Diyana sepfina

Senin, 26 Desember 2016

KRISIS PANGAN DAN LAHAN

1.Pengertian Pangan dan lahan
a. Pangan
Pengertian Pangan dan Jenis-jenis Pangan | Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang bersumber dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah. Pengertian pangan menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan.
b. lahan
Lahan oleh memiliki beberapa pengertian yang diberikan baik itu oleh FAO maupun pendapat para ahli. Menurut Purwowidodo (1983) lahan mempunyai pengertian: “Suatu lingkungan fisik yang mencakup iklim, relief tanah, hidrologi, dan tumbuhan yang sampai pada batas tertentu akan mempengaruhi kemampuan penggunaan lahan”.Lahan juga diartikan sebagai “Permukaan daratan dengan benda - benda padat, cair bahkan gas” (Rafi‟I, 1985). Definisi lain juga dikemukakan oleh Arsyad yaitu : Lahan diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air dan vegetasi sertabenda yang diatasnya sepanjangada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan, termasuk didalamnya hasil kegiatan manusia dimasa lalu dan sekarang seperti hasil reklamasi laut, pembersihan vegetasi dan juga hasil yang merugikan seperti yang tersalinasi. (FAO dalam Arsyad,1989)
Selain itu lahan memiliki pengertian yang hampir serupa dengan sebelumnya bahwa pengertian lahan adalah: Suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat - sifat tertentu yang meliputi biosfer, atmosfer, tanah, lapisan geologi, hidrologi, populasi tanaman dan hewan serta hasil kegiatan manusia masa lalu dan sekarang, sampai pada tingkat tertentu dengan sifat-sifat tersebut mempunyai pengaruh yang berarti terhadap fungsi lahan oleh manusia pada masa sekarang dan masa yang akan datang. (FAO dalam Sitorus, 2004







2.  Faktor-Faktor penyebab krisis pangan dan lahan
Salah satu ancaman serius yang dihadapi umat manusia saat ini adalah kelangkaan akan kecukupan pangan. Kelangkaan pangan ini telah menimbulkan persoalan-persoalan sosial dan politik yang serius. Di negara-negara Timur Tengah dan Afrika, tingginya harga pangan menjadi salah satu sebab munculnyagerakan reformasi. Sementara itu, di Mozambique salah satu dampak sosial yang cukup memprihatinkan dari meroketnya harga pangan dunia adalah kerusuhan-kerusuhan horizontal yang terjadi di negara itu. Oleh karenanya, Masyarakat menuntut pemenuhan kebutuhan pangan yang semakin mahal dan permintaan akan peningkatan pendapatan demi bertahan dalam situasi ekonomi yang sulit.
    
Dinegara-negara lain, tingginya harga pangan telah menyulut aksi protes rakyat seperti di mesir yang berujung pada jatuhnya rezim Hosni Mubarak, Kamerun, Pantai Gading, Mauritania, Ethiopia, Madagaskar, Filipina, dan Indonesia. Di Haiti, situasinya justru memprihatinkan. Pada 2008, harga beras naik dua kali lipat dari harga US$35 menjadi US$70 untuk 60 kilogram beras, atau dari sekitar Rp 5.450 per kiligram beras menjadi Rp 10.750 per kilogram. Akibatnya, Protes rakyat berlangsung panjang dan memakan korban jiwa.
    
Di Indonesia sebagaimana di jelaskan  badan Pusat Statistik menunjukkan tingginya harga bahan pangan. Haga beras naik menjadi 12,36% menjadi Rp 7.500 per kilogram. Minyak goreng curah naik 17,89% menjadi Rp 9.441 per kilogram, dan tepung terigu naik 0,36% menjadi Rp 7.606 per kilogram. Sementara itu, untuk pertama kalinya harga cabai rawit merah mencapai Rp 100 ribu per kilogram.
    
Disini negara-negara diharapkan peka terhadap kebijakan ketahanan pangan. Istilah ketahanan pangan sendiri merupakan sebuah konsep yang baru muncul pertama kali pada tahun 1974 dari hasil First World Food Conference 1974.  Menurut FAO ( Food and Agricultural organization) 1992, ketahanan pangan adalah situasi dimana semua orang dalam segala waktu memiliki kecukupan jumlah atas pangan yang aman dan bergizi demi kehidupan yang sehat dan aktif. Dari definisi diatas  dapat disimpulkan bahwa kebijakan ketahanan pangan diharapkan dapat memenuhi berbagai faktor, seperti ketersediaan,aksesibilitas, kestabilan dan keamanan. Oleh karena itu, dalam merumuskan kebijakan ketahanan pangan, sebuah negara sangat penting melihat mekanisme apa yang dipakai.

a. Ada beberapa faktor penyebab krisis pangan

1.Penduduk dunia yang kian bertambah.

Ketika penduduk semakin bertambah maka konsumsi dunia yang semakin tinggi. Tingginya permintaan ini disebabkan salah satunya oleh semakin bertambahnya penduduk di tiap-tiap negara setiap tahunnya. Laster Brown, kepala lembaga kebijakan bumi di Washington DC, mengemukakan bahwa keterbatasan pangan dapat menyebabkan runtuhnya peradaban dunia. Menurut Brown, manusia mempertahankan kehidupannya dengan mengikis tanah dan menghabiskan persediaan air tanah lebih cepat dari pemulihannya kembali. Laporan kompas menjelaskan bahwa populasi manusia di dunia mengalami peningkatan sebesar 1,2% setiap tahunnya sehingga kenaikan konsumsi pangan harus bisa mengimbangi pertambahan penduduk demi kelangsungan hidup dimasa depan.



2.Cuaca Ekstrem

    Perubahan cuaca cukup ektrem yang terjadi di beberapa negara termasuk salah satu faktor yang memberikan dampak negatif bagi produksi pangan. Beberapa wilayah bahkan tidak hanya mengalami gagal panen, tetapi juga turut merusak lahan produksi sehingga kecukupan pangan bisa terganggu dalam waktu yang cukup lama. Hal ini tampak jelas di beberapa negara, baik negara maju, berkembang maupun miskin. Pada bulan November 2007 terjadi topan Sidr menewaskan ribuan orang di Bangladesh dan menyapu lahan-lahan padi di negara itu. Lebih lanjut, berita dari media Epochtime menyebutkan bahwa pada tahun 2010 banyak wilayah penghasil pangan dunia diterpa berbagai bencana alam dan musibah yang menyebabkan produksi bahan pangan merosot drastis.

3. Pembatasan Ekspor

    Kenaikan harga pangan dunia juga dipicu oleh perlindungan persediaan pangan dalam negeri masing-masing negara sehinggamenurunkan kuantitas jumlah ekspor bahan makanan di pasaran internasional. Direktur organisasi perdagangan dunia (WTO), Pascal Lamy, di Jenewa pada 22 January 2011, Swiss, mengemukakan bahwa pembatasan ekspor saat ini menjadi penyebab utama melonjaknya harga pagan dunia. Kebijakan tersebut  mengkhawatirkan karena tidak hanya akan mengganggu harga pangan di pasaran, tetapi juga ancaman bagi negara-negara yang amat bergantung kepada pasokan impor untuk memenuhi kecukupan pangan mereka. Lamy mengungkapkan pembatasan ekspor telah memainkan peran utama dalam krisis pangan.

4. Trend energi alternatif  biofuel
    
Salah satu faktor penyebab krisis pangan dunia adalah kebijakan energi alternatif biofuel yang banyak dikembangkan di negara-negara industri maju. Jagung dan kelapa sawit misalnya, kedua pangan itu sebelumnya  untuk konsumsi masyarakat dunia, tetapi saat ini banyak dijual untuk biofuel yang permintaannya cukup tinggi. Keterkaitan biofuel dengan kenaikan harga pangan memang sangat erat. Hal ini terjadi karena beberapa komoditi pangan kini dipergunakan sebagai bahan baku biofuel. Jika harga beli jagung dan kedelai untuk kebutuhan  biofuel lebih tinggi dibanding harga beli untuk kebutuhan konsumsi, maka pelaku pasar memiliki kecenderungan untuk menjual hasil panen jagung dan kedelai mereka ke produsen biofuel. Seperti yang terjadi di Cina, pengalihan produksi jagung untuk biofuel menyebabkan kelangkaan pakan ternak di negara itu.

b.Faktor-faktor krisis lahan
Adapun faktor–faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis adalah :
  • Terjadinya longsor dan letusan gunung berapi.
  • Penebangan liar (illegal logging).
  • Kebakaran hutan.
  • Pemanfaatan sumber daya hutan yang tidak berasaskan kelestarian.
  • Penataan zonasi kawasan belum berjalan.
  • Pola pengelolaan lahan tidak konservatif.
  • Pengalihan status lahan (berbagai kepentingan).
2.Macam-macam krisis pangan dan lahan













3. Penanggulangan atau solusi

a. Upaya alternatif menghadapi ancaman krisis pangan

Pertama, negara perlu memaksimalkan kemampuan nasional dalam konsep ketahanan pangan. Sektor pangan seprti pertanian, perkebunan dan peternakan perlu difokuskan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Pemerinah dituntut untuk berperan dalam menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat pada semua lapisan sosial. Pemerintah perlu menjadikan sektor pertanian sebagai sektor utama pembangunan ekonomi. Dengan memaksimalkan kemampuan domestik dalam arti sumber daya alam (lahan) dan para ahli (teknologi), diharapkan ketahanan pangan dapat terwujud.
    
Kedua, dibutuhkan peran pemerintah yang proporsional dalam menjaga stabilitas harga produk pangan sehingga masyarakat pada semua lapisan sosial mendapatkan hak dan kesempatan yang sama dalam akses pemenuhan kebutuhan pangan. Peran pemerintah dibutuhkan dalam melaksanakan kebijakan yang lebih berpihak pada petani dan kaum ekonomi lemah dengan transparansi subsidi impor dan prioritas kebijakan impor dalam kondisi darurat sehingga harga produk pangan relatif stabil dan semua masyarakat mendapat akses yang sama dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
    
Ketiga, pemerintah harus dapat melaksanakan kebijakan untuk menjaga kestabilitan harga pangan. Disaat panen raya, misalnya, pemerintah harus membeli produk pangan dengan harga yang rasional  demi kesejahteraan petani, sedangkan disaat gagal panen, pemerintah menjadi tiang penyangga dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan.
    
Keempat, sektor pertanian perlu didorong untuk selalu melakukan inovasi-inovasi mutakhir dengan memberikan insentif pertanian supaya petani termotivasi dan berkembang. Aspek ini yang secara tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja dan semangat hidup petani adalah akses pendidikan dan kesehatan bagi keluarganya sehingga dukungan terhadap aspek-aspek ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani sebagai aktor utama dalam perkembangan sektor pertanian.

b. penanggulangan atau solusi krisis lahan

4. IPTEK
Perkembangan IPTEK beserta dampak Positif dan Negatifnya
·         Dampak Iptek terhadap Kebutuhan Pokok
Kebutuhan pokok disebut juga kebutuhan primer yaitu kebutuhan yang paling mendasar dan harus dipenuhi oleh manusia. Kebutuhan primer manusia yaitu berupa pangan,sandang serta papan. Perkembangan IPTEK berpengaruh pada keberlangsungan manusia dalam memenuhi kebutuhan primernya tersebut. Dampak IPTEK terhadap sandang, pangan dan papan antara lain sebagai berikut.
1. Pangan
a. Positif
Pangan merupakan kebutuhan pokok yang paling utama sebab tanpa pangan manusia akan mati, kelestarian hidupnya terancam, dan manusia berupaya untuk menjauhkan diri dari kematian. Alam menyediakan macam-macam kebutuhan pangan untuk diusahakan dengan teknologi, mula-mula sederhana, makin hari makin maju. Kini IPTEK telah mampu menyumbangkan hal positif berhubungan dengan pemenuhan pangan, contohnya antaralain :
1)      Produksi ikan dan daging secara modern
Ikan merupakan lauk pauk yang umum bagi masyarakat. Ikan segar dapat diperoleh dari kali, danau, atau laut. Untuk memperoleh produksi ikan yang dapat dipasarkan, orang mempergunakan keramba di sungai atau di danau. Untuk menghindari pembusukan dijalankan teknologi penjemuran di panas matahari sehingga diperoleh ikan kering, atau diberi garam sehingga diperoleh ikan asin. Teknologi modern mempergunakan kaleng sebagai sarana pengawetannya selalu tahan lama dan baunya tidak mengganggu lingkungan. Teknologi modern mempergunakan kaleng sebagai sarana pengawetannya selalu tahan lama dan baunya tidak mengganggu lingkungan. Selain itu di Jepang penangkapan ikan kini telah berkembang secara modern yaitu dengan alat ultrasonik yang dapat menarik ikan – ikan yang ada didalam laut sehingga nelayan tidak perlu susah – susah menangkap ikan dengan jaring dan alat pancing lainnya. Namun di Indonesia kini terdapat sebagian nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak.
Daging juga merupakan bahan makanan yang diperoleh dari binatang. Peternakan dapat dilakukan secara tradisional, yaitu membiarkan ternak di padang penggembalaan, sehingga mutu dagingnya termasuk rendah akibat kurusnya ternak atau modern dengan mempergunakan kandang yang binatangnya ditempatkan dalam kandang dengan makanan dan minumnya dicukupi oleh pemiliknya, sehingga kualitas hasil ternaknya lebih tinggi dan sehat. Contoh yang dikenal adalah pada peternakan ayam ras yang memang memerlukan modal besar, tetapi memberikan janji memperoleh keuntungan besar.

2) Produksi sayuran secara modern
Sayuran dan buah-buahan merupakan pelengkap kebutuhan makanan. Agar produktivitasnya dapat lebih tinggi, maka untuk kesuburan tanaman diberi pupuk
Tanaman bahan makanan mudah terganggu penyakit, sehingga diperlukan usaha meningkatkan hasil pertanian sekaligus dapat menghindarkan tanaman dari penyakit. Caranya dengan mempergunakan teknologi pertanian, terutama dengan mempergunakan varietas unggul . Cara yang demikian disebut sebagai revolusi hijau (green revolution). Selain benih unggul, perlu ditunjang oleh teknologi penggarapan tanah, pemeliharaan dan pengolahan.
b. Negatif

1) Penangkapan ikan dengan bahan peledak dapat merusak keestarian hidup ikan dan terumbu karang lainnya.
2) Banyaknya pembangunan menyebabkan berkurangnya lahan hijau sehingga lahan yang seharusnya dipergunakan untuk menanam tumbuhan telah didirikan diatasnya gedung – gedung.
2.Lahan
1. Positif
Contoh dampak positif IPTEK terhadap Sumber Daya Alam antaralain :
a. Tanah
Tanah merupakan tempat manusia hidup, tanah selain digunakan oleh manusia untuk tempat mendirikan bangunan juga digunakan untuk lahan pekerjaan misalnya para petani yang memanfaatkan lahan tanah yang luas untuk bercocok tanam. Dengan IPTEK kini pertanian telah menggunakan teknologi modern, contoh yang ada di Indonesia antara lain penggunaan traktor sebagai alat pembajak sawah yang di zaman dahulu belum ada dan masih menggunakan kerbau yang membajak sawah atau lahan mereka.

b. Air
Air merupakan sumber daya alam penting bagi kehidupan manusia. Secara alami, manusia dapat memperoleh air dari mata air, sungai, dan danau yang merupakan air permukaan umum. Rakyat yang di lapisan bawah pada umumnya mengkonsumsi air permukaan umum, karena tersedia di alam sehingga diperoleh secara gratis. Dengan pengalaman dan kecerdasannya, manusia membuat sumur dekat dengan tempat tinggalnya, mula-mula dengan membuat lubang di mana air bawah tanah tertampung, kemudian membuat sumur yang mempergunakan pompa tangan yang kerjanya mekanis, sekarang dengan pompa listrik yang memanfaatkan energi listrik, sehingga tenaga manusia tidak dipakai. Air bawah tanah merupakan air tanah preatik yang terdapat di atas lapisan kedap air dengan permukaan bumi. Konsumennya pada umumnya golongan menengah. Perebutan memperoleh air bersih di kota-kota besar makin terasa. Pompa tangan atau pompa listrik dengan kekuatan kecil makin dikalahkan oleh jet pump, pompa listrik dengan kekuatan tinggi, sehingga daya serapnya kecil. Yang menjadi konsumennya golongan atas atau perusahaan seperti pabrik, hotel yang sangat memerlukan air. Air bawah tanah demikian diperoleh dari air tanah artesis, yaitu air tanah yang terdapat pada lapisan lolos air, terletak antara dua batuan kedap air. Kekayaan alam demikian untuk pengambilannya sudah dikenakan pajak. Air artesis dapat muncul dekat pantai atau di pulau.

c. Udara
Udara merupakan kebutuhan lain untuk makhluk hidup terdapat di atmosfer. Komposisi gas dalam udara terutama terdiri dari oksigen sekitar 20%, karbon dioksida 0,03%, air yang bergantung pada daerahnya. Komponen-komponen tersebut merupakan bahan baku bagi kehidupan organisme. Dalam dunia kedokeran pun udara sangat penting untuk mengisi tabung oksigen yang digunakan untuk membantu pernapasan pasien.

d. Bahan Tambang
Bahan tambang merupakan salah satu komoditi kekayaan suatu Negara dan pemanfaatan yang dilakukan secara maksimal tentu akan menghasilkan hasil yang maksimal. Dalam rangka pemanfaatan Sumber Daya Alam banyak Negara – Negara di dunia yang telah menciptakan alat – alat canggih. Di Indonesia telah banyak bahan tambang antara lain minyak bumi, batu bara, timah, emas, dll. Dengan adanya bahan tambang yang dimiliki oleh suatu Negara, akan banyak juga perindustrian yang mengelolanya.

e. Tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan maupun binatang yang ada di bumi ini jika dimanfaatkan sebaik-baiknya, ditingkatkan nilainya akan menghasilkan manfaat yang lebih besar dan hal itu dapat dicapai dengan menggunakan teknologi mutakhir.
2. Negatif

a. Adanya eksploitasi Sumber Daya Alam secara tidak bertanggungjawab sehingga banyak Sumber Daya Alam yang pemanfaatannya kurang dapat dikendalikan
.
b. Perusakan ekosistem. IPTEK akan berpengaruh pada kehidupan makhluk hidup terutama ekosistem hewan dan tumbuhan. Contohnya SDA yang diperoleh di hutan, akan menganggu ekosistem hewan – hewan yang ada didalamnya

c. Ditemukannya bahan-bahan tambahan pada makanan akan menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya, misalnya penggunaan zat warna tidak pada tempatnya aka menimbulkan penyakit kanker.

d. Ditemukannya zat-zat pembasmi jasad pengganggu tanaman (pestisida). Pestisida berdasarkan sasarannya dapat digolongkan menjadi

Insektisida : berguna untuk membasmi serangga
Rodentisida : untuk membunuh binatang pengerat
Larvasida : racun untuk membasmi larva

Herbisida : untuk memusnahkan rumput yang tidak diinginkan

Fungisida : untuk membunuh lumut, jamur

Obat-obatan tersebut memang bermanfaat dan menguntungkan namun juga merugikan, baik petani maupun konsumen. Karena kecerobohan dalam pemakaian zat pembasmi tersebut akan menyebabkan tercemarnya tanaman-tanaman, karena kurangnya pengetahuan dari petani tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar