Diyana sepfina

Senin, 26 Desember 2016

5 MAKANAN KHAS BANTEN

1.      Otak-otak labuan
Otak-otak Labuan merupakan makanan olahan ikan yang dibungkus daun pisang. Makanan tradisional ini menjadi kuliner khas bagi kawasan pesisir laut Kabupaten Pandeglang, Banten.
Otak-otak berbahan tepung tapioka atau aci dicampur ikan tengiri. Kedua bahan dasar ini dicampur dengan santan, bawang putih, merica, gula pasir, dan garam. Otak-otak mentah kemudian dibungkus dengan daun pisang. Besar-kecil ukuran tergantung selera, tepatnya tergantung pedagang memberikan harga untuk satu otak-otak. Setelah dibungkus, kemudian otak-otak ini dibakar di atas arang hingga keluar wangi khas.
Panganan ini bisa menjadi teman nasi. Namun, biasanya otak-otak dinikmati tanpa nasi. Otak-otak selalu disajikan dengan campuran sambal kadang. Aroma tengiri, daun pisang, dan sambal kacang menyatu dalam kenikmatan cita rasa tradisional.
2.      Emping menes
Emping menes merupakan makanan tradisional olahan buah melinjo. Nama “emping menes” diambil ari “emping” atau kerupuk, dan “menes” yaitu nama Kecamatan Menes.
Emping menes atau kerupuk melinjo merupakan makanan ringan yang mudah dibikin. Melinjo matang hanya disangrai hingga bagian dalam matang. Lalu melinjo sangraian ini ditumbuk hingga bagian kulit keras melinjo terkelupas. Melinjo matang ditumbuk kembali hingga pipih berbentuk kerupuk. Besaran emping ini sesuai selera bisa terdiri dari beberapa biji melinjo matang tergantung besaran emping yang diinginkan.
3.      Jojorong
Jojorong adalah kue basa berbahan dasar tepung beras. Jojorong biasanya hanya dapat dinikmati ketika ada hajatan. Misalnya ketika acara sunatan atau pernikahan, jojorong menjadi sajian tuan rumah bagi para tamu disandingkan dengan makanan trandisional lain misalnya pais, pancong, tape, uli, dan makanan lain. Namun kemudian, jojorong dibuat untuk kemudian bisa dirasakan lebih luas lagi.
Tidak mudah untuk mendapatkan jojorong. Jojorong memang tidak terlalu tahan lama karena mudah basi. Semakin banyak mengandung santan, jojorong akan semakin nikmat terasa. Namun, santan ini pula yang membuat jojorong tidak bisa disimpan lebih lama, harus langsung disantap ketika disajikan.
Jojorong berbentuk bulat dengan wadah daun pisang. Daun pisang dibuat bulat dengan pengikat tusukan lidi. Jojorong berbahan dasar tepung beras dan santan kelapa. Adonan dimasukkan ke dalam cetakan daun kelapa. Bagian dalam adonan diberi gula aren atau gula merah. Jojorong mentah ini lalu dimasak dengan cara dikukus.
Jojorong dijual di pasar-pasar tradisional di Pandeglang, meski tidak mudah ditemukan. Biasanya, jojorong dijajakan di kampung-kampung oleh pedagang yang berkeliling dengan menggunakan nyiru atau wadah bulat besar dari anyaman bambu.
4.      Kue Balok Menes
Kue balok Menes merupakan kue olahan singkong atau ubi kayu. Jika Anda kenal dengan makanan tradisional getuk, itulah salah satu jenis getuk, tapi tetap mempertahankan warna asli singkong yang berwarna putih.
Nama “balok menes” diambil dari nama sebuah daerah yaitu Menes. Menes merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
Rasa kue balok menes masih kental aroma singkong. Tapi, Anda tidak benar-benar merasakan singkong. Aroma goreng bawang menjadikan makanan ini sangat nikmat. Kue balok menes ditambah campuran minyak kelapa membuat kue balok lumer di mulut. Bumbu lain yang menambah rasa kue ini yaitu serundeng. Serundeng berada di dalam kue balok yang dilipat. Saat menggigit kue balok, serundeng bisa Anda rasakan. Serundeng ini dibuat dengan beberapa campuran bumbu. Ada penyajian lain kue balok. Serundeng tidak dimasukkan tetapi hanya ditaburkan di bagian atas kue balok.
5.      Apem Putih
Apem putih khas berbentuk mungil bertekstur kenyal namun enak. Kue apem putih terbuat dari olahan beras yang telah digiling menjadi tepung beras dan tape (peuyeum) yang difrementasikan. Sedangkan rasa manis pada kue apem putih ini merupakan hasil campuran dari bahan adonan kue dengan gula asli.

Kue apem putih khas memiliki citarasa manis ini cocok untuk camilan saat jam santai, acara keluarga hingga tajil buka puasa dan sangat nikmat disantap dalam keadaan hangat serta aka terasa nikmat bila disajikan dengan cairan gula merah sebagai pendampingnya, biasanya orang Pandegang menyebutnya dengan kinca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar