Diyana sepfina

Senin, 26 Desember 2016

Filosofi Ikan; SEPERTI IKAN BERENANG, PANTANG MUNDUR KE BELAKANG

Saya teringat akan sebuah adegan dan dialog yang terjadi dalam sebuah film. Sayangnya, saya tidak ingat apa judul film tersebut. Saya juga lupa, siapa aktor yang memerankah tokohnya. Terlebih lagi, saya lupa kapan saya menonton film tersebut. Namun demikian, saya tetap menceritakan adegan dan dialog di dalam film yang saya maksud. Saya pantang mundur ke belakang, seperti kalimat yang saya jadikan judul, ibarat ikan yang berenang.
Dua orang lelaki, sebut saja Mark dan Hank, memasuki sebuah rumah yang merupakan rumah yang ditempati Hank. Ketika pintu terbuka, terkejutlah Mark dengan kondisi di dalam ruangan rumah Hank.
Terdapat sebuah pipa transparan yang memanjang mengelilingi ruangan. Pipa tersebut kadang menurun ke lantai. Di sisi lain, pipa meninggi mendekati langit-langit ruangan. Ada pula bagian pipa yang melengkung dan meliuk-liuk. Pipa tersebut berisi air di dalamnya dan ada seekor ikan, mungkin sejenis ikan mas. Sehingga boleh dikatakan bahwa pipi transparan dan panjang tersebut adalah sebuah aquarium milik Hank.
“Mengapa kamu memelihara ikan dengan cara seperti ini?” Tanya Mark.
“Karena aku suka ikan. Dan dengan cara ini, aku bisa belajar dari ikan itu tentang bagaimana menghadapi kehidupan ini.” Jawab Hank.
“Maksudmu?” Tanya Mark lagi.
“Coba kau perhatikan apa yang dilakukan oleh ikan itu?” Hank malah balik bertanya.
“Berenang.” Jawab Mark.
“Betul. Coba perhatikan lagi bagaimana ikan itu berenang!” Pinta Hank.
Mark kemudian memperhatikan ikan itu berenang menyusuri jalur pipa. Kadang ikan itu menyusuri jalur pipa yang menanjak. Kadang jalur yang dilalui ikan tersebut menurun. Bahkan adakalanya ikan tersebut berenang pada jalur pipa yang berputar. Namun ada satu kesamaan ketika ikan itu berenang di seluruh bagian pipa.
“Ikan itu berenang maju. Dia tak pernah mundur.” Jawab Mark.

“Yup. Dan begitulah prinsip yang kupegang untuk menjalani kehidupanku ini. Pantang mundur. Maju terus. Walaupun banyak halangan dan rintangan.” Ucap Hank dengan mantap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar