaa…. Ccccciiiieee, terima saja lah itu, biar lo nggak di bilang cewek cantik tapi mblo..”ejek sisi.
“apaan sih lo si!” jawab gue.
“yodahlah itu mah nanti aja, mending lo istirahat dirumah aja”ujar agy.
“tapi, kan abis ini ada pelajaran fisika, gue nggak mau ketinggalan” jawab gue dengan sedih.
“wih lo mah pinter fisika juga, sehari doang lagian lo nggak ketemu fisika” ucap jimmy.
“yodah nanti masalah fisika mah bisa di atur, bener kata agy, lo harus istirahat!”ujar Tristan.
“taaappiii…”jawab gue terbata-bata.
“nggak usah pake tapi, nanti gue izinin lo ke guru piket dan gue juga nanti anterin lo pulang dan gue bakal nemenin lo sampai lo jawab pertanyaan gue!”ucap Tristan memotong pembicaraan gue.
                Gue pun pulang kerumah di antar oleh Tristan. Dia langsung menggendong gue ke dalam mobilnya, gue pun langsung duduk dimobil dan bersandaran di jok mobil.
“udah pas belum kursinya?”Tanya Tristan.
“udah”jawab singkat gue.
“lov, sebelum gue anterin lo pulang. Gue mau ke mini market dulu, mau beli cemilan dan buah” ujar Tristan.
“iya tapi jangan lama-lama,kepala gue udah pusing 7 keliling” jawab gue dengan lemes.
“oke pretty girl” ucapnya dengan tersenyum.
                Gue dan Tristan sampai di depan mini market, Tristan pun keluar dari dalam mobil.
“tunggu yah lov”ucapnya sambil menatap mata gue.
“iya nggak pake lama yah”jawab gue dengan lemes.
                Beberapa menit kemudian Tristan keluar dari mini market. Dan membawa 2 plastic belanjaan penuh dan Tristan pun masuk kedalam mobil.
“tan, lo beli apa aja, sampai segitu banyaknya.”ujar gue.
“udah nanti aja dilihat dirumah lo, okey…”jawabnya sambil memandang mata gue.
###
# Di rumah
                Gue dan Tristan pun sampai di depan rumah. Lalu Tristan pun keluar duluan untuk membuka pintu mobi buat gue (ooohhh… so sweetnya).
“ayo pretty girl, gue anterin ke kamar”ucapnya.
“makasih, nggak usah gue bisa sendiri” jawab gue.
“  is not okay” sahutnya.
                Gue pun jalan menuju kamar tanpa dipegangnya, dan Tristan pun membawa 2 kantong plastic penuh dari mini market tadi, tiba-tiba bi inem pun samperin gue.
“non lova kok udah pulang? Kok mukanya pucet sekali”ujar bi inem dengan cemas.
“iya bi tadi lova sakit” jawab gue dengan jalan sempoyongan.
“sini bi inem bantu ke kamar” ujar bi inem sampil mengantar gue ke kamar.
“terima kasih bi inem” jawab gue, sambil memeluk bi inem.
“ya ampun non lova, badannya panas sekali?”tanya bi inem dengan cemas.
                Gue pun sampai di kamar, Tristan pun langsung menaruh barang belanjaannya ke atas meja belajar gue.
“non, ini siapa??” Tanya bi inem sambil menunjuk ke Tristan.
“ini temen lova, namanya Tristan”jawab gue.
“masa sih temen ? sampai secemas ini sama non lova?”bisik bi inem ke telinga gue.
“hy ini bi inem yah?, saya Tristan temen sekelas lova” ucapnya sambil memperkenalkan diri ke bi inem.
“non lova buset cakep bener,ini orang luar negri yah??”jawab bi inem dengan terpesona.
“apa sih nih bi inem!” ketus gue.
“thanks bi inem, iya saya baru pindah dari paris sebulan yang lalu, tapi saya baru sekolah beberapa hari yang lalu” jawab Tristan dengan senyum.
“yaudah bibi ke belakang dulu yah mau buatin minum buat nak tristan” jawab bibi sambil cabut dari kamar.
###
# Jadian..
                Bi inem pun keluar dari kamar gue, dikamar tinggal gue dan Tristan, lalu Tristan pun mengeluarkan sesuatu dari plastic mini market tadi.
“lov, ini ada susu beruang, lo harus wajib minum biar sehat,  ini ada roti dan selai, kalo kamu laper bisa makan ini, ini ada buah alpukat buat di jus, ini ada buah apel buat kamu makan”ujarnya sambil mengeluarkan isi plastic.
“banyak banget?”jawab gue, dengan heran.
“iya gue nggak akan mau melihat lo sakit” ucapnya dengan memegang jari gue.
“yaudah kamu minum dulu susu ini, biar tubuhnya sehat, dan panasnya bisa turun”ucapnya kembali, sambil memberi gue susu.
“iya” jawab gue singkat. Tristan pun langsung membangunkan gue dan menyandarkan gue ke tembok.
“tan gue mau ngomong sesuatu sama lo!” ucap gue dengan menatap matanya.
“want to talk what? Silahkan..”jawabnya sambil memegang tangan gue.
“gue mau menjawab pertanyaan lo!”ucap gue.
“yes, I will accept whatever the words you!” jawabnya dengan menatap mata gue.
“sorry guu..guue nggak bii..sa.. nolak lo jadi pacar gue” ucap gue dengan terbata-bata.
“Are you really? You want to be my girl friend??”jawabnya dengan senang hati.
“yes, I want you to be my boyfriend” jawab gue dengan tersenyum.
                 Gue pun  menerima Tristan sebagai pacarnya Dan ini pertama kalinya gue punya pacar yang sayang sama gue. Ternyata Tristan sayang banget sama gue, dari pagi sampai sore gini dia mementingkan gue dari pada dirinya.
“tan mending lo pulang aja!”ujar gue menyuruhnya pulang.
“nanti aja aahh.. gue pulang, lagian di rumah nggak ada apa-apa!!” jawabnya.
“yaudah lo mandi dulu sana di kamar mandi!” ujar gue.
“emang kamar mandinya dimana??”tanyanya.
“ya ampun dari tadi lo kemana aja, itu kamar mandi!!” jawab gue.
“oohh kamar lo ada kamar mandinya juga?, gue kira lo mandi di sungai”ejeknya.
“apa sih lo tuh!” jawab gue.
“ya udah gue mandi dulu, lov lo istirahat aja dulu” ujarnya.
“siip jelekk..!!” ejek gue.
                Gue pun ketiduran saat Tristan mandi, dia pun membangunkan gue.
“hey pretty girl bangun, udah sore tidak boleh tidur, itu namanya pamali”ucapnya sambil membangunkan gue.
“hahh!... gue ketiduran yah?? Abis lo lama sih mandinya!!” jawab gue.
“lov gue mau Tanya, ini photo lo waktu masih kecil yah??”tanyanya sambil menunjukan photo.
“iya itu waktu gue kecil”jawab gue dengan tersenyum.
“lo dari kecil sampai sekarang cantik banget!!” ucapnya dengan kagum.
“maksih..” jawab gue dengan tersenyum manis.
“ini photo oranng tua lo??” Tanyanya kembali.
“ia itu orang tua gue” jawab gue.
“trus orang tua lo kemana??”tanyanya kembali.
“nggak tau mereka pergi dari umur gue 7 tahun, dan 5 tahun akhir ini mereka nggak pernah ngasih kabar!!” jawab gue sambil mengeluarkan air mata.
“trus lo selama ini kalo mau beli sesuatu dari mana??” tanyanya kembali.
“iya bonyok gue selalu mengirim uang ke bi inem dan om ujang, dan gue udah nganggap bi inem dan om ujang itu orang tua gue, gue sanyang banget sama mereka, dan gue nganggep bonyok gue udah nggak ada lagi di kehidupan gue”jawab gue dengan mengeluarkan air mata.
“sudah lo nggak usah nangis kan masih ada gue, sisi,shella, agy, jimmy, om ujang dan bi inem yang sayang sama lo” ucap Tristan sambil memeluk gue dengan erat.
“thanks yah” jawab gue dengan memeluk eratnya.
                Beberapa menit kemudian ke 4 sahabat gue yang sedikit ngeselin dateng ke kamar gue.
“hy lova… gimana kabar lo??”ucap shella sambil memeluk gue.
“lov kok disini masih ada Tristan??” Tanya sisi.
“jangan bilang lo jadian sama Tristan??” Tanya agy.
“iya gue sekarang sudah jadian sama Tristan, gue nggak mau bikin sakit hatinya” jawab gue.
“ciiee… PJ dong???”sahut jimmy.
“apaan tuh PJ” Tanya Tristan.
“PJ itu singkatan dari pajak jadian, artinya orang yang jadian harus traktirin temen dekatnya”jawab sisi.
“oke gampang nanti gue traktirin lo semua tapi bukan sekarang”ujar Tristan sambil tersenyum.
“iiihh parah kalian semua, udah nanti gue aja yang trakririn kalian semua” jawab gue.
“tan udah nggak usah nanti uang lo habis”ucap gue ke Tristan.
“udah nggak apa-apa kok, simpan aja uang lo nanti habis gimana??”jawab Tristan menatap mata gue.
“hey jadinya gimana nih, kapan mau traktiran??” ujar shella.
“hhmmm besok aja, gue juga udah mendingan kok sekarang”jawab gue.
“ yang bener lo udah mendingan??” Tanya Tristan.
“iya” jawab gue dengan senyum manis.
“oke-oke gue tunggu yah” ujar sisi.
“hey kalian berdua yang baru jadian, masa ngomongnya pake gue- lo??,gue aja sama jimmy bilangnya pake aku-kamu atau sayang”sahut shella.
“ganti tuh gue-lo jadi aku-kamu atau sayang kek, baby kek”sahut sisi.
“apaan sih lo tuh si!” jawab gue.
“oke!...” ucap Tristan.
                Seperti biasa setiap malam keempat sahabat gue makan malam di rumah gue, tapi sekarang sudah beda, karena malam ini bertambah satu orang yang makan malam di rumah gue yaitu Tristan. Makan malam pun selesai, tiba-tiba Tristan mengingatkan gue makan obat.
“lov kamu jangan lupa makan obatnya, nanti kamu sakit lagi”ucap Tristan menatap mata gue.
“iya aku nggak akan lupa kok”jawab gue dengan tersenyum.
“nah gitu dong, pake aku-kamu kan terdengar enak, dari pada gue-lo terdengar asing banget”ujar sisi.
                Tiba jam 10 malam, keempat sahabat gue pun pulang dan Tristan pun ikut pulang soalnya sudah kemalaman. Setelah mereka pulang gue langsung ke kamar dan seperti biasa curhat di buku diary gue.
Dear diary,
lova senang banget, sekarang gue udah nggak di panggil cewek cantik tapi jomblo..
karena gue udah punya pacar baru namanya Tristan, orang yang gue kenalin ke lo waktu itu.
Dear,apakah mungkin Tristan akan selalu di samping gue, atau sebaliknya??
Dear, waktu gue dengar kakaknya Tristan memiliki penyakit yang sama sama gue, hati gue sebenarnya nggak bisa menerima dia, gue takut dia sedih yang ke dua kalinya, tapi mau gimana lagi gue merasa nggak enak sama dia.
Dear,
Lova kangen banget sama mama dan papah apakah mereka sudah tak sayang sama lova??
Gue ingin banget seperti orang lain yang selalu ada mama dan papahnya di sampingnya.
Dear sudah dulu yah besok kita lanjutin lagi, good night. Muuaacchh :*…
####
#Sekolah lagi..
                 pun tiba,seperti biasa lagi gue bangun pagi untuk berangkat ke sekolah, dan setelah gue mandi, lalu berpakaian, dan memakai sepatu  gue pun langsung cabut kesekolah, tapi sebelum cabut gue minum susu dulu supaya sehat,itu kata-kata dari bi inem. Sesampai sekolah seperti biasa gue selalu menyapa temen-temen gue dengan gembira.
“pagi guys” sapa gue dengan tersenyum manis (hhuueekk).
“pagi pretty girl sayang” jawab Tristan.
“lov pinjam ipad lo sih! Gue mau buka twitter nihJ”ujar shella.
“ambil nih di tas gue” jawab gue,sambil menaruh tas.
“oke masih cantik” ucap shella sambil menyolek pipi gue.
“apa sih shell”jawab gue. Gue pun langsung pergi ke luar kelas, karena di depan kelas ada Tristan di luar kelas.
“lov gue sampai lupa, kalau kita udah pacaran,masa kira belum tukeran no handphone??” Tanyanya.
“oya nih no handphone gue.”jawab gue sambil mengeluarkan handphone dari kantong baju.
“gue miss call yah” ujarnya.
“iya, oke masuk nih” jawab gue, sambil melihat handphone gue.
“lov lo punya ipad??”tanyanya.
“iya emang kenapa??”jawab gue.
“kita kan bisa video call, dari pada smsan ??”tanyanya.
“iya juga sih” jawab gue  mengerutkan dahi.
####
#Putus..
                Sudah nggak terasa gue pacaran dengan Tristan hampir 2bulan tanpa ada hal-hal aneh antara gue dan dia. Tapi di akhir ini hubungnya menjadi renggang. Di hari minggu, hari libur gue pun datang ke rumahnya.
“permisi..” sapa gue sambil mengetuk pintu rumahnya.
“iya, ohh nak lova,, ada apa nak lova ke mari??” sahut bi izah pembokatnya Tristan. sambil membuka pintu.
“lova ingin main aja ke mari bi, ada tristanya??” Tanya gue.
“ada di kamarnya”jawab bi ijah.
“boleh lova masuk bi??”Tanya gue dengan tersenyum.
“boleh kok nak lova masuk, tapi bentar yah bibi panggil tuan Tristan,silahkan non duduk aja dulu.”jawab bi ijah dengan balasan senyum.
“terima kasih bi ijah”ucap gue.
“iya sama-sama” jawab bi ijah kembali.
                Bi ijah pun memanggil Tristan di kamarnya. Beberapa menit bi ijah panggil, Tristan pun datang dengan muka mengantuk.
“what's here??” tanyanya dengan jutek.
“yah, Cuma pengen ngomong sesuatu..”jawab gue.
“sebentar aku mau ambil minum dulu”ucapnya memotong pembicaran gue.
“aku tunggu disini”jawab gue. Dia pun pergi ke dapur mengambil minum. Beberapa menit dia pun kembali dengan membawa 2 gelas berisi air.(yah masa berisi batu wkwwkwk).
“minum dulu” ucapnya sambil memberi minum.
“oya tadi mau ngomong apa pretty girl”Tanyanya.
“makasih, aku disini cuman pengen ngomong sama kamu” jawab gue.
“Kenapa akhir ini kamu berubah?? Setaip aku hubunngin lewat telepon,lewat video call, dan lewat sms pun kamu nggak pernah membalasnya” Tanya gue dengan cemberut.
“oh…The problem you have here”jawabnya dengan gampang.
“yes”  ucap gue.
“I’m sorry, tadi aku lagi tidur”jawabnya dengan simple.
“kalau kamu tidur, kenapa kemarin aku hubungin, juga nggak di angkat??kamu mau bilang kalau kamu tidur lagi??”Tanya gue dengan kesel.
“sorry, kemarin aku mau angkat, tapi my handphone low batt”jawabnya dengan menatap mata gue.
“oohh okey where your mobile phone?” Tanya gue dengan melirik matanya dengan sini.
“What will you do with my phone”Tristan pun balik bertanya
“yah suka-suka ku dong”jawab gue.
                Gue pun langsung mengambil handphonenya di depannya. Gue pun melihat semua isinya, sebelum gue melihat Tristan pun merampasnya dari tangan gue.
“kamu tuh ngapain sih!!”ketusnya sambil merampas hpnya dari tangan gue dengan kasar.
“kamu kenapa marah, nggak seperti biasanya??”Tanya gue.
“aku nggak marah, aku nggak mau punya pacar orangnya nggak sopan”jawabnya dengan keras.
                Setelah dia bicara seperti itu hati gue jadi sakit. Sampai segitunya kah dia bicara?.
“ohh kamu nggak mau punya pacar yang nggak tau sopan, tapi kan aku udah bilang ke kamu tadi sebelum aku ambil handphone mu”ucap gue dengan kesel.
“iya, aku nggak suka cewek nggak tau sopan santun, tapi kan aku belum kasih izin”jawabnya dengan marah-marah.
“trus menurut kamu aku cewek yang nggak tau sopan santun??”Tanya gue dengan kesel.
“iya kamu itu cewek nggak tau sopan santun!!” jawabnya dengan keras.
“oke kalau begitu, JANGAN HARAP HUBUNGIN AKU LAGI DAN TEMUI AKU LAGI” ujar gue sambil keluar dari pintu rumahnya.
                Gue pun langsung cabut pergi dari rumahnya, ntah gue bingung gue harus pergi kemana?? Gue nggak mau membebanin ke 4 sahabat gue. Setelah gue berpikir gue pun pergi ke sebuah taman kota, mungkin disitu hati gue jadi tenang. Sesampai di taman kota gue pun mengeluarkan diary yang selalu gue bawa kemana pun gue pergi.
Diary,
Gue nggak sangka banget kalo Tristan segitunya sama gue, omongannya tak seperti biasanya dan ini pertama kalinya dia berbicara seperti itu.
Dia paling benci sama cewek yang nggak tau sopan santun, sampai-sampai menyebut gue cewek nggak tau sopan santun,.
Diary andaikan lo hidup tidak dalam buku, mungkin lo orang yang paling sayang sama gue,karena setiap gue curhat lo selalu mendengarkan curhatan gue.
Diary,
Apakah tadi itu aku salah, sampai di bilang “kamu cewek nggak tau sopan santun” padahal sebelumnya aku sudah meminta izin..
Apakah mungkin takdiirku sebagai cewek cantik tapi jomblo..
                Gue pun menulis diary dengan menangis sakit hati. (siapa coba cewek yang nggak sakit hati di bilang kaya gitu). petang pun tiba, gue pun nggak berani untuk pulang tapi mau bagaimana lagi? Gue kasihan dengan bi inem dam om ujang pasti mereka bingung mencari gue. Dan akhirnya gue pun  pulang ke rumah.
                Sesampai di rumah gue pun langsung masuk kedalam rumah walaupun mata gue masih mengeluarkan tetesan air mata. Saat gue jalan menuju kamar bi inem pun memanggil gue.
“non lova abis dari mana tadi nak Tristan kemari mencari non dengan cemas”ujar bi inem di belakang tubuh gue.
“tadi cuman nyari angin aja kok bi” jawab gue sambil menghentikan tangisan.
“non kok menangis? Kenapa??”Tanya bi inem.
“nggak apa-apa kok bi, bi nanti kalo ada yang cariin bilang aja lovanya nggak boleh di ganggu” jawab gue sambil lari ke kamar.
                Sampai di kamar gue pun langsung mengunci kamar dan mandi buru-buru karena gue nggak boleh mandi lewat jam 6 sore. Tapi mau gimana lagi sekarang udah jam 7 malam, kalo gue nggak mandi badan gue langsung lengket. Setelah gue mandi gue pun langsung duduk di jendela kamar sambil melihat bulan.
“bulan, cuman kamu yang menemani lova disini, lova sedang merasakan sakit di hati, karena mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh Tristan”ucap ku dengan mengeluarkan air mata dan melihat indahnya malam.
“kenapa semua orang didunia ini yang gue sayangi sampai segitunya ke gue, pertama mama dan papa dan sekarang Tristan”ucap ku kembali dengan mata bengep.
“tuhan apa yang terjadi pada ku?? Kenapa hidup ini tidak adil??”tanyaku dengan menangis histeris.
                gue pun langsung duduk di tempat tidur dan bersandar di tembok, lalu gue pun mendengar suara Tristan datang  sepertinya sedang  berbicara ke bi inem.
“maaf bi, lovanya udah datang belum?? soalnya saya udah mencarinya ke mana-mana dan menghubunginya handphonenya di off”Tanya Tristan ke biinem dengan cemas.
“udah kok nak tadi jam7 malam, tapi bi inem heran lova pulang sambil menangis??”jawab bi inem dan kembali bertanya.
“ohh syukurlah, saya cemas bi sama lova, tadi saya habis berbicara kasar samanya” ujar Tristan.
“maaf yah nak,  tolong ini mah jangan terlalu kasar ke non lova, bibi nggak mau dia sakit , bibi nggak mau penyakitnya kambuh”jawab bi inem dengan sedih.
“apa maksud bi inem?? Takut penyakitnya kambuh??”Tanya Tristan dengan kaget.
“iya, non lova dari kecil punya penyakit”jawab bi inem dengan sedih.
“emang lova punya penyakit apa bi??”tanyanya dengan cemas dan sepertinya Tristan menangis.
“nonn…nonn lova punya penyakit sirosis hati”jawab bi inem dengan sedih.
“ya tuhan jadi selama ini lova mengidap penyakit yang sama seperti kakaku, kenapa selama ini lova nggak pernah bilang??”tanyanya sambil mengeluarkan air mata.
“lova itu nggak mau semuanya jadi kasihan melihatnya, dia itu ingin banget jadi anak yang sehat.”jawab bibi dengan tabah.
“jadi lovanya ada dimana bi sekarang?”tanyanya.
“lova ada di kamarnya, tapi lova lagi nggak mau di ganggu” jawab bi inem melarang Tristan.
                Setelah berbincang-bincang sama bi inem, Tristan pun lari menuju kamar gue,dan dia pun datang dan mengetuk pintu kamar gue.
“lova sayang buka pintunya dong”ujarnya sambil mengetuk pintu kamar.
“lova sayang buka pintunya dong”ujarnya sambil mengetuk pintu kamar..
“ngapain kesini??”Tanya ku sambil menangis.
“lova maafin aku, dengan perkataan ku tadi pagi”ujarnya dengan mengetuk pintu kamar.
“bener katamu, I do not know her manners!!” jawab ku dengan menangis dan memeluk bantal guling.
“I’m sorry, I had more emotion” ucapnya dengan cemas.
“dengar kataku tadi pagi, JANGAN PERNAH HUBUNGI KU DAN TEMUI KU LAGI!!!”jawabku dengan kesel.
“lov bukain dulu pintunya, aku ingin bicara baik-baik sama kamu”ujarnya sambil menangis.
“gue nggak akan buka pintu ini sampai kapan pun” jawab gue sambil turun dari tempat tidur dan berdiri di balik pintu. Saat gue berdiri kepala gue terasa kunang-kunang semua terasa berputar-putar. Setelah gue bicara Tristan pun tak kembali membalasnya, sepertinya dia sudah pergi. Namun, berapa menit kemudian ada seorang yang membuka pintu ini dengan kunci ganda. Dan pintunya pun berhasil di buka oleh Tristan.
“lova aku minta maaf, bi inem udah cerita semuanya tentang kamu.”ucapnya sambil memeluk gue dengan erat. “ada apaan nih???”sahut agy muncul ke kamar gue dan sahabat gue.
“lov, lo kenapa?? Muka lo pucat??” Tanya shella.
“mendingan kalian semua keluar dari kamar gue, dan sahabat guekalau mau makan bilang aja sama bi inem!!” jawab gue dengan kesel.
“oke”jawab sisi.
“aku nggak akan keluar dari kamar ini sampai kamu memaafkan aku!!” ucap Tristan dengan memegang kedua tangan ku.
“ada apaan nih kok minta maaf?? Wahhh… lo apain sahabat gue bule”ujar jimmy dengan menatap tajam mata Tristan.
“awas lo yah buat hati lova sakit, gue tabok loh!!”ujar agy yang ingin menonjok muka tristan.
“mendingan kalian semua keluar dari kamar gue, gue pengen menyendiri”ucap gue Sambil memegang kepala yang mau pecah.
“taa…taa…pii lov??”jawab Tristan. Dan saat gue mau menutup pintu BRUUKK!!! Gue pun jatuh pingsan dan gue pun langsung dilarikan ke rumah sakit milik orang tua Tristan.
###
#Rumah sakit..
                Pagi pun tiba, gue pun baru sadar dan Tristan pun ketiduran menemani gue sampai gue sadar, dan dia memegang erat tangan gue.
“aduuuhhh kepala gue sakit banget” sadar gue sambil melepas tangan gue dari genggaman tangannya. Saat gue lepas tangan gue dari genggamannya Tristan pun terbangun.
“lov, kamu udah siuman??”ujarnya dengan mengelus kepala gue.
“aku ada dimana??” Tanya gue.
“kamu ada di rumah sakit”jawabnya.
“emang aku kenapa??”Tanya gue.
“tadi malam kamu pingsan, waktu kamu mau tutup pintu kamar mu”jawabnya.
“nah kamu ngapain disini???”Tanya gue.
“aku disini temenin kamu sampai siuman”jawabnya dengan cemas.
“astaga Tristan segitu sayang dan cintanya  sampai menunggu gue siuman”dalam hati gue dengan menatap matanya.
“tan mending kamu keluar dari sini, sebelum kesabaran aku habis!!!” ucap gue menyuruhnnya keluar.
                Tristan pun mengalah dan keluar dari kamar rumah sakit ini, dan dia berjalan dengan menundukan kepala. Tapi mauu dia apain lagi, hati gue udah sakit mendengar kata-katanya waktu itu.
“selamat beristirahat, cepat sembuh yah my pretty girl”ucapnya  dengan perlahan keluar dari ruang kamar yang gue tempati.
                Setelah Tristan pergi, datang seorang dokter cantik sepertinya orang luar negri. Dan beliau memeriksa gue perlahan-lahan.
“good morning”ucap seorang dokter cantik.
“morning dokter” jawab gue dengan lemes.
“kamu bernama lova yah??” Tanya dokter cantik tersebut.
“iya dokter, dokter namanya siapa??”jawab gue, dan berbalik Tanya.
“Saya dokter pricilla spesialis penyakit dalam, dan spesialis hati” jawab dokter cantik dengan tersenyum.
“ohh..” jawab gue singkat.
“kamu pacarnya Tristan yah??” Tanya dokter Pricilla.
“loh kok dokter tau namanya??”balik Tanya.
“iya yang tadi itu anak dokter” jawab dokter tersebut.
“apa?? Tristan anak dokter??”Tanya gue dengan bingung.
“yes” jawab dokter Pricilla.
“tapi saya dan Tristan  sudah putus dok”ujar gue.
“iya saya juga tau, semalam Tristan sudah bilang kepada saya,tapi Tristan merasa bersalah sama kamu cantik”ujar dokter Pricilla.
                Sudah tidak terasa 5 hari gue berada dirumah sakit sendirian, sudah 5 hari gue nggak melihat batang hidung Tristan. Dan dokter Pricilla pun masuk seperti biasa beliau selalau memantau keadaan gue.
“hay cantik, keadaan mu mulai membaik, besok kamu sudah boleh pulang”ujar dokter cantik
“terima kasih dok, oya dokter Tristan kemana yah?? Kok sudah 4 hari lova tidak melihatnya??” Tanya gue dengan bingung.
“oya, Tristan sudah 4 hari pergi ke paris, katanya dia mau sekolah di sana saja. Waktu itu sih dia mau pamit ke kamu, tapi kamunya sedang tidur lelap, jadi dia Cuma kasih surat ini ke kamu”jawab dokter dengan memberi selembar kertas yang ada di dalam amplop.
“apa karena waktu itu lova putusin dan usir Tristan ??”Tanya gue dengan cemberut.
“entah saya juga kurang tau”jawab dekter sambil menggelengkan kepala.
“yaudah kamu istirahat dulu, nggak usah di pikirkan lagi masalahnya” ucap dokter prisila, dokter prisilla pun keluar bersama 2 suster. Setelah keluar gue pun membaca surat dari Tristan.
Hay lova,
Maafin aku yah,aku bukan cowok yang baik-baik dan bukan cowok yang setia.
Mungkin kalo kamu membaca surat ini, aku sudah berada di paris, aku memutuskan kembali ke asal ku yaitu paris, karena aku nggak mau ini kembali terjadi  kepada lo.
Lova,.. sebenarnya aku sayang dan cinta banget sama kamu tapi mungkin ini bukan takdir bagi kita berdua.
Oya maafin aku yah, tentang perkataan yang membuat hati kamu sakit, aku nggak akan pernah lupa dengan omongan aku “dasar cewek nggak tau sopan santun”. Karena itu bukanlah kata yang enak di dengar buat kamu, sekali lagi maafin aku yah, dengan perkataan aku waktu itu, makasi juga lo udah menjadi bagian dalam hidup gue di masa lalu. I love you lova .. semoga kamu cepat sembuh yah
                Setelah gue membaca surat dari tristan, mata gue langsung mengeluarkan air mata,karena gue merasa bersalah juga sama Tristan.
####
#suprise,,    
                Pagi pun tiba, gue pun di bolehkan pulang kerumah, karena sudah membaik,sebelum gue di perbolehkan pulang, ke 4 sahabat gue yang sedikit nyebelin, tapi kocak-kocak  pun datang.
“hy lov, udah siap belum pulang?”ucap shella,
“sudah dong, lagian gue bosen  disini!”jawab gue.
“oke bentar gue urus administrasi dulu yah”sahut agy.
“oke “jawab gue dengan singkat.
“oya Tristan kemana??” Tanya sisi dengan bingung.
“Tristan sudah kembali ke paris?”jawab gue dengan muka sedih.
“What keparis!!, wah tuh anak ceweknya lagi sakit, malah enak-enakan”ucap sisi.
“bukan si” jawab gue, gue pun belum selesai bicara sisi pun memotong pembicaraan  gue.
“udah lah lov, cowok kaya gitu mah nggak usah di ladenin”ucap sisi.
“si  gue belum selesai bicara” ketus gue.
“emang lo mau  ngomong apa sih”tanyanya.
“sebenarnya gue sama Tristan udah putus 5 hari yang lalu” jawab gue dengan sedih.
“what!! Kok bisa, jangan bila gara-gara kemarin yah”ucapnya.
“bukan, yah mungkin gue sama Tristan nggak cocok aja”jawab gue dengan bebohong.
“trus Tristan ngapain ke paris” Tanya shella.
“dia ingin kembali kerumahnya karena kangen sama temen –temennya” jawab gue dengan berbohong kembali.
                Lalu agy pun datang sehabis mengurus administrasi rumah sakit.
“ayo kita pulang” ucap agy dengan gembira.
“ayo, udah nggak sabar nih, kangen sama rumah, bi inem da nom ujang juga”sahutku.
                Akhirnya gue pulang dari rumah sakit, gue pun di jemput dan di antarkan oleh ke4 sahabat gue yang paling baik, selama 35 menit menempuh perjalanan cukup jauh dari rumah sakit ke rumah  pun sampai juga dan turun dari mobil yang gue tumpangi.
“surprise!!” ucap semua orang yang telah menunggu gue pulang dari rumah sakit. Gue pun senang dan tersenyum bahagia melihat semua ini. Gue pun merasa seperti putri yang sudah lama tidur dan baru bangkit kembali dari tidur panjangnya.
“ahhh, makasi sahabatku” ucapku sambil memeluk ke4 sahabat gue.
“iya sama-sama cantik” jawab sisi dan shella.
“bi inem makasi atas semuanya” ucapku sambil memeluk bahagia.
“om ujang makasi yah “ ucap ku dengan memeluk on ujang.
“iya sama-sama non lova”jawab bi inem da nom ujang dengan kompak.
“oya non, kami semua punya kejutan lagi” ucap bi inem dengan tersenyum.
“apaan bi!!”jawab ku dengan penasaran.
“non lova harus tutup mata dulu” ucap biinem.
“kenapa harus tutup mata??”jawab gue semakin penasaran.
“kan biar surprise” sahut sisi.
                Gue pun langsung menutup ke dua mata gue dengan sehelai kain. Dan gue pun hanya mendengar suara hitungan.
“1…2…3…surprise!!”ucap semuanya. Lalu gue pun langsung membuka kain yang menutupi kedua mata gue.
“hai apakabar mu cantik”ucap seorang wanita.
“kamu siapa??”Tanyaku.
“masa lova lupa ini mama mu”jawab seorang wanita yang mengaku mama.
“what!!! Mama, ini nggak mungkin!!”jawab ku dengan tak percaya.
“hy lova kamu masih inget ini siapa??” sahut serang lelaki dari dalam rumah.
“emang om siapa??”jawab gue dengan bingung.
“ini papa sayang”jawab seorang lelaki tersebut.
“what!!! Ini ada apa?? Nggak mungkin papa dan mama udah lama mati”ketus gue dengan kesel.
“oya lova ini adik mu dia bernama claudia grace chaelin“ucap seorang lelaki yang mengaku seorang bapak.
“what adik!!! Nggak mungkin!!! Oya kalau gue anak kalian, kenapa kalian 5 tahun nggak pernah kasih kabar??”bentak gue.
“sayang, maafin mama dan papa. Sebenarnya kami ini mau membuat kejutan buat kamu. Dan selama ini mama dan papa selalu hubungin kamu, tapi kamu selalu nggak ada di rumah, trus kamunya lagi tidur”ucap seorang ibu yang mengaku sebagai mama.
“nggak mungkin!!! Kalo emang kalian hubungin lova, kenapa setiap lova hubungi selalu sibuk??”Tanya gue dengan kesal.
                Lalu gue pun lari ke kamar dan gue pun langsung mengambil diary gue dan gue pun langsung menulis dan curhat  kepada diary.
Diary,
Apa maksud ini??
Gue nggak ngerti, kemarin gue putus sama Tristan trus gue ditinggalin sama Tristan, sekarang dia sudah pergi, dia sudah kembali ke paris dan tak akan kembali ke Indonesia..
Dan sekarang kenapa muncul ada yang mengaku jadi orang tua gue, kalo emang mereka orang tua gue, kenapa selama ini mereka nggak pernah kasih kabar sudah 5 tahun mereka nggak pernah hubungin gue.
Hati gue menjadi sakit, andaikan Tristan masih disini pasti dia yang temenin gue kalo lagi sedih…
Ngebayangin Tristan jadi keinget waktu pertama kali gue ketemunya.
Diary,..
Lo kenapa harus jadi buku?? Kenapa lo nggak jadi manusia, kalo lo jadi manusia lo pasti orang yang selalu gue sayang.
                Setelah menulis diary gue pun langsung tidur. Sore pun tiba, tiba-tiba ada suara ketukan pintu.
“tokk…tokk.tokkk…kak lova ini grace”ucap serang anak kecil sambil mengetuk pintu.
“hah… ngapain lo kesini??”ketus gue dengan nada keras.
“kak.. maafin mama dan papa, kakak nggak boleh benci sama orang yang melahirkan kakak, itu kata ibu guru grace”ucap anak kecil yang bernama grace.
“gue nggak akan maafin mereka, gue benci sama mereka, disaat gue sakit, mereka nggak pernah hubungin dan menanyakan kabar gue. Dan lo anak kecil nggak usah jadi malaikat kecil disini, mendingan lo pergi dari depan pintu kamar gue” ketus gue kembali.
“non lova makan malam dulu, nanti sakit lagi”sahut bi inem sambil mengetuk pintu kamar.
“lova masih kenyang bi”jawab gue.
“yang bener??”Tanya bi inem.
“bener bi” jawab gue.Semalaman gue mengurung diri.
###

#kawan lama..
                Pagi pun tiba, gue pun terbangun mendengan suara ketukan pintu dan pagi ini gue melakukan check up di rumah sakit orang tuanya Tristan.
“non lova bangun, ayo kita kerumah sakit kemarin kan dokter Pricilla bilang kalo lova besok harus check up”ucap bi inem di depan pintu kamar.
“hah.. iya bi lova udah bangun, ini lova mau siap-siap dulu, soalnya baru bangun”jawab gue. Setengah jam kemudian gue pun keluar dari kamar.
“bi ayo”ucap gue.
“maaf non, bi inem sedang sibuk, non sama mama dan papa non aja”jawab bi inem.
“ayo sayang kita berangkat”ucap mama.
“what!! sama dia??”ucap gue.
“iya kamu sama mama dan papa”jawabnya.
“lova nggak mau, mendingan di batalkan saja”ketus gue.
“maksud mu??”tanyanya.
“maksud gue, gue nggak mau kalo pergi sama kalian, gue maunya sama bi inem”jawab gue dengan melotot.
“okey, bi inem yang antar kamu, tapi mama dan papa akan ikut”ucapnya
“okey boleh,tapi gue nggak mauu satu mobil sama kalian”ketus gue.
                Gue pun berangkat menuju rumah sakit untuk check up, sesampai di rumah sakit gue pun langsung menemui dokter cantik itu di ruangannya.
“hay dokter cantik”ucap gue sambil tersenyum.
“hay lova apa kabarmu??”jawabnya dengan tersenyum bahagia.
“kabar lova sehat dok, oya dok kabar Tristan bagaimana??”Tanya gue.
“hmmm… Tristan sehat-sehat aja kok”jawabnya.
                Tiba-tiba orang tua gue pun masuk kedalam ruangan dokter Pricilla.
“permisi, maaf apa bener ini ruangan dokter Pricilla??”Tanya papa.
“iya bener, saya dokter Pricilla”ucap dokter sambil berjabatan tangan.
“saya papa nya lova”ucap papa.
“permisi” ucap mama.
“hy kamu chelin kan??”ucap dokter Pricilla sambil mengerutkan dahinya.
“iya saya chelin, sepertinya saya pernah liat dokter tapi dimana yah??”Tanya mama.
“iya-iyalah, masa kamu nggak kenal saya?? Saya temen dekat mu waktu smp sampai sma”jawab dokter Pricilla.
“astaga kamu Pricilla?? Apa kabar mu??”Tanya mama ke dokter Pricilla.
“baik”jawab dokter Pricilla dengan singkat.
“sejak kapan kamu balik ke Indonesia??”Tanya mama kembali.
“kira-kira 4 tahun yang lalu, yah semenjak papi saya meninggal” jawab dokter Pricilla dengan sedih.
“astaga, gue turut berduka cita yah”ucap mama dengan tersenyum.
“oh ya,ternyata lova anak kamu??”Tanya dokter Pricilla.
“iya lova anak saya priss” jawab mama.
“wah saya sampai nggak sangka loh” ucap dokter Pricilla.
                Setelah mama dan dokter Pricilla berbincang-bincang tentang pertemanan masa lalunya, gue pun merasa kesel dan marah karena di kacangin.
“sebernarnya yang perlu disini itu siapa??”ketus gue dengan kesel.
“astaga sampai lupa, maafin mama yah”jawab mama dengan kaget.
“oya priss gimana keadaan anak saya??”Tanya mama.
“oya chell.. di rumah sakit ini peralatan yang di perlukan untuk lova kurang lengkap”jawab dokter Pricilla. Pembicaraan dokter Pricilla pun langsung di potong oleh mama.
“maksud mu??”Tanya mama.
“saya belum selesai bicara chell.. kamu tuh kebiasaan dari dulu kalau orang lagi bicara jangan di potong”jawab dokter Pricilla.
“maaf priss” jawab mama sambil tersenyum.
“jadi gimana kalau kita bawa lova ke paris, soalnya di sana ada prof.dr switch beliau ahli dalam penyakit kanker hati dan beliau adalah kakak dari suami saya”ucap dokter prisilla.
“what! Maksud dokter lova pindah keparis??”Tanya gue dengan kaget.
“iya lova cantik, nanti kamu tinggal di rumah dokter dan disana Tristan yang menjaga kamu”jawab dokter Pricilla dengan lembut.
“trus gimana sekolah lova disini??”Tanya gue kembali dengan kebingungan.
“yah nanti dokter yang mengurus sekolah kamu disana, nanti kamu sekolah khusus orang Indonesia.
“emang ada tah dok??” Tanya gue kembali dengan bingung.
“ada, sekolahnya milik om nya tristan”jawab dokter dengan singkat.
“emang Tristan sekolah dimana dok??”Tanya gue kembali.
“Tristan kembali lagi ke sekolahnya yang dulu yaitu paris internasional school”jawab dokter Pricilla dengan tersenyum.
                Setelah gue check up dari rumah sakit milik dokter Pricilla atau maminya Tristan, gue pun diajak ke sebuah mall.
“lova main yuk ke mall”ucap mama.
“nggak ahh males”jawab gue dengan singkat.
“ayolah lova, mama mau beli oleh-oleh buat Tristan anak dokter Pricilla itu”ucap mama kembali.
“ohh yaudah, tapi nggak usah pake lama”jawab gue dengan jutek.
“ok..ok.. oya mama boleh Tanya sesuatu nggak ke kamu”ucap mama.
“mau Tanya apa??”jawab gue dengan sinis.
“kamu kenal sama Tristan anak dokter Pricilla??”Tanya mama.
“nggak usah kepo!”jawab gue dengan jutek.
“yaudah deh mama diem aja”ucap mama.
                Setelah bebrapa menit perjalanan gue pun sampai di mall Jakarta. Sesampai di mall pun mama menarik tangan gue kesana- kemari dan membeli banyak oleh-oleh.dan setelah selesai membeli oleh-oleh kami pun pulang kerumah, dan sesampai di rumah gue pun langsung masuk kekamar. Dan sesampai di kamar gue pun seperti bisa menulis diary.
Dear
Nggak sangka lova bakal ketemu Tristan nanti di paris.
Apa mungkin Tristan masih seperti dulu sudah hampir 2 bulan nggak pernah ketemu Tristan, jangan kan ketemu, teleponan aja nggak pernah.
Pokoknya sampai di paris gue harus minta maaf sama Tristan karena sudah gue bentak-bentak , gue usir dan nggak mau menerima maafnya.
Katanya tinggal 2 hari lagi lova di sini, lova akan keparis… tapi lova pasti kangen banget sama shella, sisi, agy, dan jimmy karena mereka sudah gue anggap saudara dekat.
###
# mama..
Belum selesai gue menulis diary tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari pintu kamar gue.
“lova..lova,… mama boleh masuk nggak??”ucap mama sambil mengetuk pintu.
“bentar..”jawab gue sambil menyembunyikan diary. Setelah diary gue disembunyikan di balik bantal, gue pun membuka pintu kamar.
“ada apa?”Tanya gue dengan jutek.
“mama boleh masuk” Tanya mama.
“yaudah, emang ada apa”jawab gue dengan jutek.
“mama sudah tau tentang kamu dengan Tristan”ucap mama.
“maksudnya??”Tanya gue dengan bingung.
“iya kamu sama Tristan dulu pacarankan? Trus kamu putus karena di bilang “cewek nggak tau sopan santun” dan ketika Tristan meminta maaf kamu malah mengusirnya”jawab mama.
“yaudah kalau sudah tau mau ngapain lagi disini” ucap gue dengan jutek.
“lova segitu marahnya kamu mama dan papa?”Tanya mama dengan sedih.
“nah tuh tau”jawab gue dengan singkat.
“lova maafin mama, mama dan papa janji nggak akan mengulanginya” ucap mama dengan singkat.
“seenaknya minta maaf sekarang, nah dulu kemana aja nggak pernah ingat sama anaknya di rumah dan nggak pernah  kasih kabar”ketus gue dengan keras.
“jadi kamu mau apa sekarang nak, mama akan turutin kemauan mu sampai puas”jawab mama dengan sedih.
“lova sih maunya hmmmm…. Lo Keluar Dari Kamar Gue!” jawab gue dengan keras.
                PLAKK… sebuah tamparan dari mama ke pipi gue. Pipi gue pun langsung memerah dan sakit sekali rasanya ketika seorang ibu kandung menampar anaknya sendiri.
“astaga tangan ku”ucap mama sambil memegang tangannya.
“lova nggak sangka apa mungkin ibu kandung menampar anaknya??”Tanya ku sambil menangis dan memegang pipi.
“apa mungkin seorang ibu yang pergi sekian lama dan datang kembali cuman untuk menampar anaknya saja”ucap gue dengan sedih.
“lova benci ini semua!!”ucap gue kembali dengan keras. Lalu mengambil tas dan langsung cabut pergi.
“lova maafin mama, mama khilaf”jawab mama sambil menarik tangan gue.
“lepasin tangan gue”ucap gue sambil membantah tangannya. Setelah itu gue pun pergi kerumah sisi mungin disana mereka bisa menghibur gue. Dan akhirnya gue pun sampai di depan rumah sisi ternyata dirumah sisi ada agy yah seperti biasa pasti pacaran.
“sisi…sisi..”ucap gue sambil mengetuk pintu rumahnya. Bebrapa detik kemudian sisi dan agy pun keluar.
“astaga lov, kok lo menangis, kenapa??” Tanya sisi dengan cemas.
“lo sakit lov??”Tanya sisi sambil memegang hening gue.
“agy gue nggak sakit kok, si.. gue mau curhat sama lo”jawab gue sambil memeluk sisi.
“yaudah kita ceritanya di kamar gue aja”ucap sisi sambil menarik tangan gue.
“oya gy, lo panggilin jimmy sama shella dong” ucap gue sambil menyuruh agy. Setelah gue menyuruh agy gue dan sisi pun masuk ke kamar sisi.
“nah lo mau ngomong apa?”Tanya sisi.
“gue nggak sangka tadi mama gue menampar pipi gue”ucap gue dengan menangis dan memeluk sisi.
“kok bisa” jawab sisi dengan singkat.
                Gue pun curhat sama sisi, ternyata sisi  sahabat gue yang paling baik, sisi selalu menghibur gue kalo gue sedang sedih dan dia yang selalu mencari jalan keluar setiap gue punya masalah.
“makasih yah sii.. lo tuh sahabat gue yang paling baik”ucap gue sambil memeluk erat sisi.
“yaudah mungkin nyokap lo lagi nggak sadar waktu nampar lo”jawab sisi dengan tersenyum.
“hy sisi… hy lova..”ucap shella yang tiba-tiba datang.
“aduh lo tuh bikin jantungan aja shell”jawab sisi.
“sahabat ku sini geh semuanya gue pengen ngomong sesuatu ke kalian semua”ucap gue.
“emang lo mau ngomong apa??”Tanya shella.
“2 hari lagi gue bakalan pindah keparis, gue disana untuk berobat karena dokter Pricilla nggak bisa menangani gue disini, jadi di sana gue berobat sampai gue bener-bener sembuh”ucap gue dengan sedih.
“what! Lo mau ke paris, nah emang lo di sana sama bonyok lo?”Tanya sisi dengan kaget.
“entah gue geh bingung tapi katanya sih dnegar-dengar gue disana sama suster dan Tristan”jawab gue.
“ciee CLBK..”ejek jimmy.
“apaan sih jim.. mana mungkin lah, lagian Tristan disana sudah punya pengganti gue”jawab gue senyum-senyum sendiri.
“yaudah sukses yah buat berobat disana, jangan lupa kalo pulang ke sini bawa oleh-oleh dari sana yah”ucap sisi dengan tersenyum.
“ okey-okey”jawab gue dengan tersenyum.
                Di malam ini gue dan ke 4 sahabat gue merayakan kepergian gue, kami pun merayakannya dengan bakar ayam dan jagung di halaman rumah sisi.
###
#paris..
                Dua hari kemuadian.. gue pun siap-siap untuk berangkat ke paris tepat jam 09 pagi pesawat yang gue tumpangi akan berangkat. Jam 06 pagi ke empat sahabat gue datang keuntuk mengantar gue ke airport.
“non lova… udah siap belum”ucap bi inem sambil mengetuk pintu kamar gue.
“iya bi ini lova udah mau selesai kok”jawab gue dengan terburu-buru.
“non, bi inem tunggu di bawah yah”ucap bi inem.
“iya,oya bi temen-temen lova udah pada datang belum??”Tanya gue.
“udah non, mereka sudah datang dari tadi”jawab bi inem.
“ok bi lova sudah selesai nih”ucap gue sambil mengendong tas ransel kecil. Lalu membuka pintu kamar. Gue pun dan bi inem menuju ruang tamu, karena disana sudah ada ke empat sahabat gue.
“hey guys..”ucap gue dengan tersenyum.
“ciee yang mau ketemu mantan di paris”sahut sisi.
“apa sih lo tuh si”jawab gue dengan pipi memerah.
“jangan lupa yah kalo sudah sampai disana kabarin kita-kita,oya salamin juga buat Tristan disana”ucap agy.
                Tiba-tiba dokter Pricilla pun muncul dengan membawa seorang perempuan. tampangnya sih suster …
“hay lova …”ucap dokter Pricilla sambil memeluk gue.
“aih.. kok dokter datang kemari emang ada apa dok?”Tanya gue dengan bingung.
“oya dokter sampai lupa kemarin mau bicara sama kamu”jawab dokter Pricilla.
“emang dokter mau bicara apa??”Tanya gue kembali.
“gini, dokter waktu itu mau bilang kamu di sana di temenin sama suster ini, dia bernama selly, dia yang bakal temani kamu di paris”jawab dokter Priscilla sambil memegang tangan suster selly yang bakal menjaga gue di paris.
“ohh, makasi dokter”jawab gue dengan tersenyum manis.
“hay gue selly”ucap suster selly sambil mengulurkan tangan nya.
“hay… gue lova”jawab gue dengan tersenyum.
“yaudah ayuk kita berangkat sudah mau jam 8 tuh..nanti ketinggalan pesawat”ucap mama.
“lova nggak mau kalo lo yang anterin gue ke airport”jawab gue dengan kesel.
“ya ampun lova kamu masih kesel sama mama yah”jawab mama.
“iya gue kesel”jawab gue dengan kesel.
“yaudah mama dan papa nggak akan anterin kamu, tapi ijinkan adik mu grace ikut anterin kamu ke airport”ucap mama dengan sedih.
“okey cukup grace” jawab gue dengan kesel.
“ oya guys lo ikut kan anterin gue ke airport yah..” ucap gue ke empat sahabat gue.
“yah ikut dong”jawab ke empat sahabat gue dengan kompak.
                Akhirnya gue pun berangkat ke aiport, sesampai di airport ke empat sahabat gue memeluk gue dengan erat. Gue pun masuk kedalam ruang untuk menunggu keberangkatan. Nggak terasa akhirnya gue sampai juga di Charles de Gaulle Airport dengan menempuh waktu seharian di dalam pesawat.
“sus, kita sampa juga..”ucap gue sambil menghirup udara di paris.
“iya kita sudah sampai juga, gue geh cepek di dalam pesawat terus”jawab suster selly dengan tersenyum.
“oya kita naik apa nih ke rumah dokter Priscilla??”Tanya gue dengan bingung.
“kita naik mobilnya dokter priss”jawab suster sellyerna.
“hah?? Yang benar?? Emang lo tau mobilnya dokter priss”tanyaa gue kembali.
“yah saya tau lah… kan dulu saya juga tinggal di rumahnya dokter priss yang di paris”jawab suster selly.
“jadi lo tau dong sus,.. bahasa perancis”Tanya gue kembali.
“ya pasti tau lah…”jawab suster selly.
“oya tuh Tristan sudah menjemput kita”ucap suster selly.
“what?? Tristan…”jawab gue dengan kaget.
“iya Tristan siapa lagi”kata suster selly.
“Les marchandises que vous” ucap seorang petugas airport. (ini barang-barang anda)
“merci”jawab suster selly. (terima kasih)
                Gue dan suster selly pun keluar dari tempat mengambil barang. Kami pun langsung menghampiri Tristan yang sedang menunggu.
“hay Tristan” ucap gue sembil tersenyum malu.
“hay juga”jawabnya dengan cuek.
“ayo tan let’s go”ucap suster selly.
“vous revenir ici selly”jawab Tristan. (lo kembali lagi selly)
“oui, je suis de retour ici pour lova” kata suster selly. (ya, gue kembali ke sini untuk lova)
“oh..”jawab Tristan.
###
# lapar..      
                Gue pun merasa asing dan seperti orang yang tak tau apa-apa, karena gue nggak tau bahasa perancis, lalu gue dan suster selly masuk ke dalam mobil. Tristan dan suster selly duduk di depan dan gue duduk di belakang sendirian. Nasib… seperti orang beloonn…-_-
“suss.., gue laperr…”ucap gue sambil memegang perut.
“okey kita ke restaurant dulu,untuk sarapan pagi” jawab suster erna.
“tristan nous au restaurant pour le petit déjeuner première”kata suster selly ke Tristan. (Tristan kita ke restaurant dahulu untuk sarapan).“ok..”jawab Tristan dengan singkat.
                Akhirnya sampai juga di restaurant, cacing-cacing di  perut gue pun semakin bertarung..
Tristan pun langsung memesan kursi untuk 3 orang. Setelah memesan meja seorang pelayan pun datang menawarkan menu makanan.
“Mon message L'escargot”ucapnya sambil menunjuk daftar menu. (saya pesan L’escargot)
“Oui, vous commandez ce?”Tanya sorang pelayan. (iya, anda pesan apa?)
“Mon message Boeuf bourguignon”jawab suster selly (saya pesan Boeuf bourgignon)
“oui, vous commandez ce?”Tanya seorang pelayan ke gue. (iya, anda pesan apa?)
“hmm… ini” jawab gue dengan menujuk daftar menu. Gue pun bingung dan nggak mengerti bahasa perancis.
                Beberapa menit kemudian makanan yang di pesan  pun di antar ke meja makan. Gue pun mengicipi makanan yang gue pesan.
“huuueekkk… makanannya rasanya aneh” ucap gue sambil menutup mulut karena mual.
“ya ampun lova saya lupa, kamu pasti nggak suka makanan disini, karena bagi lo makanannya asing di lidah”jawab suster selly dengan cemas.
“ iya rasanya aneh, gue jadi nggak mood makan”ucap gue sambil menutup mulut.
“yaudah nanti saya masakin makanan di rumah aja”jawab dokter Priscilla.
                Akhirnya selesai juga menunggu Tristan dan suster selly sarapan pagi, tubuh gue pun lemes karena belum sarapan pagi. Setelah sarapan pagi kita pun langsung ke masuk kemobil Tristan dan melanjutkan perjalanan menuju rumah dokter priss.
“astaga lov, badan kamu panas. Pasti kamu laper banget yah??”Tanya suster selly dengan cemas.
“nggak kok gue merasa biasa aja, tapi emang gue laper banget”jawab gue sambil bersandar ke bahu suster selly.
“yaudah mendingan kepala lo di paha gue saja, biar lo bisa tidur. Keliatannya muka lo pucet banget”ucap suster erna sambil menyuruh gue tidur di panguannya. Gue pun tiduran di pangkuannya karena kepala gue di pijit sama suster selly.
“nih buat lo tadi sebelum gue ke airport gue beli roti dan susu dulu”ucap Tristan sambil menyetir mobil.
“makasi”jawab gue dengan singkat.
“yaudah lov lo duduk sarapan dulu pakai roti dan susu, nanti sakit lagi”ucap suster sellysambil membangunkan tubuh gue yang lemes. Perlahan-lahan gue pun memakan roti dan minum susu dari Tristan
###
#memberi kabar
                setelah gue sarapan tanpa sadar gue pun ketiduran dan saat gue bangun ternyata sudah jam 7 malam (busett… kebo..) dan gue pun berbaring di kasur dengan baluran selimut tebal.
“lova makan dulu yuk, tadi siang lo belum makan”ucap suster selly sambil membangunkan gue.
“yaudah, gue geh laper banget”jawab gue sambil bangkit dari tempat tidur.
“ayo kita ke meja makan” ajak suster erni. Gue pun langsung ke meja makan sesampai di meja makan gue pun langsung makan.
“oya Tristan mana sus??”Tanya gue dengan kebingungan.
“oya tadi Tristan pergi sama pacarnya, katanya sih mau main “jawab suster selly.
“what?? Tristan udah punya pacar, baru 3 bulan putus sama gue, ternyata udah punya pacar. Pantesan aja dari tadi cuek banget sama gue” ucap gue dalam hati.
“oya kira-kira dia pulang jam berapa??”Tanya gue.
“gue geh nggak tau, itu mah urusan dia” jawab suster erna.
“astaga lupa?”ucap gue dengan teriak.
“lupa apa??”Tanya suster selly.
“kasih kabar ke sahabat gue”jawab gue dengan panic.
“yaudah nanti aja habis makan, nanti sakit lagi. Oya.. jangan lupa minum obatnya dulu. Oyaa.. sekalian orang tua lo sudah lo kabarin kalo kita sudah sampai??”ucap suster selly.
“ogah aahh… lo aja sus yang kabarin, gue males ngobrol sama mereka”jawab gue dengan kesel.
“sus  gue ke kamar dulu yah, udah kenyang nih” ucap  gue sambil meninggalkan meja kamar dan langsung lari ke kamar.
                Sesampai dikamar gue pun langsung ambil ipad di tas ransel kecil gue, gue pun langsung menghubungi sisi terlebih dahulu melalui skype.
“haloo sisi…” ucap gue dengan tersenyum kangen lewat video call.
“hay lova, lo sudah sampai di paris??”Tanya sisi.
“yah sudah lah”jawab gue.
“oya gimana keadaan lo??”Tanya sisi.
“tadi sih ngedrop tapi sekarang sudah mendingan”jawab gue dengan tersenyum manis.
“kok bisa ngedrop? Emang lo habis ngapain??”Tanya sisi denang cemas.
“tadi pagi tuh perut gue laper, trus gue mampir ke restaurant, trus gue makan ternyata makanannya kurang enak”jawab gue.
“iya…iya.. lah nggak enak lidah lo kan lidah Indonesia, pasti rasanya beda”ejek sisi.
“kurang ajar lo si -__- oya di rumah lo ada siapa aja, kok ramai??”Tanya gue.
“ini ada jimmy, agy, dan shella.. mau gue panggilin tah… “jawab sisi.
“woy guys ada lova nih”ucap sisi sambil memanggil jimmy, agy, dan shella.
“hay lova..”ucap ke 4 sahabat gue dengan kompak.
“hay sahabat ku.. “jawab gue dengan senyum gembira.
“apa kabar??”Tanya gue.
“baik kok…oya gimana kabar Tristan disana??”Jawab shella.
“baik”jawab gue dengan singkat.
“ciiee… ditemenin sama mantan”ejek jimmy.
“apaan sih lo tuh jim, Tristan itu sifatnya beda banget sekarang”jawab gue.
“maksudnya beda kaya gimana??”Tanya jimmy.
“dia sekarang orangnya cuek, dia nggak mau peduli sama gue” jawab gue.
“oya kata sisi lo sempet sakit yah??”Tanya jimmy.
“iya.. tapi udah sehat kembali kok” jawab gue.
“yaudah jaga kesehatan lo yah di sana”ucap jmmy dengan tersenyum.
“oke”jawab gue dengan tersenyum.
                Nggak terasa skypepan sudah 2 jam. Gue pun langsung menutup video call dari sahabat gue. Setelah itu gue pun mengambil diary gue dan seperti bias ague selalu curhat setiap malam.
Dear,
TRISTAN AVINO ALDRICH..
Sumpah sekarang kamu sudah beda banget, dulu kamu selalu perhatian sama gue. Tapi sekarang berubah 180 derajat. Sekarang jadi cuek, nggak pernah peduli. Gue kangen lo yang dulu masa pacaran kita.
###
ini adalaha novel karya saya sendiri, saya membuatnya karena saya mempunyai inspirasi untuk membuat novel, walaupun novel ini sedikit kurang bagus, mohon dimaklumi. kalo novel ini banyak yang menyukainya saya akan membuat novel lagi untuk saya share di blog saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar