Diyana sepfina

Senin, 26 Desember 2016

FILOSOFI DAN SEJARAH; MAKANAN CENIL

Menurut filosofinya, cenil bersifat lengket dan sulit untuk dipisahkan hal ini merupakan bukti bahwa orang jawa memiliki sifat persaudaraan yang sangat erat dan sulit untuk memecah belah tali persaudaraan mereka.  Memakan cenil sendiri harus menggunakan pincuk atau merupakan singkatan dari Pinten – Pinen Cukup (bersyukur).
Jaman dahulu cenil merupakan makanan alternatif bagi masyarakat pacitan, karena saat itu terjadi kelangkaan bahan baku beras sehingga masyarakat pacitan sehingga masyakat berfikir untuk mengolah sagu menjadi sebuah makanan, saat itu masyarakat behasil membuat sebuah makanan yang di sebut dengan cenil yang artinya menurut masyakat adalah “centil” karena makanan itu berwarna-warni sehingga menggoda para peminat makanan ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar