Permainan pungut puntung ini berasal
dari bahasa daerah di Kabupaten Bangka. Pungut dalam bahasa Indonesia artinya
ambil. Puntung dalam bahasa Indonesia adalah kau. Tetapi puntung ini dapat
diganti dengan batu kecil atau tongkat kecil, karena menyesuaikan dengan
kondisi lingkungan yang ada.
Permainan ini merupakan permainan
anak-anak atau dapat juga dimainkan oleh semua golongan masyarakat. Permainan
ini untuk melatih keterampilan, kecekatan, ketelitian, memupuk rasa sosial
serta melatih kerja sama dalam usaha memenangkan perlombaan tersebut. Permainan
ini juga memerlukan ketahanan fisik bagi anak-anak, karena itu biasanya
dimainkan oleh anak-anak yang mempunyai tubuh yang besar ataupun yang mempunyai
fisik yang kuat untuk berlari.
Di dalam permainan “Pungut Puntung” ini
terdapat 3 bagian. Yang pertama yaitu memungut batu atau puntung, kemudian
meletakkannya di tengah lapangan. Yang kedua, menyeberangkan teman dengan
membawa batu atau puntung, dan yang ketiga lari ular.
1) Jalannya Permainan
a. Persiapan
Sebelum permainan ini dimulai harus
disiapkan alat-alat untuk keperluan permainan. Untuk itu disiapkan batu kecil
atau punutng sebanyak 20 buah. Ke-20 puntung tersebut diletakkan di ujung
lapangan. Jika anggota kelompok terdiri dari 10 orang, 5 orang berada di
tengah-tengah lapangan dan merupakan pemain pertama yang akan memungut puntung
tersebut. Sedangkan 5 orang lagi berada di ujung lapangan yang satu lagi (bukan
tempat puntung berada). Dan permainan ini di lombakan antar kelompok.
b. Aturan
permainan
Dalam permainan ini, pemain pertama (5
orang yang berada di tengah lapangan) memungut puntung tersebut lalu membawanya
ke tengah lapangan. Dalam memungut puntung ini harus satu satu yang memungut
dan hanya satu puntung yang diambil, dan seterusnya pada puntung yang ke-20.
Bila puntung ke-20 selesai dipungut, maka pemain yang ke-2 (5 orang yang berada
di ujung lapangan) menyebrangkan pemain yang berada di tengah lapangan satu
persatu ke tempat asal pemain ke-2. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan berlari
ular menuju ke tempat asal puntung.
c. Tahap-Tahap permainan
Apabila puntung sudah diletakkan di
ujung lapangan, dan pemain pertama telah berada di tengah lapangan dan pemain
kedua juga telah berada di ujung lapangan yang satu lagi (bukan tempat puntung
berada), maka permainan ini segera dimulai.
Pada tahap yang pertama, pemain yang
berada di tengah lapangan harus mengambil puntung satu persatu. Karena puntung
berjumlah 20 buah sedangkan pemain pertama hanya 5 orang maka setiap orang pada
pemain pertama kan mengambil puntung sebanyak 4 kali secara gantian sampai
puntung yang terakhir. Tahap kedua, pemain yang berada di ujung lapangan
menjemput pemain yang berada di tengah lapangan satu persatu sambil membawa
puntung, lalu menyebrangkannya menuju tempat asal pemain kedua berada. Dan itu
juga dilakukan secara gantian sampai pemain yang berada di tengah lapangan
(pemain pertama) telah bergabung dengan pemain yang ke-2 di tempat asal
pemain kedua. Setelah sepuluh pemain tersebut bergabung, maka mereka akan
membentuk barisan seperti ular dan setiap pemain memegang pinggang pemain yang
berada di depannya, lalu mereka berlari menuju ujung lapangan (tempat asal
puntung pertama) untuk mengkhiri permainan tersebut. Kelompok mana yang
menyelesaikannya pertama sekali maka kelompok itulah yang menjadi pemenang
dalam permaianan pungut puntung ini.
d.
Konsekuensi kalah menang
Dalam permainan
ini setiap kelompok berlomba untuk mencapai kemenangan di samping mendapatkan
hadiah bagi pemenang, juga didorong rasa kebanggaan untuk memperoleh kedudukan
sebagai anak yang dianggap terbaik. Hal inilah sebenarnya yang mendorong diri
anak itu untuk berusaha mencapai kemenangan. Jelas biasanya anak yang menang
itu mempunyai keterampilan yang patut dikagumi, yaitu kekompakkan dalam satu
kelompok dan para pemain dapat berlari dengan cepat,serta para pemain mempunyai
daya tahan fisik yang baik. Wajarlah anak yang bermain ini berusaha untuk
memenangkan permainan tersebut, apalagi permainan ini disaksikan oleh orang
banyak. Agar permainan ini lebih ramai dan menarik kepada anak-anak diberikan
motivasi sehingga mengaktifkan anak-anak. Kelompok yang kalah dalam
melaksanakan permainan ini di beri hukuman seperti skot jump atau dengan
hukuman yang lain.
2)
Nilai Olahraga Yang Terkandung
Permainan ini memiliki nilai afektif,
kognitif da npsikomotor sebagai bentuk dari pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan.
Lebih terperinci sebagai berikut :
a.
Nilai afektif
Nilai afektif adalah nilai keaktifan
dalam melaksanakan permainan ini. Nilai afektif yang baik saat anggota serius
dalam bermain dan
melaksanakan
tugas dengan baik dan benar.
b. Nilai
kognitif
Nilai kognitif adalah nilai tertulis
berdasarkan penguasaan materi. Dinilai baik apabila anggota mengerti aturan
main dan memahami perannya dalam permainan harimau dan rusa.
c.
Nilai psikomotor
Nilai psikomotor adalah nilai prilaku
dalam permainan. Nilai ini berupa kehadiran dan mentaati peraturan bermain.
Psikomotor yang baik harus melaksanakan permainan sesuai peraturan permainan
I.
Permainan Galasin
Galasin merupakan suatu permainan yang menitikberatkan
kepada kelincahan gerak, keseimbangan tubuh, serta kecepatan berlari untuk
menyelesaikan setiap langkah dari aturan permainan yang telah ditetapkan oleh
permainan ini. Selain menitikberatkan kepada hal yang tersebut di atas,
permainan ini juga menuntut kekompakan dan kerjasama antar anggota dalam suatu
kelompok.
A. Tujuan
Permainan
Permainan Galasin ini memiliki beberapa tujuan
yang pada akhirnya akan berguna untuk kesegaran dan kesehatan anggota tubuh
kita. Adapun tujuan dari permainan ini antara lain:
· Melatih dan mendidik kita untuk
mampu menerima keadaan orang lain (afektif)
· Meningkatkan kecepatan dan
kelincahan berlari serta kesegaran jasmani
· Menumbuhkan semangat berkompetisi
untuk mencapai tujuan bersama
· Melatih otot-otot sehingga nantinya
mampu meningkatkan kualitas fisik (psikomotor)
Kemampuan
yang dibutuhkan dalam permainan Galasin Antara lain :
1) Otot kaki
yang kuat
2) Kecepatan
lari mach 3
3) Kemampuan
lari zig-zag
4) Daya tahan
terhadap luka ringan
B.
Peserta Permainan
Tata cara pembagian tim yaitu:
Ø Masing-masing peserta dibagi kedalam dua tim, Satu tim
terdiri dari 5 orang
Ø Bagi
tim yang menjaga gawang galasin akan ditentukan melalui Hompimpa
Ø Satu
tim yang kalah akan menjadi tim penjaga gawang dan tim yang menang akan mencoba
menerobos gawang tersebut
Ø Setiap
tim yang kalah akan menjaga gawang nya masing-masing
C. Cara
Bermain
Permainan
Galasin adalah salah satu permainan tradisional Indonesia yang tidak
membutuhkan banyak peralatan untuk memulainya. Bahkan permainan ini bisa
dimulai di mana saja tanpa persiapan apapun. Tentunya minus persiapan ditegur
petugas keamanan ataupun persiapan menahan malu yang teramat sangat.
Permainan
Galasin dimulai dengan sebuah gambreng. Bagi yang tidak tahu apa itu gambreng
kami akan menjelaskannya sedikit. Gambreng adalah sebuah proses menentukan
giliran yang biasanya dimulai dengan teriakan "Hom pim pah alaiyum
gambreng!".
Biasanya
pemenang ditentukan dengan perbedaan sisi tangan yang disodorkan ke
tengah-tengah. Bila seorang pemain memilih untuk menyodorkan telapak tangan sedangkan
pemain lainnya menyodorkan punggung tangan, maka otomatis pemain yang
menyodorkan telapak tangan adalah pemenangnya. Kondisi ini juga berlaku
sebaliknya.
Jika sudah di tentukan siapa yang menang dan siapa yang
kalah, maka permainan ini bisa di mulai. Bagi tim yang kalah ia akan menjaga
gawang nya masing-masing. Mereka akan mengatur bagaimana supaya tim yang akan
menerobos gawangnya bisa di tangkap.
Jika salah satu dari
tim lawan berhasil memasuki semua gawang yang mereka jaga, maka semua
tim lawan tersebut di anggap menang.
Dan mereka masih bisa melanjutkan permainan ini sampai
akhirnya salah satu dari tim lawan tersebut tertangkap oleh tim penjaga gawang.
Sebaliknya, jika tim penjaga telah menangkap salah satu dari anggota tim lawan,
maka semua tim lawan di anggap kalah dan mereka akan bertukar posisi, tim lawan
tersebut yang akan menjaga gawang nya kembali.
D. Manfaat
Permainan Galasin
Yaitu:
·
Meningkatkan
kemampuan motorik kasar dan ketahanan fisik.
·
Melatih
kemampuan fleksibilitas kaki.
·
Meningkatkan
solidaritas dengan teman
·
Melancarkan
peredaran darah
·
Menningkatkan
kerja jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar